Kalau Punya Gangguan Ini, PerempuanBaru Butuh 'Sunat Betulan'

Kalina

Moderator
Praktik sunat perempuan di Indonesia hanya berupa tusukan atau goresan sehingga sering disebut bukan sunat yang sesungguhnya. Tindakan apapun yang melukai organ intim perempuan tidak boleh dilakukan, kecuali dalam kondisi tertentu. "Kalau frenulum (kulit penutup klitoris) terlalu tebal atau besar lalu menutup, itu bisa mengurangi fungsi seksual. Memperbaikinya harus dengan operasi,
namanya Clitoral Hood Reduction," kata dr Prima
Progestian, SpOG dari RS Brawijaya saat dihubungi detikHealth, Senin (21/1/2013). Frenulum yang terlalu tebal bisa disebabkan oleh hipertrofi atau pertumbuhan jaringan secara berlebihan dan abnormal. Jika sampai menutupi klitoris bahkan saat dalam kondisi terangsang, maka sensitivitas terhadap rangsang seksual tentu akan terganggu. Dalam kondisi seperti ini, operasi untuk mengurangi
ketebalan frenulum perlu dilakukan untuk memperbaiki fungsi seksual. Setelah ketebalannya
berkurang, kepala klitoris bisa muncul ke permukaan
saat terangsang sehingga lebih menjanjikan
kepuasan saat berhubungan seks. Memperbaiki sensitivitas di bagian tersebut akan meningkatkan kemampuan seorang perempuan untuk mencapai orgasme. Seperti diketahui, klitoris yang bentuknya menyerupai biji kacang adalah salah satu titik paling sensitif di daerah intim perempuan. Operasi untuk mengikis atau mengurangi ketebalan frenulum disebut Clitoral Hood Reduction, salah satu jenis operasi plastik untuk kemaluan. Bidang kedokteran yang menangani tindakan ini adalah ginekologi estetis, yang kebetulan ditekuni juga oleh dr Prima. Tindakan ini menurut dr Prima berbeda dengan sunat
perempuan yang sering dilakukan di Indonesia. Sunat
perempuan umumnya hanya ditusuk jarum, sehingga
sering disebut bukan sunat yang sesungguhnya. Aturan di Indonesia melarang teknik sunat yang
melukai atau merusak organ intim perempuan.

DetikHealth
 
Back
Top