Catatan ringan ; Pemain Sepak Bola Lendaris (Biografi)

agen_pale

New member
Thread ini aku buat khusus untuk menjadi referensi kita semua dan bisa mengenang kehebatan para pemain sepak bola dunia yang melegenda.

Siapapun bisa ikut meramaikan thrread ini dengan memberikan postingan yang lengkap tentang pemain sepakbola dunia yang melegenda tersebut.

Untuk pertama ini aku tampilan PAOLO ROSSI sang legenda dari ITALIA

#1st edition : PAOLO ROSSI


Paolo_Rossi_1982.JPG

Paolo Rossi adalah salah satu pemain yang pernah berjasa untuk tim nasional Italia. Pada tahun 1982 dia memastikan Italia merebut gelar juara Piala Dunia. Paolo Rossi mencetak 6 gol pada saat itu sehingga membawanya menerima penghargaan berupa Sepatu Emas (Golden Boot) penghargaan yang diberikan kepada pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak (top skorer). Dan pada Piala Dunia 1982 tersebut Paolo Rossi juga mendapatkan penghargaan sebagai Pemain Terbaik dan berhak atas penghargaan Bola Emas (Golden Ball). Setelah penampilannya pada FIFA World Cup 1982, dia seperti menjadi pahlawan dan dipuja oleh semua rakyat Italia. Paolo Rossi termasuk salah satu dari dua pemain sepak bola di dunia yang tercatat dalam sejarah yang mampu mendapatkan 3 gelar sekaligus dalam satu turnamen (pencetak gol terbanyak, pemain terbaik, dan menjadi Juara turnamen), pemain lainnya yang berprestasi sama seperti Paolo Rossi adalah Mario Kempes asal Argentina dan dilakukan pada saat FIFA World Cup 1978. Dia juga masuk dalam daftar 125 pemain sepak bola terbaik sepanjang sejarah versi Pele.

Tahun – tahun Awal Karir

Paolo Rossi lahir di kota Santa Lucia dalam wilayah provinsi Prato, Italia, dia memulai debut sebagai pamain sepak bola profesional Italia bersama club Como di mana Juventus telah meminjamkannya untuk mendapatkan pengalaman tambahan setelah menjalani tiga kali operasi pada bagan lututnya. Sebagai pemain sayap kanan dengan tubuh yang mungil bukan menjadi halangan untuknya.

Karirnya menjadi sangat bagus dan bersinar ketika Vicenza (dulu Lanerosi Vicenza) mengontraknya pada tahun 1976. Sang pelatih Fabbri memutuskan untuk menjadikannya sebagai penyerang tengah (striker murni) hanya beberapa saat sebelum musim kompetisi di mulai.

paolo-rossi-04.jpg

Paolo Rossi dalam waktu yang cepat berhasil menunjukan kemampuannya yang luar biasa untuk mencari ruang terbuka di kotak pinalti lawan dan kemudian mencetak gol, dan meraih gelar sebagai pencetak gol terbanyak (top skor) dan berhak atas penghargaan the Golden Boot (sepatu Emas) di Serie B. Pada musim kompetisi 1976/1977 Rossi dengan kualitasnya sebagai striker yang garang memastikan timnya untuk promosi ke Serie A. Pada musim kompetisi selanjutnya Paolo Rossi berhasil mencetak 24 gol dan menjadikannya sebagai pemain pertama yang berhasil menjadi top skorer pada dua jenjang kompetisi Serie B dan Serie A secara berurutan. Dan karena prestasinya tersebut ia terpilih dan bergabung dengan tim nasional Italia yang akan mengikuti Piala Dunia 1978 dibawah pelatih Enzo Bearzot.

