Makan Malam Dan Mitos Kegemukan

askom

New member
com_foto_berita_2012_8_7_makan-5308869254086501620_jpg.png

Banyak diantara kita pasti senang menonton televisi sambil mengunyah makanan. Terlebih pada malam hari, kita melepas penat dengan membiarkan mata terpedaya oleh kotak ajaib dan berkantung-kantung camilan.
Sebenarnya bagaimana korelasi antara makan malam dengan kegemukan?

Makan malam bikin gemuk.
Ini sekadar mitos karena faktanya, proses tubuh mengubah kalori menjadi lemak bisa berlangsung kapan saja. Tak ada teori yang mengatakan, pada malam hari proses tersebut berlangsung lebih cepat. Ini dibuktikan oleh peneliti Oregon National Primate Research Center, di Oregon Health & Science University.

Mereka mengamati sejumlah kera betina yang setiap hari diberi makan malam yang tinggi lemak. Hasilnya, berat badan kera itu tak bertambah banyak. Bahkan, selisih pertambahannya tak jauh dibanding kera yang lebih banyak makan saat siang hari. Artinya, waktu makan tak menentukan kenaikan berat badan kita. Yang lebih penting adalah jenis makanan yang kita santap, serta banyaknya kalori yang terserap di dalam tubuh.

TV membuat gemuk.
Ini adalah fakta. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal Appetite menyebutkan, makan di depan televisi dapat meningkatkan rasa lapar yang kemudian membuat kita mengemil pada jam-jam berikutnya. Sebabnya, TV mampu mengalihkan pikiran terhadap rasa kenyang.

Penelitian ini dilakukan oleh University of Birmingham England, Suzanne Higgs, PhD. Bersama timnya, Higgs memberikan seporsi makan siang pada 16 perempuan yang menghabiskan makannya sambil menikmati acara di TV. Keesokan harinya, mereka diberikan seporsi makan siang tapi tanpa menonton TV. Ternyata, pada hari pertama, hasrat untuk mengemil di sore hari 20 persen lebih tinggi dibanding hari kedua. Jadi sebaiknya, ubah segera kebiasaan makan sambil menonton televisi

INFO SEHAT
 
Back
Top