Setelah Banjir, Jakarta Jadi Tuan Rumah Ferrari Relay Tour

Kalina

Moderator
Empat Tahun Jumlah Pemilik Tambah 63 Orang
Jakarta dipilih menjadi salah satu kota dari 44 negara di dunia yang jadi tuan rumah Ferrari Relay Tour. Seberapa besar komunitas pemilik mobil berlogo Kuda Jingkrak yang kini sedang merayakan ulang tahun ke-60 ini di Indonesia?

ANDRESWARI, Jakarta

BELUM sebulan banjir besar "menenggelamkan" Jakarta, sebuah konvoi 35 mobil Ferrari melewati beberapa jalan protokol di ibu kota kemarin. Mobil-mobil yang didominasi warna merah, melaju dengan kecepatan rendah mengelilingi jalan Sudirman, Kuningan, dan Gatot Subroto yang sedang dilpuiti mendung.

Konvoi itu bukan dimaksudkan untuk pamer kekayaan orang-orang berduit di Jakarta, tapi bagian dari perayaan kehadiran mobil berlogo Kuda Jingkrak yang diproduksi di Italia 60 tahun lalu.

Ferrari memang menyelenggarakan Relay Tour ke seluruh dunia pada 2007 ini. Tepatnya di 44 negara di lima benua. Acara ini dimulai dari Abu Dhabi pada 28 Januari 2007. Rencananya, puncak acara ini dilaksanakan pada 25 Juni di Maranello, Italia, tempat asal sport car ini dibuat.

"Acara ini juga sekaligus merayakan lima tahun berdirinya Ferrari Owner?s Club Indonesia," kata Ruhut Sitompul, mantan presiden Ferrari Owners? Club Indonesia, kepada Jawa Pos kemarin.

Ke-35 mobil yang menempuh jarak sekitar 100 kilometer itu semuanya berasal dari Indonesia. Yakni, 33 mobil dari Jakarta, sisanya dari Bandung. Jumlah mobil Ferrari di tanah air saat ini diperkirakan lebih dari 80 buah.

Meski Indonesia termasuk jajaran negeri miskin, jumlah pemilik Ferrari yang harganya miliaran rupiah meningkat pesat. Sebab, dua tahun lalu jumlah anggota Ferrari Owner?s Club Indonesia ini masih 17 orang, kini sudah meningkat lebih 80 orang.

Fenomena kepemilikan mobil mewah yang diimpor dalam bentuk CBU (completely built up) ini terjadi sejak larangan impor mobil mewah dicabut pada 2000. Hanya sekitar setahun setelah keran impor dibuka, Ferrari buka diler di Jakarta.

Selain Ruhut, beberapa pengacara kaya yang menjadi kolektor mobil mewah di ibu kota, Hotma Sitompul dan Hotman Paris Hutapea.

Keunikan dari Relay Tour Ferrari 2007 bukan dari banyaknya mobil yang dibawa Sebab yang ikut konvoi adalah mobil yang sudah ada di negara masing-masing. Artinya Relay Tour diikuti oleh seluruh pemilik Ferrari di 44 negara itu. Yang bergerak secara estafet dari satu negara ke negara lain hanyalah The Relay Baton. Sebuah tongkat yang menyimbolkan 60 tahun sejarah Ferrari. Tongkat itu dilapisi titanium dan permata Prancing Horse yang dibuat khusus oleh Damiani. Tongkat ini dibawa oleh delapan orang yang tergabung dalam tim Relay Tour Ferrari.

The Relay Baton diberangkatkan dari Abu Dhabi yang akan menjadi Ferrari Theme Park Ferrari pada 2009. Setelah mengelilingi Timur Tenggah, tongkat itu mengunjungi Tiongkok, Jepang, Australia, Afrika Selatan, Amerika, lalu ke seluruh negara di Eropa sebelum berakhir di kota kelahiranya, Maranello, Italia.