Rossi menegaskan bahwa peningkatan kemampuannya dalam turnamen World Cup ini untuk menambah pangalaman internasional dan menjadi salah satu striker kelas dunia. Bermain unntuk timnas Italia, dia akan bertukar posisi dengan dua striker Italia lainnya dalam setiap pertandingan, menempati posisi asalnya sebagai sayap kanan ia menunjukan kemampuan sebagai pengumpan yang baik. Pemain sayap kanan di timnas Italia Causio yang memiliki kemampuan bermain dua kaki (kanan-kiri) sama baiknya berpindah ke sayap kiri dan dan di posisi depan ditempati Battega pemain sayap kiri yang jangkung. Taktik sederhana bisa diterapkam dengan kualitas kemampuan dari ketiga pemain tersebut dan mengakibatkan kacaunya pertahanan tim lawan saat itu, dan pada Piala Dunia 1978 ini Italia menunjukan gaya menyerang yang bagus. Rossi berhasil mencetak tiga gol dan memberikan empat asist penting pada Piala Dunia 1978 ini.
Rossi yang terus meningkat kemampuannya tetap menjadi milik 2 club Vicenza dan Juventus. Kemudian kedua club ini mengklaim bahwa Rossi adalah milik mereka masing-masing, Lannerosi sebagai pemilik club Vicenza akhirnya memberikan penawaran yang mengejutkan kepada Rossi sejumlah 2.612 juta lira dan ini menjadi rekor transfer termahal di Italia saat itu. Pada tahun 1979 Vicenza turun ke Serie B dan Rossi dipinjamkan ke club Perugia.

KASUS / SKANDAL ROSSI

Saat bermain untuk Perugia Rossi diduga terlibat dalam skandal perjudian keji pada thun 1980 yang dikenal di Italia dengan Tatonero (skandal perjudian sepak bola dengan mengatur skor pertandingan) yang mengakibatkan Paolo Rossi mendapat tuntukan hukuman 3 tahun yang kemudian hanya berlaku sanksi 2 tahun. Bagaimanapun, Rossi tetap mengaskan bahwa dia tidak bersalah dan hanya menjadi korban ketidakadilan. Dalam buku yang ditulisnya Ho Fatto Piangere il Brasile ( I Made Brazil Cry ; Aku membuat Brazil menangis, red) Ia adalah salah seorang yang dituduh dalam peristiwa 1980 dan harus mengakui bahwa tuduhan terhadapnya pada waktu itu tidak terbukti.

PIALA DUNIA 1982

Rossi kembali bermain pada Piala Dunia 1982, tetapi media dan para pendukung Italia mengatakan bahwa dia dalam kondisi yang buruk. Hal ini rupanya diungkapkan pertama kali olah orang Italia karena setelah melihatnya tampil dalam 3 pertandingan awal, Menurut para pengamat Rossi adalah pemain yang digambarkan seperti hantu yang melayang di lapangan tanpa tujuan.
Bearzot sebagai pelatih setia membela Rossi dan menegaskan bahwa Rossi adalah salah satu pemain kunci yang sangat menentukan untuk Italia dalam kaitannya dengan pertandingan melawan Argentina dan Brassil sesuai jadwal Piala Dunia. Brazil pada saat itu tampil sebagai tim paling favorit untuk menjadi juara Piala Dunia 1982 karena tim Brasil dihuni oleh beberapa orang pemain kelas dunia seperti ; Socrates, Zico, dan Falcao. Setelah Italai mengalahkan Argentina 2 – 1 dengan kerja keras pemain bertahan Gentile dan Scirea yang berhasil mematikan pergerakan Maradona, Rossi kemudian berhasil mencetak 3 gol kemenangan yang mengakibatkan Brasil kalah 2 – 3 dari Italia dan memloloskan Italia ke Semi Final untuk berhadapan dengan Polandia dan pada pertandingan semi final tersebut Rossi kembali mencetak 2 gol untuk meloloskan Italia ke babak Final berhadapan dengan Jerman Barat.

paulo-1.jpg

Pada pertandingan babak final melawan Jermat Barat, Rossi berhasil mencetak gol pertama dari tiga gol yang dicetak pemain Italia untuk mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3 -1. Dan kemenangan ini menjadikan Italia menjadi juara dunia untuk yang ketiga kalinya dan Rossi keluar sebagai pencetak gol terbanyak.
Para pendukung Italia kemudian membentangkan spanduk besar bertuliskan “Man of the Match” untuk Rossi. Kehebatan Rossi ini menjadikan Spanyol sebagai tuan rumah menambahkan gelar kepadanya sebagai Pemain terbaik Sepak bola Eropa pada tahun itu dan Pemain terbaik dunia pada tahun 1982.

