Jamsostek

andree_erlangga

New member
Pengelolaan Dana Lebih Transparan

Pengelolaan dana pekerja peserta program jamsostek yang kini mencapai hampir Rp 50 triliun akan lebih transparan dan menganut prinsip kehati-hatian (prudent). Hasil pengelolaan dana juga akan dimanfaatkan maksimal untuk peningkatan kesejahteraan pekerja peserta program jamsostek.

"Pengelolaan dana melalui instrumen investasi akan dilakukan secara transparan dan prudent, sehingga manfaatnya bisa sepenuhnya dirasakan pekerja peserta," kata Dirut PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga pada acara perkenalan jajaran direksi baru PT Jamsostek kepada media massa, kemarin, di Jakarta.

Hadir juga pada acara itu Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek Ahmad Ansyori, Direktur Keuangan Myra Soraya Hasnar, Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Informasi Hadi Suyono, Direktur Umum dan SDM Rahmaniah Hasdiani, Direktur Investasi Indrasjwari KSK serta Direktur Kepatuhan dan Risk Management Dewi Hanggraeni.

Menurut Hotbonar, pengembalian atau hasil pengelolaan dana yang dititipkan pekerja peserta program jamsostek akan lebih baik dari institusi pengelola dana lain. Dalam hal ini, manajemen PT Jamsostek selalu mengutamakan manfaat kepesertaan bagi pekerja, sehingga pekerja bisa merasakan memiliki PT Jamsostek secara utuh.

"Kita akan berupaya keras menghentikan penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolaan dana atau investasi. Untuk itu, sistem dan pelaksanaan investasi akan dilakukan secara transparan dan berdasarkan perjanjian lengkap hitam di atas putih, sehingga seluruh manfaat hasil investasi bisa diberikan untuk pekerja peserta," tutur Hotbonar.

Untuk kebijakan penetapan instrumen investasi ke depan, Hotbonar juga berjanji memperhatikan faktor keamanan dan kehati-hatian. "Karena itu tidak hanya satu direktur yang mengurusi masalah investasi ini. Dengan demikian, kemungkinan kolusi bisa diperkecil. Kelak yang mengurusi investasi tak hanya direktorat investasi, tapi juga direktorat kepatuhan dan risk management. Kita berharap check and balances untuk menekan penyimpangan," ujar Hotbonar.

sumber : Suara Karya Online
 
Back
Top