jainudin
New member
SERPONG,TAPOS.
Palang Merah Indonesia (PMI)Cabang Kota TangerangSelatan (Tangsel) menggelar penyuluhan penanggulangan bencana di tingkat keluarga di markas PMITangsel, Jalan Cendikia,Sektor It Burnt SerpongProgram mi diberi nama Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).
Salah satu relawan PMI, ujang Dede Lasmana menerangkan, perlunya masyarakat dibekali pengetahuan mengenai musibah di lingkungannya sendiri.
Menurutnya, terdapat tujuh langkah selamat dari bencana. Ketujuh langkah itu adalah, buat rencana darurat, siapkan tas darurat, amankan rumah dan lakukan simulasi, lindungi diri, pertolongan darurat, jaga komunikasi dan waspada bahaya susulan.
Dia menambahkan, masyarakat terlebih dahulu harus mengenali potensi bencana atau hazard yang terdapat di lingkungan masing-masing, misalnya banjir, gempa, kebakaran, dan sebagainya.
Setiap keluarga atau di dalam rumah perlu adanya alat-alat penanggulangan bencana. Seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan). APAR sangat diperlukan dalam skala kecil. Misalnya jika timbulnya kebakaran yang diakibankan oleh kompor gas.
“Hal yang lain yang harus disiapkan adalah misalnya, tas darurat yang disiapkan sebelum bencana terjadi, tas itu berisikan segala keperluan guna bencana khususnya dalam urusan logistik,” tandasnya.
Tidak hanya kesiapan peralatan bencana, tambah Ujang, komunikasi juga penting adanya. Misal, Ketika si anak sedang di sekolah, kemudian istri yang sedang di pasar, bapak yang sedang di kantor. Maka komunikasi perlu adanya agar mengetahui dimana posisi masing-masing dan titik kumpul berada
“Ada baiknya, kepala keluarga menentukan lokasi titik kumpul keluarga. Hal ini dilakukan saat simulasi bencana. Sehingga keluarga, terutama anak mengetahui di mana lokasi itu berada. Pastinya, lokasi titik kumpul terjangkau dari rumah,” ujarnya.
Masyarakat tentunya juga meimiliki koordinasi yang
dalam mengetahui informasi peringatan dini akan dtangnya bencana. Pihaknya menginginkan, masyarakat untuk ikut aktif dalampenanggulangan bencana.
“Selanjutnya kami akan melakukan sosialisasi dan simnulasi bencana berbasis masyarakat kepada warga Tangsel khususnya,” tutur Rullyan, staf Penanggulangan Bencana PMI Cabang Tangsel.
Sumber:Tanggerang Pos cr13)
Palang Merah Indonesia (PMI)Cabang Kota TangerangSelatan (Tangsel) menggelar penyuluhan penanggulangan bencana di tingkat keluarga di markas PMITangsel, Jalan Cendikia,Sektor It Burnt SerpongProgram mi diberi nama Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).
Salah satu relawan PMI, ujang Dede Lasmana menerangkan, perlunya masyarakat dibekali pengetahuan mengenai musibah di lingkungannya sendiri.
Menurutnya, terdapat tujuh langkah selamat dari bencana. Ketujuh langkah itu adalah, buat rencana darurat, siapkan tas darurat, amankan rumah dan lakukan simulasi, lindungi diri, pertolongan darurat, jaga komunikasi dan waspada bahaya susulan.
Dia menambahkan, masyarakat terlebih dahulu harus mengenali potensi bencana atau hazard yang terdapat di lingkungan masing-masing, misalnya banjir, gempa, kebakaran, dan sebagainya.
Setiap keluarga atau di dalam rumah perlu adanya alat-alat penanggulangan bencana. Seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan). APAR sangat diperlukan dalam skala kecil. Misalnya jika timbulnya kebakaran yang diakibankan oleh kompor gas.
“Hal yang lain yang harus disiapkan adalah misalnya, tas darurat yang disiapkan sebelum bencana terjadi, tas itu berisikan segala keperluan guna bencana khususnya dalam urusan logistik,” tandasnya.
Tidak hanya kesiapan peralatan bencana, tambah Ujang, komunikasi juga penting adanya. Misal, Ketika si anak sedang di sekolah, kemudian istri yang sedang di pasar, bapak yang sedang di kantor. Maka komunikasi perlu adanya agar mengetahui dimana posisi masing-masing dan titik kumpul berada
“Ada baiknya, kepala keluarga menentukan lokasi titik kumpul keluarga. Hal ini dilakukan saat simulasi bencana. Sehingga keluarga, terutama anak mengetahui di mana lokasi itu berada. Pastinya, lokasi titik kumpul terjangkau dari rumah,” ujarnya.
Masyarakat tentunya juga meimiliki koordinasi yang
dalam mengetahui informasi peringatan dini akan dtangnya bencana. Pihaknya menginginkan, masyarakat untuk ikut aktif dalampenanggulangan bencana.
“Selanjutnya kami akan melakukan sosialisasi dan simnulasi bencana berbasis masyarakat kepada warga Tangsel khususnya,” tutur Rullyan, staf Penanggulangan Bencana PMI Cabang Tangsel.
Sumber:Tanggerang Pos cr13)