TAHUN-TAHUN TERAKHIR

Setelah gelaran Piala Dunia 1982 berakhir, Paolo Rossi bermain bersama Juventus dan memenangkan 2 kali Scudetto dan meraih gelar Piala Eropa bersama Italia pada tahun 1985.

images

Setelah bermain bersama Juventus, ia kahirnya pindah dan berjuang bersama AC Milan. Di Milan hal yang selalu diingatnya dalah saat dia berhasil mencetak dua gol kemenangan AC Milan atas Internazionale Milan pada pertandingan derby. Rossi kemudian masih terpilih untu bergabung ke timnas Italia pada Piala Dunia 1986 di Mexico tetapi ia tidak dapat bermain karena mengalami cedera. Paolo Rossi mengakhiri karirnya sebagai pemain sepak bola di club Helas Verona pada tahun 1987. Saat ini ia bergabung pada salah satu perusahaan real estate bersama teman lamanya Giancarlo Salvi.
Paolo Rossi secara keseluruhan berhasil mencetak 20 gol dan 48 kali pertandingan internasional bersama timnas Italia. Percayalah, bahwa Rossi adalah salah seorang yang sangat penting dalam perannya mencetak hattrick ke gawang Brasil pada Piala Dunia 1982 dan memproklamirkan negaranya Italia sebagai ancaman kekuatan baru pada negara-negara Amerika Selatan/latin. Lebih lanjut Rossi akhirnya mewakili Italia pada tahun 1991 pada edisi majalah “World Cup of Masters”.

sumber : dihimpun dari berbagai sumber dan dokumentasi pribadi.
 
Last edited:
#2nd edition : PELE

Edison Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé (lahir 23 Oktober 1940) adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil. Selama kariernya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Sepak bola sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko. Berkat keberhasilannya tersebut, Brasil berhak atas Piala Jules Rimet. Pelé mendapatkan julukan O Rei atau Sang Raja.

pele-first-wc.jpg

Pelé yang lahir di Três Corações adalah anak pemain sepak bola yang bermain di Fluminense, Dodinho dengan Dona Celeste Arantes. Awalnya dia dipanggil dengan nama Dico tapi kemudian ia dipanggil sebagai Pelé oleh teman-temannya merujuk pada kiper Vasco da Gama yang merupakan idolanya, Bilé. Pelé hidup dalam kemiskinan di Sao Paulo. Dia mencari uang tambahan sebagai pelayan di kedai teh setempat. Dia kemudian bergabung dengan klub lokal Bauru sejak 1952 namun Pelé tidak mampu membeli sepatu bola. Ia kemudian bermain dengan mengikatkan koran bekas di kakinya sebagai sepatu, dan buah jeruk sebagai bolanya.

KARIR CLUB :

1. Santos

Pada tahun 1956, Pelé mengikuti seleksi pemain sepakbola di klub Santos, sebuah klub kecil diluar Sao Paulo. Pemandu bakat yang melihatnya kemudian berkata kepada Presiden klub bahwa anak 15 tahun yang bernama Pelé akan menjadi "pemain terbaik dunia" Pelé kemudian memulai debutnya di Santos pada 7 September 1957 mencetak 1 gol dalam kemenangan 7-1 melawan Corinthians dalam pertandingan eksebisi. Ketika liga dimulai Pelé telah mendapatkan tempat utama dalam tim senior Santos. Pada akhir musim kompetisi Pelé keluar sebagai top scorer liga pada umur 16 tahun. Hanya dalam tempo singkat, Pelé kemudian dipanggil untuk bergabung dengan skuat tim nasional Brasil. Sesudah penampilannya di Piala Dunia 1962, tim raksasa eropa seperti Real Madrid, Manchester United dan Juventus mulai mengincarnya. Namun hal ini dicegah oleh pemerintah Brasil dengan mengatakan bahwa Pelé adalah bagian dari harta karun negara dan tidak diperbolehkan bermain sepakbola di luar Brasil.
Pelé 1960

