Kehamilan dan obat-obatan

nurcahyo

New member
Kehamilan dan obat-obatan



Ibu Shinta berusia 28 tahun sedang hamil anak pertama, dua hari terakhir ini ia terserang flu, disetai batuk dan sakit kepala. Ia bingung apakah aman bila ia mengkonsumsi obat yang dijual bebas. Tapi bila tidak diobati apakah penyakitnya akan membahayakan sang janin yang dikandungnya.

Lain lagi dengan kasus Ibu Luana yang sedang mengkonsumsi antibiotik karena ada infeksi pada tenggorokannya. Setelah tiga hari ia mengkonsumsi obat tersebut, ditambah obat-obatan lainnya, ia baru tahu kalau dirinya sedang hamil. Ia sangat ketakutan kalau-kalau terjadi sesuatu dengan kandungannya maka ia segera menemui dokter kandungan.

Ibu yang sedang hamil tidak jarang terkena penyakit-penyakit ringan seperti flu, radang tenggorokkan,dll. Karena pada saat hamil, daya tahan tubuh memang sedikit menurun, terutama diawal-awal kehamilan.

Namun, apakah aman minum obat saat hamil, tidak banyak ibu hamil yang tahu obat-obatan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilannya.

Ada beberapa obat yang memang aman dikonsumsi selama kehamilan, tapi juga harus hati-hati dengan obat-obatan yang dapat membahayakan kehamilan seperti terjadinya keguguran atau bayi lahir cacat.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter bila kebetulan menderita sakit saat hamil seperti kasus di atas.

Namun tidak perlu panik bila anda sudah terlanjur minum obat-obatan, baik yang diresepkan oleh dokter ataupun obat bebas, sementara anda baru tahu kalau ternyata sedang hamil. Segeralah konsultasikan hal tersebut dengan dokter seperti tindakan yang diambil oleh Ibu Luana.

Jangan Segan Minta Nasihat Dokter

Tentunya sangatlah bijaksana bila Anda menghindari mengkonsumsi obat yang sebenarnya tidak perlu, seperti buru-buru minum obat penghilang rasa sakit (analgetik) hanya untuk mengobati sakit kepala yang ringan. Terlebih pada saat hamil, harus ekstra hati-hati bila ingin mengkonsumsi obat-obatan. Demikian pula, begitu tahu bahwa Anda sedang hamil dan sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya hentikan dahulu dan bicarakan dengan dokter Anda., dan dokter akan menjelaskan apakah obat itu aman dikonsumsi selama kehamilan.

Ada beberapa kondisi seperti diabetes dan epilepsi yang dapat membahayakan Anda dan janin bila tidak ditangani dengan baik. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan lain yang lebih aman dikonsumsi wanita hamil. Namun ada beberapa obat yang aman dikonsumsi pada awal kehamilan, tetapi tidak pada hamil tua. Bila perlu dokter akan mengganti dosis obat yang akan dikonsumsi saat hamil.

Oleh karena itu, jangan segan-segan meminta nasihat dokter selama kehamilan, juga ketika anda hanya mengkonsumsi obat-obatan herbal atau alamiah sekalipun atau sedang mendapatkan pengobatan alternatif. Karena semuanya itu juga dapat mempengaruhi keadaan janin dan Anda selama kehamilan.

Aspirin sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat menimbulkan masalah pada sistim peredaran darah janin. Aspirin menyebabkan penurunan jumlah oksigen yang beredar dalam pembuluh darah.

Acetaminophen dan obat pengurang sakit (analgetik) lainnya juga dihindari karena dapat menimbulkan masalah pada ginjal janin.

Yang harus dihindari sama sekali adalah alcohol (periksalah pada kemasan obat yang akan diminum kalau-kalau mengandung bahan ini). Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi alcohol bias menyebabkan kejang pada bayi, rendahnya kadar gula darah, gangguan pertumbuhan janin serta dapat manimbulkan cacat fisik pada janin.

Lalu ada obat-obatan seperti antikonvulsan (anti kejang) seperti carbamazepine, phenytoin, dan asam valproat yang dapat menyebabkan cacat pada wajah janin, keterbelakangan mental, serat kelainan otak dan jantung.

Antidepresan juga sebaiknya dihindari karena menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.

Hati-hati dengan pemakaian antihistamin yang dibeli bebas karena dapat meningkatkan resiko kejang pada bayi baru lahir.

Anti-hipertensi dapat menyebabkan kelainan pada tulang kepala dan berat lahir rendah.

