4 Cara Sikapi Saran yang Tidak Diminta

Kalina

Moderator
KOMPAS.com - Ketika sedang mengantre di bank atau supermarket, biasanya anak-anak akan bermain-main dan berlari-lari ke sana kemari. Sesekali Anda akan memanggil mereka dan mengingatkan untuk berhati-hati. Hal ini mungkin akan mengundang perhatian dari orang yang mengantre di belakang untuk berkomentar tentang anak Anda. Kalau sekadar bertanya soal usia anak, mungkin itu hal yang wajar. Namun bagaimana jika orang tersebut tiba-tiba memberi saran seputar mengasuh anak tanpa diminta?

Di lain waktu, Anda sedang bertemu dengan teman atau kerabat, yang tiba-tiba bercerita seperti apa caranya mengasuh anak, kemudian mendorong Anda untuk juga menerapkannya. Tanpa peduli bahwa Anda merasa terganggu dengan saran yang diberikan atau opini yang dilontarkannya seputar anak kita, teman atau saudara ini terus bicara tanpa bisa distop.

Saran yang diberikan tanpa diminta, yang membanjiri secara berlebihan, padahal belum tentu bisa diterima maupun diterapkan pada anak-anak Anda, mungkin akan membuat Anda jadi frustrasi dan kesal. Inilah beberapa hal yang perlu Anda pahami dan lakukan untuk mengatasinya.

* Pahamilah bahwa orang yang memberi saran itu sebenarnya punya maksud baik. Namun mungkin cara dan waktunya yang kurang tepat. Anda bisa berterima kasih padanya untuk saran yang diberikan.
* Nyatakan secara tersirat bahwa yang dibicarakan adalah anak Anda, sehingga Andalah yang punya kendali atas pengasuhannya, dan metode seperti apa yang mau diterapkan. Jelaskan juga seperti apa metode yang selama ini Anda jalani dan hasil positifnya bagi anak-anak.
* Ketika saran yang diberikan itu sebenarnya tidak berarti bagi Anda, tapi orang yang memberikannya memiliki tempat yang penting dalam hidup Anda maupun anak-anak Anda, ucapkan terima kasih dan berjanjilah untuk mempertimbangkan saran tersebut. Ini akan memperkuat hubungan dengan orang yang memberikan saran sekaligus menjaga komunikasi tetap terbuka. Bukan tak mungkin ada waktunya nanti ketika Anda akan senang pernah mendapatkan saran tersebut.
* Jika saran diterima itu sangat bertentangan dengan apa yang Anda yakini, tidak perlu sampai emosi dan marah-marah. Tetaplah tenang dan berbicaralah dengan tegas sambil tetap berpikir jernih.

Ada saatnya keyakinan Anda menjadi goyah ketika mendengarkan saran dari orang lain dan terdorong untuk mengikutinya tanpa mencoba mempertimbangkannya lagi. Bila hal ini terjadi, Anda perlu memahami bahwa sebenarnya yang paling ahli dalam menangani anak Anda adalah Anda sendiri.

Untuk itu, sebaiknya Anda juga selalu memperluas wawasan seperti dengan membaca buku, artikel di majalah atau di situs web, atau berdiskusi dengan orangtua lainnya. Pengetahuan yang memadai akan menjadikan Anda ibu yang percaya diri, sehingga tidak mudah goyah ketika ada saran dari kiri-kanan yang datang tanpa diundang.
 
Back
Top