Trofi pertama untuk Pelé bersama Santos adalah Campeonato Paulista atau juara liga dimana Pelé secara menakjubkan keluar sebagai pancetak gol terbanyak dengan 56 gol, sebuah rekor yang tetap bertahan sampai sekarang. Setahun kemudian O Rei mempersembahkan trofi Torneio Rio-São Paulo dimana Santos mengalahkan Vasco da Gama 3-0. Sayangnya Santos tidak mampu mempertahankan trofi Campeonato Paulista. Pada 1960 Pelé berhasil membawa Santos memenangkan trofi Campeonato Paulista akan tetapi kalah dalam Torneio Rio-São Paulo. Pelé menyelesaikan kompetisi dengan mencetak 47 gol. Sepanjang kariernya di Santos Pelé telah mempersembahkan 10 trofi Campeonato Paulista, 4 trofi Torneio Rio-São Paulo, 5 trofi Taca Brazil, 1 trofi Recopa Int. dan trofi Torneio Roberto Gomes Pedrosa. Santos kemudian berpartisipasi dalam Copa Libertadores, turnamen paling bergengsi di Amerika Selatan, dimana Pelé berhasil membawa Santos meraih trofi tersebut 2 kali pada tahun 1962 dan 1963 dan menjadi Top Skorer turnamen pada 1965. Pelé juga mengantarkan Santos menjuarai Piala Interkontinental yang sekarang menjadi turnamen Piala Dunia Antarklub pada tahun 1962 mengalahkan Benfica 3-2 dan 4-2 dan 1963, mengalahkan AC Milan 2-4, 4-2 dan play-off 1-0. Pada 19 November 1969 Pelé mencetak gol ke 1.000-nya untuk Santos. Gol itu dicetak Pelé ketika berhadapan dengan Vasco da Gama lewat tendangan pinalti. Penampilan Pelé bersama Santos telah membuatnya berkeliling dunia dalam berbagai laga eksebisi. Salah satunya pada 1967 dimana Santos bersama Pelé tampil di Nigeria di tengah-tengah perang saudara. Tampilnya Pelé membuat perang tersebut mengalami gencatan senjata selama 48 jam agar rakyat bisa menyaksikan Pelé tampil dalam laga eksebisi di Lagos, Nigeria.

Pelé kemudian pensiun sebagai pemain Santos pada tahun 1972. Selama 17 tahun kariernya bersama Santos Pelé telah mengoleksi total 1.115 penampilan dan mencetak 1.091 gol. Ini merupakan sebuah rekor klub.

2. New York Cosmos

Pada tahun 1974, Pelé tampil sebagai duta sepakbola untuk Amerika Serikat dalam rangka memopulerkan sepak bola bersama dengan Franz Beckenbauer dan Johan Cruyff. Pelé bergabung dengan klub New York Cosmos. Walaupun telah berumur 34 tahun, namun kemampuan Pelé masih memukau. Dia bahkan mengantarkan New York Cosmos menjadi juara NASL (North American Soccer League) pada tahun ketiga nya. Total Pelé tampil dalam 107 pertandingan dan mencetak 64 gol.

KARIR INTERNASIONAL

Karier Pelé bersama Brasil dimulai pada 7 Juli 1957 dimana Brasil kalah oleh Argentina 2-1. Pelé mencetak salah satu gol dalam pertandingan itu pada usia 16 tahun 9 bulan, sebuah rekor untuk Brasil sebagai pemain termuda yang pernah tampil untuk Brasil.

Piala Dunia 1958

Pertandingan pertama Pelé dalam piala dunia adalah melawan Uni Soviet. Ia adalah pemain termuda dalam turnamen itu. Pelé kemudian mencetak gol pertama untuk Brasil ketika melawan Tim nasional Wales yang mengantarkan Brasil ke semifinal melawan Prancis. Pada babak pertama Brasil telah unggul 2-1, kemudian Pelé mencetak hattrick, menjadi pemain termuda pertama yang melakukannya. Brasil unggul 5-1 atas Prancis. Pada final melawan tuan rumah Swedia, Pelé menjadi orang termuda yang pernah tampil dalam final Piala Dunia dalam usia 17 tahun 249 hari. Dia mencetak 2 gol pada pertandingan itu, salah satunya di daulat sebagai salah satu gol teindah dalam sejarah Piala Dunia, sebuah lob melewati kepala bek Swedia dan disusul oleh tendangan keras terarah ke arah gawang Swedia yang dijaga oleh Kalle Svensson. Pertandingan itu sendiri dimenangi oleh Brasil 5-2. Pelé kemudian menjadi runner-up top scorer dalam turnamen tersebut, di bawah Just Fontaine dengan 6 gol. Brasil pun meraih trofi Piala Dunia nya yang pertama dalam sejarah.

