Soekarno-Hatta Pahlawan? Ah, Yang Benar Aja ...!

Status
Not open for further replies.

tribudhis

New member
Soekarno-Hatta Pahlawan? Ah, Yang Benar Aja …!

Rasanya sulit menemukan ada orang Indonesia yang jika ditanya
Apakah mereka tahu siapa proklamator negara … yang jawabnya
Saya tidak tahu … orang ini jika bukannya sedang asyik berdusta,
Maka pastilah tergolong orang yang spesies golongannya langka.
Insinyur Soekarno dan Doktorandus M. Hatta terlalu besar jasanya,
Terlalu tenar namanya, terlalu penting jati dirinya, jika begitu saja
Ada orang dari tanah ini yang mengatakan tak tahu tentang dirinya.
Soekarno-Hatta proklamator … pahlawan proklamator itu gelarnya.
Negara ini memang akan tetap eksis dan ada tanpa mereka berdua,
Tetapi takdir menentukan keduanyalah yang proklamasikan negara.
Dan takdir ini pun telah ditentukan sejak lama oleh yang mahakuasa.
Lalu tibalah sekarang pada inti topiknya, pahlawan nasional namanya.
Apakah dua orang ini pantas dibuatkan SK guna memformalkannya?
Sehari setelah proklamasi dibaca oleh keduanya atas nama bangsa,
Bangsa Indonesia tepatnya … sepatutnya SK sudah dibuat draftnya,
Kemudian … ya kemudian ditanda-tangani, memangnya tunggu apa?
Tetapi tentu tak bisa, bukan saja tidak elok tapi langgar ketentuannya,
Bukankah pahlawan nasional hanya untuk mereka yang telah pralaya?
Maka dari itu dapatlah diterima akal logika jika sang presiden pertama
Tidak berkenan menandatangani SK guna angkat diri mereka berdua.
Memang tidak lucu jika seseorang angkat dirinya sendiri jadi berjasa.

Revolusi terus asyik berkendara laksana pengembara memacu kuda.
Larat kencang, debu pun bertebaran berbual-bual memanjat angkasa.
Dan seperti yang dikatakan sendiri oleh sang bung besar, kadangkala
Revolusi itu memakan anak kandungnya, dan memang dimakanlah dia.
Sendirian ia habiskan waktu sebagai tahanan negara di sebuah wisma,
Sang proklamator memang masih bernyawa, karenanya mana ada SK.
Dan alasan ini tentu saja dapat diterima, tetapi 21 Juni tahun 1970 tiba,
Masa berduka berakhir dengan upacara pemakaman atas nama negara,
Tetapi SK pahlawan tak juga ada tanda-tandanya, tetapi ini bisa diterima
Karena pasangannya masih ada, ikut berduka, tetapi tidak bisa apa-apa.
Satu dasa berlalu, akhirnya pasangan sang bung merdekakan ini negara,
Dipanggil juga oleh sang mahakuasa, maka lengkap sudah syarat utama,
Pasangan pemerdeka negara telah tiada, pahlawan nasional bagi mereka.
Tapi sejarah mencatat fakta untuk mereka … tak ada yang namanya SK.
Monumen dibangun dan nama pun terus saja diabadikan di mana-mana,
Tetapi SK pahlawan nasional jangankan ada, yang berbisik usulkan saja
Tidak pernah terdengar gemanya, entah ke mana saja rakyat ini negara.

Bapak pembangunan terus berjaya mencoba membawa negara tercinta
Menuju ke gerbang cita-cita konstitusi negara, adil sejahtera semuanya.
Asyik dengan otoritas dan kuasa, sang anak desa akhirnya sedikit lupa,
Bahwa kekuasaan jika tidak ada pengawasnya, eh bisa seenaknya juga.
Dan memang ini yang terjadi sampai akhirnya muaklah para mahasiswa.
Teriakan dan pekik reformasi mengguncang atap ibukota, dan hasilnya?
Sang teknokrat naik ke singgasana, tetapi nasib SK Pahlawan sama saja.
Jangankan draftnya, tanda-tanda gema usulannya saja tidak pernah ada.
Sang teknokrat sibuk luar biasa tenggelam dalam banyak urusan negara,
Dan sebagai puncaknya, setelah Timor Timur menjadi negara merdeka,
Pertanggungan-jawabnya ditolak … calon baru pun naik ke pentas arena.
Masih dapat diterima jika keluarkan SK bagi ini dua warga utama terlupa.