"Sebelum tiba di Indonesia, The Relay Baton singgah ke Jepang. Setelah dari sini akan dibawa ke Taipei, Taiwan, pada 1 Maret 2007 mendatang," kata Ari, salah seorang panitia penyelenggara.

Untuk Indonesia sendiri, konvoi dimulai dimulai pada pukul 09.00. Start di showroom dan kantor pusat Ferarri Indonesia yang berada di Jalan TB Simatupang. Delapan orang yang tergabung dalam Ferrari team bergabung dengan 35 pemilik Ferrari Indonesia menyusuri jalan utama di Jakarta menuju kediaman Duta Besar Italia untuk Indonesia Francessco M. Greco yang terletak di Jalan Senopati.

Ke-35 mobil tersebut lalu melanjutkan perjalanannya menyusuri rimba beton Jakar sebelum akhirnya finish di toko Ferrari di Automall yang terletak di SCBD. "Rombongan sempat singgah untuk mengisi bahan bakar di SPBU Shell di Gatot Subroto," kata Ari.

Menurut panitia, mengisi bahan bakar di SPBU Shell dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab dengan spesifikasi khusus Ferrari, bahan bakar yang paling kompatibel dengan mobil yang dibangun oleh Enzo Ferrari, sang pendiri, adalah bahan bakar dengan oktan tinggi. "Saat ini di Indonesia baru disediakan oleh SPBU milik Shell."

Bertempat di Automall, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) sebesar Rp 50 juta. Acara kemudian dilanjutkan dengan Gala Dinner Dinner.

"Saat ini lebih dari 80 pemilik Ferarri yang tergabung dalam club," terang Ruhut. Pengacara top itu pernah dua kali menjadi presiden Ferrari Owner?s Club Indonesia. Ia sudah memiliki mobil mahal ini sejak 1990-an.

"Koleksi saya yang paling lama adalah Testarossa mid -engine 12-cylinder. Sedangkan Ferrari Modena yang saya miliki sekarang merupakan koleksi saya yang keempat," tuturnya.

Ruhut mengaku hanya memiliki satu unit Ferrari saja. Namun setiap keluar tipe baru yang lebih canggih, maka pria ini selalu menggantinya. "Agar mengikuti perkembangan," katanya.

Pemilik Ferrari di Asia Pasifik memang menunjukan perkembangan yang mengembirakan. Sebab, berdasarkand data Ferrari pusat, negara Jepang merupakan negara yang memiliki semua model Ferrari. "Untuk Indonesia sendiri bisa dikatakan semua model sudah hampir ada," imbuhnya.

Sebut saja supercar Enzo Ferrari yang kabarnya merupakan mobil termahal yang pernah dikeluarkan perusahaan otomotif itu. Masih ada Ferrari 599 GTB Forano, Ferrari Superamerica, Ferrarri 612 Scagleti, Ferrari F430, Ferrari 360 Modena, dan Ferrari 355.

"Meski Ferrai dikatakan mobil yang exclusive, bukan berarti kegiatan Ferrari Owners? Club Indonesia senang-senang saja. Kami juga sering mengadakan kegiatan sosial. Seperti membantu korban bom beberapa tahun lalu," terang Ruhut. "Tapi kami juga berkumpul di waktu-waktu tertentu mengadakan kegiaatn keliling kota. Biasanya ke Sukabumi dan Pelabuhan Ratu."

Namun karena sebagian besar anggota dari Ferrari Owner?s Club Indonesia merupakan pengusaha kelas kakap, maka mereka tidak terlalu sering mengadakan kegiatan. Paling banter hanya berkumpul di sekretariat Ferrari Owner?s Club Indonesia yang terletak di Automall.

Mobil itu tersedia dalam pilihan two-tone (dua warna yang berbeda di bagian atas dan bawah), yakni warna-warna klasik Ferrari seperti merah, hitam, dan silver.
 
Back
Top