Gilmar.jpg

Pelé menangis ketika meraih gelar Piala Dunia pertama.​

Piala Dunia 1962

Pel%C3%A9_1960.jpg

Pelé memulai pertandingan melawan Mexico dimana Pelé memberi 1 assist dan kemudian mencetak gol kedua setelah melewati 4 pemain Mexico. Pertandingan itu sendiri berkesudahan 2-0. Sayangnya ia cedera ketika melawan Cekoslowakia. Hal ini membuat Pelé absen sepanjang turnamen, perannya dalam tim Brasil digantikan oleh Garrincha yang berhasil membawa Brasil meraih gelar Piala Dunia ke duanya.

Piala Dunia 1966

Turnamen ini dimulai dengan kontroversi dimana Pelé menjadi target tekel-tekel brutal oleh pemain Bulgaria dan Portugal. Saat itu pergantian pemain belum diperbolehkan dalam pertandingan. Brasil kemudian tersingkir di babak awal. Pelé kemudian bersumpah untuk tidak lagi berpartisipasi dalam Piala Dunia. Ia kemudian mengubah keputusannya itu. Inggris kemudian memenangkan gelar Piala Dunia mereka yang pertama.

Piala Dunia 1970

Pelé dipanggil untuk memperkuat tim Brasil pada 1969, namun ia menolaknya. Setahun kemudian ia kemudaian menyetujuinya dengan bermain untuk tim Brasil selama Piala Dunia 1970 dengan mencetak 6 gol. Tim Brasil saat itu disebut-sebut sebagai tim terbaik sepanjang masa dengan Pelé, Rivelino, Jairzinho, Tostão, Gérson, Carlos Alberto Torres dan Clodoaldo sebagai anggotanya. Pertandingan pertama Brasil berhadapan dengan Cekoslowakia dengan skor akhir 4-1. Brasil kemudian berhadapan dengan juara bertahan Inggris dimana Pelé hampir mencetak gol pertama lewat sundulan ke tiang jauh akan tetapi secara luar biasa diselamatkan oleh kiper Inggris, Gordon Banks. Pertandingan itu sendiri dimenangkan oleh Brasil 1-0. Lawan berikutnya Rumania pun kalah oleh Seleção 3-2 dimana Pelé mencetak gol pembuka lewat tendangan bebas. Peru adalah lawan Brasil berikutnya dengan bintang mudanya Teófilo Cubillas, Seleção kembali melaju lewat kemenangan 4-2 dimana Pelé memberikan assist kepada Tostão untuk mencetak gol ke-3 bagi Brasil . Semifinal mempertemukan Brasil dengan Uruguay untuk pertama kalinya sejak final Piala Dunia 1950 di Brasil dimana Uruguay menghadirkan kedukaan yang mendalam untuk rakyat Brasil. Pertandingan yang penuh emosi bagi rakyat Brasil dimenangkan oleh Seleção 3-1. Italia adalah lawan Seleção di partai final dimana Pelé mencetak gol pembuka laga. Brasil pun menyelesaikan pertandingan dengan keunggulan 4-1 dimana go terakhir menunjukkan dominasi Brasil dalam pertandingan ini. Bola yang di bawa pelan dari daerah pertahanan sendiri berhasil disarangkan ke gawang Italia tanpa bisa disentuh sekali pun oleh para pemain Italia. Pelé menyelesaikan turnamen dengan mencetak 6 gol. Trofi Jules Rimet pun menjadi milik Brasil selamanya. Selama berkostum Seleção, Pelé tampil sebanyak 92 kali dengan mencetak 77 gol (rekor gol terbanyak untuk Brasil sampai saat ini).
 
