Irak, Bom Kimia Digunakan untuk Menyerang

andree_erlangga

New member
Pejabat militer Amerika Serikat (AS) menyatakan prihatin mengenai serangan baru-baru ini yang dilakukan kelompok perlawanan di Irak dengan menggunakan gas racun khlor.

Peringatan ini muncul setelah sebuah truk yang membawa tabung gas khlor meledak di Baghdad barat daya dan menewaskan dua orang Irak.

Banyak orang terluka akibat serangan itu. Inilah bom ketiga sejenis itu di Irak selama satu bulan terakhir. Khlor membakar kulit jika bersentuhan dan berakibat fatal setelah beberapa kali bernapas.

Setelah pengeboman itu, juru bicara militer AS mengatakan serangan zat kimia tampaknya merupakan taktik terbaru kelompok perlawanan yang mencerminkan keinginan mereka untuk menebarkan kekacauan. Dia juga memperkirakan akan ada lagi serangan serupa oleh kelompok militan lainnya.

Sebelumnya, sebuah bom meledakkan truk yang membawa khlor di Baghdad utara, menewaskan sedikitnya lima orang dan mengeluarkan asap yang membuat lebih dari 150 orang sakit.

Tiga pekan lalu, sebuah truk yang membawa bahan peledak dan tanki khlor meledak di Provinsi Anbar. Lebih dari 12 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Juru bicara militer Irak, Brigadir Jenderal Qassim Moussawi, mengatakan bahwa militan sekarang menggunakan "cara-cara kotor". Pengeboman dengan menggunakan zat kimia ini sekaligus mencerminkan kemampuan teknis pemberontak meningkat. Khlor digunakan saat ini dalam jumlah besar untuk menghadapi sanitasi air yang buruk di Irak.

Di Washington, perang kata-kata terjadi antara Wakil Presiden Dick Cheney dan anggota terkemuka Demokrat di Kongres, setelah Cheney mengatakan anggota parlemen yang menentang penambahan pasukan AS di Irak berarti "mengesahkan strategi Al-Qaida."

Ketua Kongres Nancy Pelosi, seorang Demokrat dari Kalifornia, membalasnya dengan mengatakan pernyataan Cheney adalah "tidak sesuai" dengan jabatannya. Dia juga meminta Presiden George W Bush untuk mencabut pernyataan-pernyataan tersebut.

Dalam satu kunjungan ke Tokyo, Cheney memuji pengumuman PM Inggris Tony Blair yang menetapkan jadwal bagi penarikan pasukan dari Irak, menyebutnya satu tanda kemajuan.

sumber : Suara Karya Online
 
Back
Top