HealthNews: Tiga warga Jepara meninggal akibat DBD

Kalina

Moderator
Jepara (ANTARA News) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada awal Januari 2013 mencapai 176 orang dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

"Kasus DBD pada awal tahun ini cukup banyak karena dalam waktu yang belum genap satu bulan sudah ada korban meninggal," kata Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mudrikatun, di Jepara, Rabu.

Bahkan, kata dia, jumlah penderita DBD bulan Januari ini lebih tinggi dibandingkan jumlah penderita selama Januari 2012 yang hanya 86 penderita tanpa ada korban meninggal.

Adapun total penderita DBD selama 2012 berjumlah 690 penderita dengan jumlah korban meninggal tiga orang.

Lonjakan kasus DBD pada Januari 2013 mulai terlihat dari pergerakan jumlah kasus pada minggu pertama bulan Januari 2013 terdapat 29 penderita dengan satu korban meninggal, sedangkan minggu ketiga meningkat menjadi 176 penderita dengan dua korban meninggal dunia.

Sedangkan penderita yang sedang dirawat di RSUD Kartini Jepara saat ini berjumlah 41 penderita dan RS Islam Sultan Hadlirin sebanyak 41 penderita.

Tiga korban meninggal, yakni Nur Asikin (14) asal Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji, Linda (11) Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji dan Wafidz (10) asal Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan.

Adanya lonjakan kasus DBD, mengakibatkan beberapa pasien yang menjalani perawatan di RSUD Kartini Jepara terpaksa dirawat di selasar karena kekurangan tempat tidur.

Untuk menekan angka kasus DBD, katanya, sudah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak.

"Kami juga memberdayakan para juru pemantau jentik di tingkat sekolah-sekolah maupun masyarakat untuk memantau dari masing-masing rumah warga," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi saat mengunjungi pasien korban DBD di RS Islam Sultan Hadlirin dan RSUD Kartini mengaku, prihatin atas meningkatnya kasus DBD di Jepara.

"Hal ini harus segera diatasi agar kejadian luar biasa seperti beberapa tahun yang lalu tidak terulang," ujarnya.

Ia berharap dukungan masyarakat dalam memberantas penyebaran sarang nyamuk penyebab DBD.

Selain itu, lanjut dia, di beberapa lokasi juga dilakukan upaya pengasapan (fogging), meskipun hasilnya kurang maksimal untuk memberantas nyamuk yang membawa virus DBD.

Pasalnya, kata dia, tindakan tersebut merupakan solusi jangka pendek, sedangkan jangka panjang harus dilakukan dengan cara PSN serta menjaga kebersihan lingkungan rumah warga serta membiasakan pola hidup sehat.

Daerah yang menjadi target fogging yakni Desa Kedungcino dan Potroyudan (Kecamatan Jepara), Desa Krapyak (Kecamatan Tahunan), Desa Gemiring Kidul (Kecamatan Nalumsari), Desa Wedelan dan Jerukwangi (Kecamatan Bangsri), Desa Kelet (Kecamatan Keling), Desa Mambak dan Slagi (Kecamatan Pakisaji), Desa Bandungrejo (Kecamatan Kalinyamatan) dan Desa Tubanan (Kecamatan Kembang).
 
yap. Gak hanya nyamuk. tapi juga kuman, bakteri, bahkan virus.. Beragam jenis penyakit menghantui kita..
 
kasus DBD memang susah untuk ditangani kalau sudah masuk musim hujan karena genangan air bnyak yang tidak terkontrol oleh warga di lingkungan sekitar, memang perlu utnuk ditingkatkan kesadaran kebersihan lingkungan
 
kasus DBD memang susah untuk ditangani kalau sudah masuk musim hujan karena genangan air bnyak yang tidak terkontrol oleh warga di lingkungan sekitar, memang perlu utnuk ditingkatkan kesadaran kebersihan lingkungan

Yup, setuju!
 
Back
Top