Last edited:
#3th edition : FRANZ ANTON BECKENBAUER

Franz-Beckenbauer_0.jpg

Franz Anton Beckenbauer (lahir di Muenchen, Jerman, 11 September 1945) adalah seorang pemain sepak bola Jerman, pelatih tim nasional Jerman, serta tokoh organisasi sepak bola Eropa. Ia dijuluki Der Kaiser ("Sang Kaisar") karena gayanya yang anggun, kemampuannya memimpin, dan dominasinya di atas lapangan sepak bola, sebagai seorang libero.

beckenbauer-old.jpg

Beckenbauer dikenal "bertangan dingin". Ia menjadi anggota tim nasional Jerman Barat sejak akhir dekade 1960-an hingga akhir 1970-an. Sewaktu Jerman Barat menjuarai Piala Dunia FIFA 1974 ia menjadi kapten tim. Beckenbauer kemudian menjadi pelatih nasional beberapa tahun setelah menggantungkan sepatunya. Kembali ia berhasil membawa kesebelasan Jerman menjuarai Piala Dunia FIFA 1990 di Italia, kali ini sebagai pelatih. Harapan warga Jerman agar ia kembali membawa negaranya sebagai juara dunia pada Piala Dunia FIFA 2006 sebagai ketua panitia tidak menjadi kenyataan; namun banyak pihak mengakui bahwa Piala Dunia tersebut adalah yang terbaik penyelenggaraannya sepanjang sejarah.

MASA KECIL

Beckenbauer lahir pada masa pasca Perang Dunia II, anak ke dua dari Franz Beckenbauer, Sr.dan Antonie. Beckenbauer besar di distrik Giesing dan mulai berlatih sepak bola di klub lokal, SC München 06 pada usia 13 tahun. Berposisi sebagai penyerang, ia mengidolakan penyerang tim nasional Jerman Barat, Fritz Walter dan mendukung klub 1860 München. Ketika ia memilih bergabung dengan Bayern München, rival abadi 1860 München adalah karena pada turnamen junior, klub Beckenbauer bertemu dengan 1860 München di mana permainan keras dari klub idolanya itu membuatnya memilih bergabung dengan rival mereka, Bayern München.

KARIR CLUB

1. BAYERN MUNCHEN

Beckenbauer melakukan debutnya bersama Bayern pada ajang Regionalliga Süd (Liga Regional Selatan) sebagai sayap kiri melawan Stuttgarter Kickers pada 6 Juni 1964. Pada musim pertamanya Bayern München Beckenbauer tampil sebanyak 31 kali dan mencetak 16 gol, Bayern meraih promosi ke divisi yang lebih bergensi, Bundesliga. Penampilan impresif Beckenbauer muda berimbas pada performa Bayern di liga, pada musim 1966/67 Bayern memenangkan trofi Piala Jerman dan meraih Piala Winners. Beckenbauer diangkat menjadi kapten tim pada musim 1968/1969 dan mengantarkan Bayern meraih gelar Juara Liga untuk pertama kalinya pada tahun yang sama. Mengawali karier dengan tampil di sayap kiri, Beckenbauer berevolusi menjadi seorang sweeper (libero), sebuah posisi baru dalam formasi sepak bola. Ditambah dengan keahliannya menyerang maka Beckenbauer segera menjadi fenomena baru dalam dunia sepak bola. Menariknya, sejak tahun 1968 Beckenbauer sudah dijuluki Der Kaiser-Sang Kaisar oleh teman-teman setimnya. Hal ini bermula dari dari sesi foto bersama mantan kaisar Austria, Franz Joseph I yang diberi judul Fußball-Kaiser atau Kaisar-Sepakbola. Sejak saat itu teman-temannya memanggil Beckenbauer Der Kaiser. Bayern kemudian memenangkan trofi juara liga 3 tahun berturut-turut dari 1972-1974. Performa Bayern dalam ajang Liga dikuti kesuksesan dalam kancah Eropa. Trofi Piala Champion untuk pertama kalinya diraih oleh Bayern pada musim 1973/74. Bayern yang berintikan 6 pemain Jerman Barat ; Sepp Maier, Paul Breitner, Georg Schwarzenbeck, Uli Hoeness and Gerd Müller dan kapten tim Beckenbauer sukses mengalahkan Atletico Madrid 4-0 dengan pertandingan replay (setelah hasil seri 1-1). Pada musim berikutnya, Bayern kembali mempertahankan gelar juara Piala Champion dengan mengandaskan Leeds United di final yang berakhir dengan kerusuhan. Trofi Piala Champion akhirnya sukses diboyong 3 kali berturut-turut, kali ini Beckenbauer memimpin timnya berhadapan dengan AS Saint-Étiennedan menyelasaikan laga dengan keunggulan 1-0. Bayern menjadi klub ketiga di eropa yang mampu meraih prestasi itu setelah Real Madrid dan Ajax Amsterdam. Pada tahun yang sama Beckenbauer yang baru saja dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa untuk kedua kalinya (pertama pada 1972) meraih gelar juara Piala Interkontinental yang pertama dengan mengalahkan Cruzeiro di (2-0, 0-0) dalam final dengan format home & away. Penampilan Beckenbauer bersama Bayern München total menghasilkan 14 Trofi juara. Der Kaiser mencetak 10 gol dalam 427 penampilan bersama Bayern.

