Akibat Fatal Anak Tak Sarapan

Kalina

Moderator
TAK sedikit anak yang ogah sarapan pagi. Namun demikian, anak yang tidak sarapan dapat mempengaruhi proses belajar. Sarapan sangat penting untuk membantu nutrisi otak untuk berpikir. Dengan sarapan pagi, glukosa di dalam tubuh akan terpenuhi. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak. Apabila seseorang melewatkan sarapan, akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa dan dapat mengakibatkan kadar glukosa di bawah normal (hipoglikemia). Hal tersebut menimbulkan pusing, gemetar, lelah, dan sulit berkonsentrasi pada anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kebiasaan sarapan dengan kadar glukosa darah anak usia sekolah. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya gairah belajar,
kecepatan reaksi, serta kesulitan dalam menerima
pelajaran dengan baik. Selain itu, dengan sarapan pagi, lambung akan terisi kembali setelah 8-10 jam kosong, sehingga kadar gula dalam darah meningkat lagi. "Selain menyumbangkan glukosa, sarapan juga
memberikan zat gizi yang penting bagi tubuh yang
berperan dalam mekanisme daya ingat (kognitif)
memori anak. Memang pada dasarnya itu tidak
mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Tetapi,
apabila terjadi keterlambatan masukan zat gizi (asupan gula ke dalam sel darah), maka dapat
menurunkan daya konsentrasi anak sewaktu belajar
yang timbul karena lemas, lesu, pusing, dan
mengantuk," jelas Dr. dr. H. Slamet Riyadi Yuwono,
DTM&H, MARS, M.Kes, Direktur Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu Anak, saat diwawancarai Okezone di Gedung Krida Bakri, Lantai 2, Kantor Sekretariat
Negara RI, Jakarta, Selasa (8/1/2013). Tak hanya itu, dampak buruk dari tidak sarapan, tambahnya, dapat mempengaruhi status gizi anak, turunnya kesehatan, dan stamina anak, serta pencapaian prestasi optimal pada anak.

Okezone.com
 
Back
Top