Demam Berdarah (DBD)

Kalina

Moderator
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
 
Cegah Demam Berdarah, Ini Dia Caranya

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Departemen
Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), I Made Djaja mengatakan, saat musim pancaroba, tingkat kekebalan tubuh pun akan menurun. Untuk meningkatkan imunitas ini, masyarakat perlu melakukan beberapa langkah. Langkah-langkah yang Made sarankan ialah makan makanan yang bergizi (disertai minum susu), olahraga yang teratur, konsumsi suplemen makanan
bila perlu, dan hindari tempat-tempat yang berisiko terjadi penularan demam berdarah. ''Misalkan lingkungan endemisnya (demam berdarah,
Red) Jakarta Timur. Maka untuk sementara jangan
main-main dulu di wilayah itu,'' ungkapnya saat ditemui di kampusnya di Depok, Jawa Barat, Rabu (20/3). Dalam hal ini, masyarakat pun bisa untuk menyediakan obat penurun panas. Terkait demam berdarah, Made mengatakan, masyarakat sangat perlu mewaspadai keberadaan jentik-jentik nyamuk. Ia mengimbau, agar secara teratur menaburkan bubuk larvasida di setiap ruang-
ruang yang jelas terlihat keberadaan jentik nyamuk. Tak hanya itu, gerakan 3M pun, sangat ampuh masyarakat lakukan untuk mencegah mewabahnya
perkembangan nyamuk demam berdarah. Tetapi,
menurut Made, langkah yang lebih baik dilakukan
ialah gerakan 3 M Plus. ''Yaitu menutup, menguras, mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai. Satu lagi untuk para siswa, menggunakan repellent
(obat nyamuk losion),'' katanya.
 
Lada Hitam, Raja Rempah Musuh Demam Berdarah

VIVAlife - Di berbagai budaya, lada hitam digunakan sebagai obat rakyat yang mengobati berbagai macam penyakit. Bahan kimia piperine dalam lada hitam dan putih memiliki khasiat bagi kesehatan. Pengobatan tradisional diantara menggunakan
campuran lada hitam dan kapulaga yang mampu meredakan diare. Sekarang beberapa penelitian ilmiah membuktikan piperin meningkatkan fungsi saluran
pencernaan. Lada juga memiliki sifat antibiotik, anti-inflamasi,anti-oksidan, anti-kanker, dan bahkan membantu menurunkan berat badan. Temuan penting lainnya adalah kandungan anti-larvicide yang ditularkan nyamuk demam berdarah dengue. Masyarakat di Afrika Timur percaya, konsumsi lada hitam akan mempengaruhi aroma tubuh yang
dapat menghindarkan gigitan nyamuk. Seperti diberitakan Indian Express, tanaman yang
ditemukan sejak 4.000 tahun lalu dikenal sebagai raja rempah. Seperti rempah lain yang bersifat stimulan
pencernaan, lada hitam digunakan untuk mengobati proses pencernaan yang lambat, perut kembung,
kurang nafsu makan dan kram. Beberapa studi menunjukkan bahwa piperin positif
merangsang enzim pencernaan pankreas dan meningkatkan kapasitas pencernaan. Lada juga mampu mengurangi rasa mual.

© VIVA.co.id
 
"Demam Berdarah Tak Perlu Dirawat"

Ghiboo.com - Demam berdarah dangue (DBD) masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, virus dangue dengan mudah bisa masuk ke dalam tubuh.
Namun tak perlu panik, DBD akan sembuh tanpa perlu dirawat. "Sebenarnya, DBD itu bisa sembuh dengan sendiri.
Semua penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri akan mati dengan sendiri. Kecuali kasus HIV," jelas dr. Gustan Syahri A. M, Spesialis Penyakit Dalam
dari Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Lantas, mengapa DBD bisa menyebabkan kematian? Menurut dr. Gustan, kematian akibat DBD bukan disebabkan oleh virus, tetapi komplikasi virus. Virus
DBD terdiri dari 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 (paling ganas) dan DEN-4. "Virus tertentu dapat menyebabkan komplikasi, termasuk virus dangue ini. Misalnya, ketika seseorang terkena DEN-1, maka dirinya masih bisa terkena DEN-2. Bahkan, infeksinya bisa lebih parah dari yang
pertama," jelasnya saat ditemui Ghiboo (3/4). Dari komplikasi ini, kemudian dapat menyebabkan
pendarahan menyeluruh dan syok pada penderita.
Pada akhirnya, menyebabkan kematian. "Biasanya penderita akan demam tinggi setelah 4-5 hari digigit nyamuk selama 2-7 hari. Segera ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan darah dan tes laboratorium," tegas dr. Gustan.
 