2. NEW YORK COSMOS

Pada usia 32 tahun, Der Kaiser menerima pinangan dari Amerika untuk bermain bersama New York Cosmos. Ia bergabung dengan Cosmos selama 4 tahun dan meraih 3 juara Soccer Bowl (Juara Liga Amerika) pada tahun 1977, 1978 dan 1980. Di Cosmos Der Kaiser tampil sebanyak 80 pertandingan dengan mencetak 17 gol.

3. HAMBURG SV

Beckenbauer dalam usianya yang menjelang pensiun (36 tahun0 memutuskan kembali bermain di Jerman dan memilih bergabung dengan Hamburger SV pada musim 1980/81 dan bermain selama 2 musim. Musim terakhirnya, ia mengantarkan klub barunya itu juara Bundesliga pada musim 1981/82.

beckenbauer1.JPG

Setelah bergabung kembali dengan New York Cosmos (27 main/2 gol), Der Kaiser memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Sepanjang kariernya Beckenbauer telah tampil bermain sebanyak 587 pertandingan dan mencetak 81 gol.

KARIR INTERNASIONAL

PIALA DUNIA 1966


Beckenbauer tampil pertama kalinya dalam ajang Piala Dunia dan bermain dalam seluruh pertandingan. Pada perandingan pertamanya melawan Swiss, Der Kaiser mencetak 2 gol untuk kemenangan Jerman Barat 5-0. Jerman Barat menjadi juara grup dan menghadapi Uruguay dalam babak perempat final. Der Kaiser mencetak gol kedua pada menit ke-70 dan membawa Die Mannschaft menang 4-0 atas Uruguay.
Uni Soviet menghadang di semifinal tetapi lewat gol Helmut Haller dan Beckenbauer, Jerman Barat tampil di final menghadapi tuan rumah Inggris yang notabene adalah musuh bebuyutan Die Mannschaft . Kali ini Inggris menyudahi perjalanan Jerman Barat dengan pertandingan yang penuh kontroversi, 4-2.

PIALA DUNIA 1970

Jerman Barat memenangkan 3 pertandinga awal mereka dan berjumpa dengan lawan mereka di final Piala Dunia 1966, Inggris. Sesaat duka di final 4 tahun sepertinya akan hadir kembali, ketika Inggris unggul 2-0 sampai pada menit ke 69 dimana Der Kaiser mencetak gol untuk pertama untuk Die Mannschaft disusul gol penyama kedudukan sehingga pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Jerman Barat akhirnya mengalahkan Inggris dengan skor 3-2. Jerman Barat melaju ke semifinal menghadapi Italia. Sampai menit-menit akhir Azzuri unggul 1-0, sampai kemudian Karl-Heinz Schnellinger menyamakan skor menjadi 1-1 dan memaksakan perpanjangan waktu.
Selama perpanjangan waktu kedua tim saling mencetak gol susul menyusul dengan skor akhir 4-3 untuk kemenangan Italia. Beckenbauer sendiri mengalami cedera bahu, namun karena jatah pergantian pemain sudah terpakai semua, Der Kaiser tetap bermain menghadapi Italia. 5 gol dalam babak perpanjangan waktu membuat pertandingan ini dijuluki "Pertandingn Abad Ini.

