Revlimid Untuk Mengobati Sindrom Myelodysplastic (Multiple Myeloma)

nurcahyo

New member
Revlimid Untuk Mengobati Sindrom Myelodysplastic (Multiple Myeloma)



Revlimid adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati pasien yang menderita Sindrom Myelodysplastic (MDS). Pasien MDS memiliki sumsum tulang belakang yang tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup. Hal ini menyebabkan langkanya sel-sel darah yang sehat.

MDS memiliki beberapa jenis. Revlimid digunakan untuk mengobati MDS dengan masalah kromosom dimana kromosom 5 hilang. Jenis MDS ini dikenal sebagai MDS penghilangan 5q (deletion 5q). Pasien jenis MDS ini mungkin memiliki kadar sel darah merah rendah sehingga membutuhkan transfusi darah.

Revlimid (lenalidomid) yang merupakan derivat imunomodulator secara kimia mirip dengan thalidomide tetapi lebih keras (poten) di skala laboratorium dan memiliki profil efek samping yang berbeda dari thalidomide. Derivat ini memiliki mekanisme kerja yang mempengaruhi baik sel kanker dan lingkungan mikronya.

Pada 29 Juni 2006 lalu, Revlimid disetujui untuk digunakan bersama deksametason sebagai pengobatan untuk pasien myeloma yang telah melakukan minimal satu pengobatan sebelumnya. Desember 2005 yang lampau, FDA menyetujui Revlimid untuk mengobati MDS penghilangan 5q (deletion 5q), kelompok keganasan hematologi yang muncul ketika sel-sel darah berada dalam tahap belum matang dalam sumsum tulang belakang.

Seperti thalidomide, Revlimid merupakan agen imunomodulator yaitu obat yang dapat memodikasi atau mengatur kekebalan tubuh. Revlimid memiliki beberapa aksi termasuk anti kanker dan anti inflamasi.

Sindrom Myelodysplastic (gangguan perkembangan di sumsum tulang belakang)

Sindrom myelodysplastic adalah kelompok keganasan hematologi (berkaitan dengan darah) yang menjangkiti sekitar 300.000 orang di seluruh dunia.

Sindrom myelodysplastic muncul ketika sel-sel darah tetap berada pada tahap belum matang atau ?blast? dalam sumsum tulang belakang dan tidak pernah berkembang menjadi sel-sel matang yang mampu menunjukkan fungsinya. Akhirnya, sumsum tulang belakang diisi oleh sel-sel ?blast? yang menekan perkembangan sel normal.

Menurut Komunitas Kanker Amerika (American Cancer Society), 10.000 sampai 20.000 kasus MDS baru didiagnosa setiap tahun di Amerika, dengan rata-rata keselamatan (survival berkisar antara 6 bulan sampai 6 tahun untuk klasifikasi MDS yang berbeda.

Pasien MDS sering harus bergantung pada transfusi darah untuk mengatasi gejala anemia dan kekakuan dan dapat mengalami jumlah besi berlebihan yang mengancam nyawa dan atau keracunan akibat seringnya transfusi, yang artinya kebutuhan kritis akan pengobatan baru yang dengan target penyebab kondisi bukan hanya mengatasi gejalanya.


Mekanisme Kerja

Revlimid mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan beberapa cara. Revlimid menginduksi respon kekebalan, meningkatkan aktivitas sel-sel imun dan menghambat inflamasi (pembengkakan). Revlimid dapat mengubah kadar berbagai sitokin (faktor pertumbuhan atau faktor yang menghambat pertumbuhan) dan mempengaruhi sel-sel sistem kekebalan.

Penelitian menunjukkan bahwa Revlimid memiliki beragam mekanisme aksi, menghambat pertumbuhan pembuluh darah tumor menjadikan sel kanker peka terhadap sel pembunuh alami dan menekan TNF-alfa, faktor pertumbuhan yang dihubungkan dengan peradangan.

Berdasarkan mekanisme aksi Revlimid, obat ini dapat digunakan pada banyak kanker termasuk MDS, limfoma non-Hodgkins dan leukemia lymphocytic kronis.

Revlimid mempengaruhi banyak tahap dalam sel-sel myeloma. Revlimid memiliki efek langsung dan tidak langsung terhadap sel-sel myeloma, termasuk kemampuan untuk menginduksi apoptosis (kematian sel yang terprogram) sel-sel myeloma, menghambat perkembangan sel myeloma, menghambat faktor pertumbuhan endothelial vascular (vascular endothelial growth factor/VEGF), mengurangi pelekatan sel-sel myeloma terhadap sumsum tulang belakang.

Di laboratorium, Revlimid beraksi secara sinergis dengan agen anti myeloma lain dan dapat membunuh sel-sel myelomayang resisten terhadap pengobatan konvensional. (Tai et al. Cancer Res. 2005;65(24):11712-20.)


Efek Samping

Revlimid menimbulkan efek samping berikut:

*

Bayi cacat, mati atau tidak lahir sehingga pasien wanita yang hamil atau merencanakan untuk hamil tidak boleh minum Revlimid.
*

Kadar sel-sel darah putih dan platelet menurun. Revlimid menyebabkan turunnya sel-sel darah putih dan platelet pada sebagian besar pasien. Anda memerlukan transfusi darah atau obat tertentu jika kadar darah anda turun terlalu rendah.
*

Penggumpalan darah di vena dan paru-paru. Hubungi dokter atau emergency jika anda mengalami beberapa tanda dan gejala berikut: napas pendek, nyeri dada, lengan atau kaki mengembang.
*

Beberapa efek samping umum yang muncul, yaitu diare, gatal, ruam merah, kelelahan.



Multipel Myeloma

Revlimid membantu banyak pasien myeloma pada saat digunakan sendiri, secara berurutan dan dalam beragam kombinasi. Studi ini bersama-sama mewakili kemajuan signifikan dalam pengetahuan tentang bagaimana myeloma bereaksi terhadap pengobatan, yang telah dapat diterapkan pada kanker lain.

Myeloma, juga disebut multiple myeloma, adalah kanker tulang sumsum yang mempengaruhi produksi sel darah merah, sel darah putih dan sel stem. Ia adalah kanker darah terbesar kedua yang menjangkiti sekitar 750,000 orang di seluruh dunia; di negara maju ia berkembang pesat dan semakin menjangkiti orang muda.

Dalam satu dari sejumlah kajian paling signifikan, peneliti dari Klinik Mayo melaporkan 67 persen pasien yang menggunakan Revlimid (plus steroid dexamethasone) sebagai terapi utama, mencapai reaksi yang dikategorikan lengkap atau sangat baik, dengan tingkat perkembangan penyakit rendah yang berlanjut bahkan setelah dua tahun.

sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
 
Ayah saya usia 73 tahun terdiagnosa menderita MDS dua tahun lalu, sekarang rutin melakukan transfusi secara berkala, apakah ada grup penderita MDS dijakarta or Bandung untu ksharing mengenai penyakit ini? pls inform me peni 08161314909 thanks sebelumnya
 
Back
Top