Olahraga

Kalina

Moderator
Metrotvnews.com, Jakarta: Penurunan kebugaran dan meningkatnya gangguan kesehatan menyebabkan banyak orang memutuskan untuk
memulai berolahraga. Namun ada kalanya mereka
bertanya bagaimana sebaiknya olahraga dilakukan? Spesialis kesehatan olahraga dari Klinik Slim+Health
Sport Therapy dr Michael Triangto SpKO menjelaskan,
secara umum, para ahli bersepakat menganjurkan
masyarakat berolahraga minimal selama 150 menit
per minggu. "Dikatakan juga bahwa durasi tersebut sebaiknya dilakukan dalam bentuk terbagi menjadi 3 kali seminggu dengan durasi masing-masing 30 menit. Bila memungkinkan frekuensi latihan dapat
ditingkatkan menjadi 5 kali seminggu dan durasinya
juga dapat ditingkatkan sampai dengan satu jam per latihan," jelasnya. Latihan harus dilakukan secara terprogram, teratur, terukur, dan dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, program juga harus mengandung unsur jenis latihan aerobik seperti jalan cepat dan anaerobik seperti latihan beban pada otot. Intensitas latihan harus tepat dan disesuaikan
dengan tingkat kemampuan tubuh saat itu agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan yang tak
diharapkan. "Pekerjaan rumah tangga saja tidak bisa
menggantikan olahraga karena aktivitas di rumah
yang terbatas tidak akan mampu mencakup semua
komponen olahraga," pungkas Michael.
 
Banyak Alasan untuk Tidak Olahraga? Begini Cara Mengatasinya

Jakarta, Orang yang sebenarnya sehat tetapi malas selalu saja punya alasan untuk tidak olahraga, hingga akhirnya kesehatannya menurun dan gampang kena penyakit. Sebelum nanti menyesal, kenali alasan-alasan tersebut lalu cari mengatasinya.

Beberapa alasan yang sering muncul untuk menghindari jadwal olahraga adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Real Simple, Sabtu (6/3/2013).

1. 'Aku tidak punya waktu'
Waktu yang dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tidaklah selama yang dibayangkan. Banyak orang berpikir bahwa olahraga harus 7 kali dalam seminggu, lalu akhirnya malah tidak melakukannya sama sekali. Beberapa jenis program olahraga seperti latihan interval memberikan hasil sangat efektif dalam waktu yang lebih pendek dari latihan biasa.

2. 'Aku benar-benar bosan'
Ketika sudah molai bosan, maka godaan untuk berhenti olahraga dan beralih ke aktivitas lain menjadi sangat besar. Cara mengatasinya adalah dengan menjaga fokus pada apa yang sedang dilakukan, misalnya dengan memasang target dan membuatnya lebih menantang dengan berbagai variasi latihan.

3. 'Partner latihanku keluar'
Kadang, seseorang butuh partner latihan supaya bisa saling memberikan motivasi. Ketika partner tersebut keluar dari keanggotaan di gym misalnya, motivasi itu ikut hilang. Namun di zaman serba canggih sekarang ini, partner tidak harus nyata. banyak jejaring sosial yang bisa diakses di mana saja, termasuk di tempat fitness untuk menemukan partner baru. Lagipula, apa sih salahnya latihan sendiri?

4. 'Cuacanya tidak bagus'
Urusan cuaca adalah personal discomfort yang dikategorikan sepele, sangat tidak prinsip dibandingkan dengan tujuan melakukan olahraga. Cara mengatasinya adalah dengan mengingat-ingat tujuan utama olahraga. Misalnya karena ada rekan masuk rumah sakit karena serangan jantung, dan tidak ingin senasib dengannya. Pasang tulisan di mana-mana, termasuk dinding kamar mandi agar selalu bisa dibaca.

5. 'Nggak terasa ada hasilnya sih'
Hanya karena hasilnya tidak tampak dari luar, bukan berarti olahraga tidak ada manfaatnya sama sekali. Jangan hanya dilihat dari ukuran celana saja. Bikin catatan olahraga dan lakukan pemeriksaan kardiologi dan kekuatan tiap 6 bulan, lalu bandingkan kemajuannya dari waktu ke waktu. Dijamin, pasti ada yang berubah.
 
Golongan Darah Bisa Tentukan Olahraga yang Cocok Bagi Tubuh

Golongan darah tak hanya penting diketahui untuk kepentingan transfusi darah saja. Baru-baru ini diketahui ternyata golongan darah juga dapat menentukan olahraga apa yang cocok dengan tubuh."Setiap tipe darah adalah cerminan genetik Anda sendiri," kata Dina Khader, ahli diet dan konsultan nutrisi di Mt. Kisco, New York, AS, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (21/3/2013)."Akibatnya, makanan yang Anda
makan dan latihan yang Anda lakukan semua harus berbeda. Hal ini masuk akal," imbuhnya.Seperti diketahui ada empat jenis golongan darah yaitu A, B, O, dan AB. Golongan-golongan darah ini terdiri dari
antigen yang berbeda dan bereaksi terhadap sistem imun tubuh. Berdasarkan penelitian Dr James D'Adamo, penulis buku 'Makanan Tepat untuk Golongan Darah Anda', masing-masing golongan darah telah berkembang selama berabad-abad dan oleh karena itu ia memiliki reaksi yang berbeda terhadap makanan yang dikonsumsi dan latihan
yang dilakukan. Nah, berikut ini jenis olahraga yang dapat dilakukan sesuai dengan golongan darah Anda:

Golongan Darah A :

Pada orang dengan golongan darah A, semakin banyak ia melakukan latihan yang intens justru akan menambah stres pada ototnya. "Otot golongan darah A akan mengencang dan akan menghasilkan banyak asam laktat jika diberi latihan. Ini juga akan meningkatkan kortisol dalam diri mereka sehingga akhirnya mereka akan merasa sangat lelah dan malah
menambah berat badan," ujar Dina. Orang dengan golongan darah A lebih cocok diberi latihan seperti yoga , tai-chi atau latihan sejenisnya.

Golongan Darah B :

Berbeda dengan golongan darah A, mereka yang memiliki golongan darah B harus
seimbang. Tipe darah B sangat baik jika melakukan yoga atau beberapa latihan yang agak berat. Angkat
beban dan latihan kardio sangat baik untuk
mereka.

Golongan Darah AB :

Menurut Dina, orang dengan golongan darah AB harus melakukan
kombinasi aspek dari latihan yang dilakukan
golongan darah A dan B.

Golongan Darah O :

Orang yang memiliki golongan darah O akan sangat berkembang jika melakukan latihan intens. "Semakin intens latihan yang mereka lakukan mereka akan
merasa tubuhnya lebih baik dan mereka akan
mendapatkan hasil yang lebih baik pula," kata
Dina.

Mereka mendapatkan hasil yang baik karena bisa kehilangan berat badan lebih banyak dengan olahraga yang dilakukan. Selain itu lemak banyak terbakar menjadi energi. "Ini adalah pelepasan
endorfin yang besar di otak," lanjut Dina.Dengan
melakukan program ketat selama 6 minggu, serta diet dan latihan yang tepat, seseorang akan mendapatkan hasil yang maksimal tanpa perlu merasa stres dalam pembentukan tubuh.

Merdeka.com
 
ak tak terlalu sering olahraga. ga rutin. Tapi dalam sebulan ak menyempatkan diri utk berenang atau mendaki gunung
 
Back
Top