PIALA EROPA 1972

Status sebagai Juara Eropa 1972 dan sebagai tuan rumah turnamen membuat Die Mannschaft diunggulkan untuk meraih gelar Juara Dunia nya yang kedua setelah Piala Dunia 1954. Pada pertandingan grup, Jerman Barat bearda satu grup denga Jerman Timur. Pertandingan ini secara mengejutkan dimenagkan oleh Jerman Timur 1-0. Kedua negara ini akhirnya maju ke babak grup berikutnya. Jerman Barat menjuarai babak grup berikutnya dan berhak menghadapi juara grup A, Belanda dengan Total Football nya di final. Pada pertandingan final Beckenbauer menjaga ketat Johan Cruijjf sehingga Jerman Barat sukses memenangi turnamen dengan skor tipis 2-1. Beckenbauer menjadi kapten pertama yang mengangkat Trofi Piala Dunia yang baru, karena trofi sebelumnya menjadi milik Brasil. Jerman Barat juga menjadi tim pertama yang menjadi mengkoleksi gelar Juara Eropa dan Juara Dunia secara bersamaan; Prestasi ini kemudian diikuti oleh Prancis (2000) dan Spanyol (2010).

PIALA EROPA 1976

Sebagai juara bertahan dan Juara Dunia, Jerman Barat kembali diunggulkan untuk mempertahankan gelar juara Eropanya. Sayang pada Final, Beckenbauer cs. gagal meraih juara, kalah dari Cekoslowakia lewat adu pinalti 5-3 setelah kedua tim bermain imbang 2-2 dalam sampai babak perpanjangan waktu. Ini adalah turnamen resmi terakhir dari Beckenbauer. Der Kaiser mengoleksi 14 gol dalam 103 pertandingan bersama Jerman Barat.

KARIR MANAJERIAL

Kembali ke Jerman pada 1984, Beckenbauer ditunjuk menjadi pelatih Jerman Barat menggantikan Jupp Derwall. Ia kemudian mengantarkan tim Jerman Barat sampai ke final, sebelum dikalahkan oleh Argentina dengan bintangnya Diego Maradona 3-2. Sesaat sebelum Unifikasi Jerman, Jerman Barat kembali tampil di final Piala Dunia 1990 dan kembali bertemu Argentina di final. Kali ini Jerman Barat berhasil mengalahkan Argentina 1-0 lewat gol pinalti Andreas Brehme. Beckenbauer menjadi orang pertama yang pernah meraih Juara Piala Dunia dengan menjadi kapten tim nasional dan pelatih nasional. Pada tahun itu juga ia mengundurkan diri dari jabatan pelatih Jerman dan memilih menjadi pelatih pada klub Olympique de Marseille. Ia hanya bertahan selama semusim dan membawa Marseille juara Liga Prancis. Pada 1993 sampai 1994 dan 1996 Der Kaiser menjadi pelatih Bayern München. Bayern meraih gelar juara Bundesliga pada 1994 dan Juara Piala UEFA pada 1996. Ia kemudian menjadi presiden klub sejak 1994 dan pada 2002 Bayern München menunjuknya sebagai Presiden Kehormatan sampai sekarang. Beckenbauer juga menjadi Ketua Panitia Piala Dunia 2006 di Jerman.

PRESTASI SEBAGAI PEMAIN BERSAMA CLUB BAYERN MUNCHEN

Juara Bundesliga musim : 1968/1969, 1971/1972, 1972/1973, 1973/1974
Juara DFB Cup (Piala JErman) musim : 1965/1966, 1967/1968, 1968/1969, dan 1970/1971
Juara Piala Champion musim : 1973/1974, 1974/1975, dan 1975/1976
Juara Piala Winners musin : 1966/1967
Juara Piala Interkontinental tahun 1976


PRESTASI SEBAGAI PEMAIN BERSAMA CLUB HAMBURG SV

Juara Bundesliga 1981/1982

PRESTASI SEBAGAI PEMAIN BERSAMA CLUB NEW YORK COSMOS

NASL Championship musim : 1976/1977, 1977/1978, dan 1979/1980

PRESTASI SEBAGAI PELATIH :

JUARA PIALA DUNIA 1990 bersama JERMAN BARAT

PENGHARGAAN :

Pemain terbaik (Balon d'Or) Tahun 1972 dan 1976
Pendatang baru terbaik pada Piala Dunia 1966
Pemain terbaik Piala Dunia 1974
Tim Terbaik Piala Dunia 1966, 1970, dan 1974
Pemain Terbaik JErman Tahun 1966, 1968, 1974, dan 1976

sumber : dihimpun dari berbagai sumber
 
Back
Top