Di Surabaya, Apartemen Belum Terlalu Diminati

GuruRumah

New member
Sumber : Info jual beli properti

Sebagai kota nomor dua terbesar di Indonesia setelah Jakarta, ternyata gaya hidup di apartemen belum terlalu diminati di Surabaya. Hal ini disampaikan Erlangga Satriagung, Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Timur kepada Rumah.com, belum lama ini.

Menurut Erlangga, karakteristik Surabaya berbeda dengan Jakarta. Di Jakarta—karena kemacetan yang luar biasa—ada kebutuhan masyarakat untuk mendekati tempat kerja dan mempermudah mobilitas.

Di Surabaya, apartemen belum menjadi kebutuhan mendasar, karena mobilitas masih terbilang mudah. Berbeda dengan pasar apartemen di Jakarta yang sudah jadi kebutuhan primer.

“Dibanding membeli apartemen dengan harga Rp300 juta, konsumen lebih memilih hunian landed di kawasan pinggir kota. Dari Sidoarjo ke pusat kota Surabaya hanya 30 menit, sementara dari Surabaya Barat dan Gresik hanya 30 menit sampai 45 menit,” jelas Erlangga.

Dia menambahkan, saat ini baru ada sekitar lima grup pengembang yang membangun apartemen di Surabaya. Pembangunan hunian vertikal tersebut, imbuhnya, terutama terlihat di kawasan Surabaya Barat dan Timur.

Apartemen terlihat marak di Surabaya Barat yang merupakan kawasan baru yang dikembangkan developer. Di kawasan ini memang gaya hidup western lebih mendominasi.

Di sisi lain, pembangunan apartemen di Timur Surabaya lebih banyak dipicu oleh maraknya institusi pendidikan tinggi. Pembelinya, tak hanya warga Surabaya, tetapi juga pendatang dari Timur Indonesia.

“Orang yang membeli apartemen di Surabaya Timur justru banyak berasal dari Timur Indonesia, seperti Sulawesi Selatan atau Kalimantan. Mereka lebih nyaman punya properti di Surabaya yang merupakan second home base mereka.

Baca juga :
Bisnis properti Surabaya punya prospek tinggi
REI Jatim tawarkan 20 ribu rumah murah di Surabaya dan sekitarnya
Cari rumah dijual di Surabaya
 
Back
Top