Alzheimer

Kalina

Moderator
Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif otak yang menyebabkan gangguan berpikir dan mengingat serius. Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia (sindrom yang terdiri dari sejumlah gejala yang termasuk kehilangan memori, penilaian dan penalaran, dan perubahan suasana hati, perilaku dan kemampuan komunikasi).

Penyakit ini pertama kali diidentifikasi oleh Dr Alois
Alzheimer pada tahun 1906. Dia menggambarkan dua ciri khusus alzheimer: banyak deposit padat kecil
yang tersebar di seluruh otak sehingga menjadi racun bagi sel-sel otak dan kekusutan yang mengganggu proses vital sel-sel hidup. Sel-sel otak menyusut dan mati sehingga volume otak berkurang tajam di beberapa daerah. Penyusutan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu sehingga memengaruhi kemampuan otak.

MajalahKesehatan.com
 
Bekerja di Bawah Tekanan Tingkatkan Risiko Alzheimer

Metrotvnews.com

Apakah Anda merasakan stres karena pekerjaan? Jika iya, Anda harus segera mencari solusinya. Bukan tanpa sebab, pasalnya, menurut sebuah studi yang dikutip dari Dailymail, menyebutkan bahwa stres yang terjadi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko Alzheimer, terutama bagi mereka yang bekerja di bawah tekanan. Studi tersebut menemukan bahwa hormon stres yang meningkat dalam otak ketika pekerja mengalami tekanan, justru akan semakin
menghambat aktivitas otak. Menurut peneliti, jika kadar hormon stres meningkat, kondisi tersebut juga menyebabkan perkembangan penyakit Alzheimer. Menurut Sara Bengtsson, seorang mahasiswa PhD dari Universitas Umea, di Swedia, yang menguji
teorinya pada tikus, menemukan bahwa tikus
dengan tingkat hormon stres yang tinggi di otak,
rentan menderita gangguan belajar dan memori. Bengtsson menyebutkan, kelompok tikus juga mengalami peningkatan kadar beta-amyloid di otak. Kadar tersebut merupakan protein yang membentuk
timbunan plak pada otak penderita Alzheimer. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat tinggi dari amyloids terkait gangguan fungsi sinapsis otak, saling berhubungan antara sel-sel saraf. Para peneliti menganggap, alasan hilangnya sinapsis yang menyebabkan penurunan memori otak dan masalah komunikasi terkait dengan penyakit
Alzheimer.
 
Back
Top