Pergi haji/umroh kan bagi orang yang mampu, baik secara finansial maupun fisik, bagaimana finansial kita bisa dikatakan mampu, kalau pergi umrohnya saja belum-belum hasil dari uang pinjaman, lagi pulakan tidak ada yang tahu apakah kita masih dikaruniai umur panjang sepulang dari umroh. Lalu bagaimana mempertanggungjawabkan utang pinjaman kita?