Disfagia: Sulit menelan makanan

Kalina

Moderator
Deskripsi

Kesulitan menelan (disfagia) merupakan gangguan
berupa tubuh membutuhkan waktu lebih lama dan
upaya yang lebih besar untuk memindahkan makanan atau cairan dari mulut ke perut. Terkadang
juga disertai nyeri. Bahkan dalam beberapa kasus,
penderitanya mungkin tak bisa menelan makanan atau cairan sama sekali. Disfagia bisa terjadi pada usia berapapun namun kondisi ini paling sering ditemukan pada lansia.
 
Penyebab:

1. Disfagia orofaringeal
- Penyakit neurologis seperti post-polio syndrome, multiple sclerosis, muscular dystrophy dan penyakit
Parkinson
- Kerusakan neurologis seperti cedera tulang
belakang, cedera otak atau stroke
- Munculnya pharyngeal diverticula atau kantung kecil yang dapat mengumpulkan partikel makanan di dalam tenggorokan, biasanya di atas kerongkongan dan menyebabkan susah menelan
- Kanker

2. Disfagia esofageal
- Achalasia atau otot kerongkongan bagian bawah yang tidak dapat mengendur dengan baik
- Kejang tersebar atau terjadinya kontraksi yang
buruk namun bertekanan tinggi pada kerongkongan, terutama setelah menelan
- Penyempitan kerongkongan
- Tumor
- Makanan atau benda asing yang menyangkut di tenggorokan atau kerongkongan
- Gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Eosinophilic esophagitis akibat populasi sel khusus di dalam kerongkongan yang berlebihan, ada kaitannya dengan alergi makanan
- Scleroderma
- Terapi radiasi
- Cincin kerongkongan atau penyempitan kecil di kerongkongan bagian bawah

3. Disfagia pada bayi dan anak-anak
- Gangguan sistem saraf seperti cerebral palsy atau meningitis
- Celah bibir atau bibir sumbing
 
Gejala:

1. Dewasa
- Terasa nyeri saat menelan (odinofagia)
- Tak bisa menelan
- Muncul sensasi makanan tersangkut di tenggorokan, dada atau di belakang tulang dada (sternum)
- Ngiler
- Suara serak
- Makanan naik kembali ke kerongkongan atau
lambung tanpa disertai mual ataupun kontraksi otot perut (regurgitasi)
- Sering mengalami heartburn
- Makanan atau asam perut kembali masuk ke dalam tenggorokan
- Penurunan berat badan yang tak terduga
- Batuk atau tersedak saat menelan

2. Bayi dan anak-anak
- Saat makan atau disuapi, anak tampak tak
memberikan perhatian penuh
- Tubuh menegang saat disuapi
- Enggan makan makanan yang teksturnya berbeda
- Waktu makan yang lebih lama dari biasanya (30 menit lebih)
- Muncul masalah saat diberi ASI/disusui
- Makanan atau cairan keluar dengan sendirinya dari mulut
- Batuk atau tersedak saat makan atau disuapi
- Meludah atau muntah saat makan atau disuapi - Sulit bernafas ketika makan atau minum
- Penurunan berat badan atau penambahan berat
badan yang lambat
- Pneumonia kambuhan
 
Pengobatan:

1. Disfagia orofaringeal
- Latihan fisik
- Mempelajari teknik menelan

2. Disfagia esofageal
- Pelebaran kerongkongan dengan endoskop yang dilengkapi sejenis balon khusus
- Operasi
- Obat-obatan pereda asam perut

3. Disfagia parah
- Diet cairan tertentu
- Penggunaan selang makanan

DetikHealth
 
Back
Top