Hepatitis

Kalina

Moderator
Waspadalah! Virus Hepatitis C Lebih Berbahaya dari HIV

Keganasan Human Immunodeficiency Virus atau lebih akrab dengan nama HIV sudah tidak asing lagi. Tapi tahukah Anda masih ada virus yang lebih ganas daripada HIV? Virus ini dikenal dengan nama HCV atau Hepatitis C Virus. Prof Dr dr David Handojo Muljono, SpPD, FINASIM, PhD menuturkan bahwa perkembangan atau kecepatan turnover virus ini lebih cepat daripada HIV. "HCV mampu menginfeksi dengan ketahanan 7 hari diluar tubuh. Kecenderungan mutasi atau produksinya pun lebih cepat, yaitu 97-99 persen. Sedangkan kecepatan HIV hanya 87-98 persen," tutur dr David. Dr David yang juga menjabat Kepala Unit Penelitian Hepatitis Lembaga Biologi Molekul Eijkman Jakarta mengungkapkan hal tersebut dalam peringatan tahun ke-4 hari hepatitis sedunia dengan tema Saatnya Peduli Hepatitis! Ketahui, Cegah, dan Obati yang bertempat di ruang J Leimena Gedung Prof Adyatma Kemenkes Blok C lantai 2, Jl H.R.Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9 Kuningan, Jakarta pada Senin (8/4/2013). Menurut dokter berkacamata ini, orang dengan Hepatitis C tidak akan menunjukkan gejala apapun pada masa akut. Tetapi dampak jangka panjangnya dapat membuat penderita mengalami cirrhosis hingga kanker hati. Diakui dr David pengobatan terhadap penyakit hepatitis masih mahal. Oleh sebab itu, ia mengimbau kembali akan pentingnya kebersihan serta kesehatan pada ibu hamil. "Ibu dengan bawaan hepatitis sebaiknya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar anaknya tidak memiliki kesempatan tertular penyakit yang sama," ucap dr David. Untuk diketahui, dampak lain yang disebabkan oleh virus ini adalah kerusakan tiroid, gangguan ginjal, juga gangguan autoimun.

DetikHealth
 
Last edited by a moderator:
Kenali Jenis Hepatitis dan Penularannya

Hepatitis merupakan penyakit peradangan
hati dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan diri dan lingkungan menjadi penyebab terjadinya penyakit yang menular melalui bakteri dan virus ini. "Kami sudah melakukan berbagai kegiatan di antaranya pencegahan, meningkatkan riset, serta bekerja sama dengan pemerintah di beberapa negara, tetapi yang paling utama dibutuhkan kerjasama dengan masyarakat. Untuk itu kami mengadakan seminar ini," terang Prof dr Tjandra Yoga Aditama selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam memperingati tahun ke-4 hari hepatitis sedunia diadakan seminar untuk meningkatkan pengenalan hepatitis pada masyarakat. Seminar ini mengangkat tema Peduli Hepatitis!
Ketahui, Cegah, dan Obati yang bertempat di ruang J Leimena Gedung Prof Adyatma Kemenkes Blok C lantai 2, Jl HR Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9 kuningan, JAKARTA pada Senin (8/4/2013).
 
Nah, ini dia jenis-jenis hepatitis dan penularannya.

1. Hepatitis A: Hepatitis A adalah peradangan hati
yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA),
termasuk picornaviridae yang merupakan RNA virus. Virus ini bersifat tahan asam, termostabil, dan tahan terhadap empedu. Penularannya biasa terjadi secara
fecal-oral (masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman yang tercemar tinja
penderita VHA).

2. Hepatitis B: Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus DNA. Virus ini selain menginfeksi manusia bisa juga menginfeksi simpanse. VHB dapat ditemukan pada cairan tubuh (darah, air liur, cairan sperma dan vagina) namun tidak semua memiliki kadar virus yang infeksius. Secara umum bisa terjadi secara horizontal atau vertikal (penularan pada masa perinatal seperti ibu pada anaknya yang baru lahir).

3. Hepatitis C: Penyebab penyakit hepatitis C adalah VHC yang termasuk famili Flaviviridea genus
Hepacivirus dan merupakan virus RNA. Memiliki 6 genotip dan lebih dari 50 subtipe. Penularannya melalui parenteral seperti penggunaan bersama alat- alat pribadi penderita (sikat gigi, pisau cukur) juga jarum suntik yang tidak steril.

4. Hepatitis D: Virus hepatitis D ini merupakan virus RNA dengan defek, artinya virus ini tidak mampu bereplikasi secara sempurna tanpa bantuan virus lain, yaitu virus hepatitis B. Penularannya mengikuti
perjalanan penyakit hepatitis B (parenteral), artinya jika virus hepatitis B akut yang diderita sembuh, maka VHD juga akan hilang.

5. Hepatitis E: Hepatitis E disebabkan oleh virus
hepatitis E, sebuah virus RNA berberntuk sferis. Virus ini awalnya disebut sebagai penyebab enterically transmitted non-A non-B hepatitis (ET-NANB). VHE ditularkan melalui jalur fecal oral. Air minum yang tercemar tinja merupakan media penularan yang paling umum.

Di antara jenis-jenis virus ini yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah virus hepatitis A dan E yang disebabkan keracunan makanan.

DetikHealth
 
Back
Top