Cuaca Tak Menentu, Waspadai Demam Berdarah

Ghiboo.com - Cuaca yang tidak bisa diprediksi dapat menyebabkan wabah demam berdarah (DBD). Menurut data dari Dinas Kesehatan Jakarta, potensi tertinggi kejadiaan DBD berada di bulan Maret - Mei. Hal ini disebabkan terjadinya masa pancaroba. "Penderita DBD selalu meningkat pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau," jelas Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc. dari Pusat Riset Epidemiologi dan Surveilans Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Dalam penjelasannya saat sosialisasi "Pencegahan Demam Berdarah Paling Efektif" di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, dr. Miko juga menyarankan agar masyarakat lebih tanggap terhadap bahaya DBD. Pasalnya, virus dangue cukup berbahaya. "Pencegahan DBD dapat dilakukan melalui 3M (membersihkan, mengubur dan menutup tempat penampungan air) dan bubuk abate (larvasida) untuk membunuh larva dan pupa nyamuk, atau melakukan fogging dan menggunakan obat nyamuk untuk membunuh nyamuk dewasa," tambahnya. Setiap tahun kasus DBD terus meningkat bahkan
Indonesia menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara dengan kasus 10.000 kasus di tahun 2011. Sekitar 11 persen dari total jumlah penduduk Indonesia pernah mengalami DBD dan 2 persennya meninggal dunia.
 
Selain 3M, Ini Cara Efektif Cegah Penyebaran DBD

ADA banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. Yang paling umum di masyarakat adalah 3-M, yaitu
mengubur, menutup, dan menguras. Namun, ada
beberapa cara tambahan yang bisa Anda lakukan untuk menghindari serangan nyamuk DBD. Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang
ditularkan melalui nyamuk aedes aegipty. Serangan nyamuk DBD ini banyak muncul di wilayah perkotaan,
dan biasanya, nyamuk DBD ini menggigit pada pagi dan sore hari. “Ada tiga faktor yang berperan dalam penularan penyakit ini, yaitu penderita, nyamuk dan orang sehat. Untuk menghentikan penyebaran tersebut,
maka kita harus melakukan berbagai pencegahan,” Dr.dr Tri Yunis Miko Wahyono MSc dari Pusat Riset Epidemiologi dan Surveilans FKM FK UI, dalam sebuah acara bertema Menyikapi Kejadian Luar Biasa DBD
yang Terus Meningkat di Indonesia, di RS. Fatmawati, Jakarta, Rabu (3/4/2013). Pencegahan pertama yaitu pada penderita DBD, penderita harus mendapatkan pengobatan yang baik
dan diisolasi untuk mencegah penularan. Yang kedua, pada nyamuk, upaya yang dilakukan yaitu dengan memberantas nyamuk, membunuh larva nyamuk, penggunaan obat nyamuk juga insektisida. Dan pencegahan ketiga, yaitu pada orang sakit penting untuk melakukan 3M. “Menjaga agar lingkungan tetap bersih menjadi salah satu faktor wajib untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. Jika masyarakat mau menjaga lingkungan tetap bersih dan bersama-sama
melakukan pencegahan, maka kasus DBD dapat
ditekan dan tidak memicu kejadian luar biasa (KLB),” tutur dr. Tri.

Okezone.com
 
Back
Top