Sumber : Info jual beli properti
RumahCom – Real Estat Indonesia (REI) mengusulkan pembebasan uang muka bagi pekerja/buruh peserta Jamsostek kurang mampu yang mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (FLPP).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat REI, Hari Raharta usai penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of undersanding/MoU) antara BTN, Jamsostek, REI, dan APERSI mengenai penyediaan rumah bagi peserta Jamsostek dengan fasilitas KPR.
“Untuk kriteria pendapatan bulanan pekerja atau buruh kan berhak mendapat bantuan pinjaman Rp20 juta dari Jamsostek. Usulan saya, tidak usah dalam bentuk pinjaman, tapi bantuan saja, sehingga mereka tidak perlu mengembalikan,” kata Hari di Jakarta, Senin (1/4).
Hari prihatin dengan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pekerja atau buruh tersebut. “Mereka harus bayar iuran hari tua dan lain-lain, tetapi masih harus dipotong untuk iuran pinjaman uang muka ini. Harusnya angsuran KPR dan uang muka dijadikan satu dan meleburkan kewajiban mengembalikan pinjaman itu,” terang Hari.
Hari berharap, skema pinjaman uang muka bagi pekerja atau buruh yang membeli rumah pertama dengan memanfaatkan fasilitas Jamsostek ini hanya berlaku di tahap awal saja. Dan selanjutnya, Jamsostek dapat memberikan bantuan uang muka ‘secara cuma-cuma’ dari iuran bulanan pekerja yang dipotong melalui gaji bulanan para buruh.
“Ini mungkin tahap awal, dan tahap selanjutnya kalau dananya sudah terkumpul banyak ini mungkin bisa diberikan saja,” imbuh dia.
Baca juga :
Syarat dapat KPR rumah subsidi
Tips memilih produk KPR
Angsuran KPR rumah subsidi hanya 575 ribu per bulan
RumahCom – Real Estat Indonesia (REI) mengusulkan pembebasan uang muka bagi pekerja/buruh peserta Jamsostek kurang mampu yang mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (FLPP).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat REI, Hari Raharta usai penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of undersanding/MoU) antara BTN, Jamsostek, REI, dan APERSI mengenai penyediaan rumah bagi peserta Jamsostek dengan fasilitas KPR.
“Untuk kriteria pendapatan bulanan pekerja atau buruh kan berhak mendapat bantuan pinjaman Rp20 juta dari Jamsostek. Usulan saya, tidak usah dalam bentuk pinjaman, tapi bantuan saja, sehingga mereka tidak perlu mengembalikan,” kata Hari di Jakarta, Senin (1/4).
Hari prihatin dengan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pekerja atau buruh tersebut. “Mereka harus bayar iuran hari tua dan lain-lain, tetapi masih harus dipotong untuk iuran pinjaman uang muka ini. Harusnya angsuran KPR dan uang muka dijadikan satu dan meleburkan kewajiban mengembalikan pinjaman itu,” terang Hari.
Hari berharap, skema pinjaman uang muka bagi pekerja atau buruh yang membeli rumah pertama dengan memanfaatkan fasilitas Jamsostek ini hanya berlaku di tahap awal saja. Dan selanjutnya, Jamsostek dapat memberikan bantuan uang muka ‘secara cuma-cuma’ dari iuran bulanan pekerja yang dipotong melalui gaji bulanan para buruh.
“Ini mungkin tahap awal, dan tahap selanjutnya kalau dananya sudah terkumpul banyak ini mungkin bisa diberikan saja,” imbuh dia.
Baca juga :
Syarat dapat KPR rumah subsidi
Tips memilih produk KPR
Angsuran KPR rumah subsidi hanya 575 ribu per bulan