Wah, desa ini dihuni ribuan spesies ular!

Kalina

Moderator
wah-desa-ini-dihuni-ribuan-spesies-ular-rev-1.jpg


Terletak di Provinsi Zhejiang, China Timur, desa kecil Zisiqiao menjadi rumah bagi ribuan spesies ular. Oleh karenanya, desa ini kerap dijuluki desa ular.

Ular merupakan unsur yang penting dalam pengobatan China, dan juga banyak digunakan untuk membuat sup dan wine. Ular dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang.

Sebagai desa ular nomor satu di China, Zisiqiao menernak benih dan menjual lebih dari 3 juta ular per tahun untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Di sini, terdapat sekitar 160 keluarga peternak ular yang membudidayakan reptil melata tersebut. Usaha beternak ular rupanya memberi pemasukan yang cukup lumayan. Terbukti, setiap tahun terjadi kenaikan laba yang signifikan. Beberapa peternakan ular yang sudah terkenal dapat meraup untung puluhan ribu dolar dari bisnis menguntungkan ini.

Jelas, ini bukan pekerjaan mudah yang dapat dilakukan siapa saja. Sebagian besar peternak mengakui mereka telah digigit hewan melata itu beberapa kali, termasuk oleh ular mematikan. Tetapi, risiko yang dihadapi tentu sepadan dengan bayaran yang didapat.

Usaha beternak ular awalnya dipelopori oleh Yang Hongchang. Pria 62 tahun yang dijuluki Raja Ular dari desa Zisiqiao ini dulunya cuma seorang petani miskin biasa. Empat puluh tahun yang lalu, ia masih bekerja sebagai petani miskin yang bekerja sepanjang hari di ladang.

Pada suatu hari, Yang didiagnosis menderita penyakit spondilitis yang menyebabkan rasa nyeri luar biasa di bagian pinggangnya. Yang pun memutuskan untuk tetap bekerja meski rasa sakit itu terus mendera tubuhnya. Bahkan tak jarang, ia tidak bisa tidur karena merasakan nyeri di pinggangnya.

Seorang dokter menyarankan agar Yang minum ramuan obat yang terbuat dari darah ular. Karena ia tidak mampu membeli ular di pasar, Yang memutuskan untuk menangkap reptil melata itu sendiri di pegunungan dekat desanya. Ajaibnya, ramuan ular tersebut berhasil menyembuhkan penyakitnya.

Sebagaimana dilansir Odditycentral, Yang mulai berpikir bahwa menangkap ular liar di alam akan menempatkan spesies tersebut dalam kepunahan. Pada tahun 1985, ia meminjam 10.000 yuan dan memulai menernak ular di halaman belakang rumahnya.

Percobaan pertamanya terbukti berhasil, lalu ia pun terus berusaha untuk mengembangkan usahanya itu. Pada tahun 1987, ia berhasil menetaskan sekitar 30.000 telur ular dan menjual ular yang masih bayi seharga 80.000 yuan (Rp 124 juta).

Harga itu tentu adalah jumlah yang besar kala itu. Kabar kesuksesan bisnis Yang pun segera menyebar ke seluruh desa Zisiqiao. Penduduk setempat rupanya terinspirasi untuk berinvestasi dalam bisnis unik ini.

merdeka.com
 
Back
Top