Drama pemilihan presiden pun menyita perhatian seluruh warga negara.
Seorang tokoh moderat yang konon nenek moyangnya dari daratan Cina
Terpilih naik ke arena dan segera saja ke istana negara, hanya herannya,
Eh … juga lupa tandatangani ini SK, padahal Khong Hu Cu dan imleknya,
Dipersembahkan dengan bangga sebagai bagian agama budaya bangsa.
Ini terjadi mungkin karena tidak ada pengusulnya apalagi sang wakilnya,
Yang putri sang proklamator, jelas tak ingin mentang-mentang berkuasa,
Lalu seenaknya mengusulkan bapaknya jadi pahlawan nasional segala.
Jika tengara ini benar … maka tampaknya cocok juga dengan sikapnya.
Ketika akhirnya dipercaya menjadi orang nomer satu dengan cara sama
Menggantikan bos yang diturunkan paksa oleh lembaga tertinggi negara.
Sama sekali tak ada tanda bahwa SK bagi mereka berdua perlu adanya.
Waktu berlalu dan Soekarno-Hatta namanya hanya sebatas abadi saja.

Putri sang proklamator gagal pertahankan otoritas kuasa di ini negara.
Seorang mantan menko berhasil telak kalahkan sang penghuni istana.
Tetapi lima tahun berkuasa juga berlalu begitu saja jika SK harapannya.
Tidak ada tanda-tandanya, bisa karena memang tidak ada pengusulnya,
Bisa juga karena sangat sibuk mengurusi begitu banyak skandal mega
Melibatkan kader-kader partai yang semula sangat diandalkan olehnya.
Singkat kata … mungkin karena Ini, mungkin juga karena faktor lainnya,
SK pahlawan nasional tidak pernah terdengar termasuk nada gemanya.
Lima tahun berlalu, pemilu lagi dan karena tetap berjaya, dia berkuasa.
Tahun pertama, tahun kedua, penuh guncangan dengan korupsi mega.
Tanda-tanda SK tidak ada, lalu tiba-tiba … SK itu muncul juga akhirnya.
Soekarno-Hatta sekarang resmi sudah menjadi pahlawan nasional jaya
Karena SBY setuju tanda-tangani SK yang lima presiden pendahulunya
Entah lupa entah bagaimana, tak ada yang berani mengambil prakarsa.

Hanya saja seperti biasa di ini negara … lakukan apa saja, ekornya ada.
Jika bukannya kritikan nuansa mengapa, biasanya ditanya lho kok bisa?
SK Pahlawan Nasional untuk Soekarno-Hatta ternyata kasusnya sama.
Lho kok bisa, lalu bagaimana dengan TAP MPRS yang masa berlakunya
Terus saja akan bergema sepanjang masa sebelum ada pencabutannya?
Yah, memang inilah kelemahannya, kalau stigma tuduhannya masih ada,
Lalu bagaimana bisa orang yang diberi stigma bagai pengkhianat negara
Eh … pahlawan nasional predikatnya, yah pasti ada yang salah rupanya.
Bagi kami orang-orang sederhana yang cara berpikirnya juga sederhana,
Pendapatnya sederhana saja, bagaimana bisa sang proklamator negara
Dituduh berkhianat pada negara yang susah payah diproklamasikannya?
Jika ini masuk akal dan logika maka tentunya TAP MPRS nomer tiga tiga
Yang palunya diketok tahun 1967 ketika suhu sedang panas-panasnya,
Serta ada seorang jenderal sedang dalam puncak-puncak kekuasaannya,
Yang kurang benar adanya dan mencabutnya rasanya paling bijaksana.

Berkawan saling kenal banyak faedahnya, bantu membantu panduannya.
Pahlawan nasional itu fakta realitanya, stigma ragu-ragu hilang karenanya.

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland
 
Last edited:
Status
Not open for further replies.
Back
Top