Fatwa Larangan Bermusik di India

askom

New member
13_02_06_386_757889_mhFz9zWJlc-5509376030561905752_jpg.png

NEW DEHLI – Kabar mengejutkan datang dari India. Salah seorang ulama Muslim senior di negeri rempah itu mengeluarkan sebuah fatwa yang melarang anak-anak perempuan yang masih sekolah untuk ngeband.

Salah satu band yang disebut dalam fatwa tersebut adalah Pragaash. Band yang terdiri dari Noma Nazir (vokal/gitar), Aneeqa Khalid (bass), dan Farah Deeba (drums) kabarnya saat ini sudah bubar karena adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Mufti Bashiruddin Ahmad ini.

Mufti menyebut band milik anak-anak remaja ini sebagai pelacur. Dia pun menyebarkan kampanye pelarangan tersebut melalui internet. Bahkan karena takut, salah satu personel Pragaash sampai melarikan diri ke kota lain.

Pragaash merupakan sebuah band yang terbentuk dalam sebuah kompetisi musik. Mereka juga berhasil meraih tiga piala dalam ajang Battle of The Bands.

“Awalnya gadis-gadis itu memilih untuk tidak tampil lagi di panggung karena adanya kampanye kebencian yang dilontarkan oleh seseorang, dan ingin berkonsentrasi membuat album. Namun setelah sebuah fatwa yang dikeluarkan oleh seorang ulama yang juga anggota pemerintahan, akhirnya mereka memilih untuk mengucapkan selamat tinggal pada musik,” ujar Adnan Mattoo, manajer Pragaash, dilansir NME, Rabu (6/2/2013).

Pejabat daerah setempat, Omar Abdullah, mengatakan bahwa polisi akan segera menyelidiki ancaman yang ditujukan kepada band tersebut.

“Para remaja berbakat ini tidak boleh dibiarkan terbungkam oleh sekelompok orang bodoh ini,” tegas Omar

KLIK -- >> SUMBER
 
Back
Top