Obat-obatan antimuntah yang dijual bebas juga dapat menyebabkan beberapa gangguan pertumbuhan janin, terutama yang berisi meclizine, cyclizine, dan chloroxyxlizine.

Ada beberapa antibiotik yang juga perlu dihindari karena diketahui menyababkan kuning pada bayi, gigi tumbuh tak beraturan, menekan pertumbuhan tulang, katarak, tuli dan buta pada bayi baru lahir.

Berikut ini beberapa contoh daftar obat bebas terbatas dan obat resep yang relatif aman dan kurang aman.

Obat Bebas Terbatas (OTC ####s)

Daftar Obat Bebas Terbatas Yang Relatif Aman

* Obat alergi: obat semprot hidung seperti Nasonex, serta antihistamin seperti Benadryl
* Obat anti-mual (antinausea): Vitamin B6 (sampai 100 mg/hari), serta produk lainnya seperti Dramamine dan Antimo
* Obat Konstipasi (sembelit): pelunak feses seperti Maalox
* Pencegah Flu: vaksin flu - bila pernah timbul reaksi alergi terhadap telur atau daging ayam, sebaiknya tidak di vaksin flu, karena mengandung bahan protein telur.
* Obat sakit Maag: antasida, seperti Gelusil dan Maalox
* Multivitamin: banyak sekali macamnya, sebaiknya mengkonsumsi produk vitamin yang diformulasikan khusus untuk wanita hamil dan menyusui.
* Pengurang rasa sakit: Acetaminophen atau Tylenol
* Anti jamur: krem ######, seperti Canesten VT



Daftar Obat Bebas Terbatas Yang Kurang Aman

* Pengurang rasa sakit : Aspirin dengan dosis diatas 81 mg, contohnya Aspirin Bayer, Naspro, dan merk lain dari Ibuprofen, juga obat-obat anti inflamasi non steroid (NSAID) seperti Sodium Naproxen dan Ketoprofen. (Semuanya sebaiknya dihindari setelah kehamilan trimester kedua)
* Obat Konstipasi (sembelit): Mineral oil



Obat Resep

Daftar Obat Resep Yang Relatif Aman

* Antibiotik: golongan penicillin (misalnya Amoxicillin), cephalosporin, erythromycin, clindamycin
* Obat Asma: obat inhalasi, seperti inhalasi yang mengandung steroid
* Antasida & Anti-ulkus: misalnya Zantac dan Ulsafate
* Antidepresan: obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) seperti Prozac dan Zolofit; juga golongan trisiklik antidepresan seperti imipramine (dengan merk dagang Tofranil) serta amitriptyline
* Obat Hipertensi: golongan metildopa, seperti Dopamet
Daftar Obat Resep Yang Kurang Aman
* Antibiotik: Tetracycline dan doxycycline (hindari pemakaian setelah trimester pertama), streptomycin, dan kanamycin
* Anti-kejang: Carbamazepine (dengan merk dagang Tegretol)
* Obat Migren: Golongan ergotamin seperti Cafergot



Daftar Obat Resep Yang Tidak Aman:

* Obat Jerawat: Roaccutane serta Vitamin A oral lainnya
* Obat Rematik: Athrotec
* Obat Hipertensi: golongan ACE inhibitor seperti Lotensin, Accupril, Monopril (hindari pemakaian setelah trimester pertama)

sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
 
Last edited by a moderator:
saya mo nanya,bagaimana apbila kita sedang mengalami wasir saat hamil,dan apa berisiko saat melahirkan??bagaimana cara mencegahnya??tks b4
 
Ada resikonya berupa perdarahan dari wasir tersebut, saat melahirkan. Pencegahan dengan menobati wasir segera mungkin.
 
Oy.. Mo kasih info nih!

Buat ibu hamiL, yang sebelumnya pernah menjalani perawatan infertilitas beresiko banget terkena tekanan darah tinggi,ketimbang ibu yang hamil secara spontan. resiko preEcampsia juga lebih sering menyertai kelompok ibu yang sebelumnya pernah mengalami masalah reproduksi sebelum hamiL.

Pre-ecampsia merupakan kondisi yang berpengaruh pada berbagai macam sistem dalam tubuh. Gejalanya berupa tekanan darah tinggi,selain lonjakan kadar protein dalam urine yang menunjukan adanya gejala gagal ginjal. Inilah hasil telaah Dr allen A. Mithcell dari Univ.Boston Amerika Serikat terhadap 5.000 ibu yang melahirkan antara 1998-2006.

Nah,kalo udah terkena penyakit kayak gini Bisa dijamin kalo nama anda bakaLan barubah jadi Ibu Darti alias Darah Tinggi. he...
 
Back
Top