Sejarah Gunung Salak dan Catatan Unik di Dalamnya

pentolan

New member
gunung-salak-_120514221242-261.jpg

Berita tentang kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 sampai hari ini masih menghiasi media massa nasional. Selain isu perihal pesawat pabrikan Rusia itu, baik berupa kelemahan maupun kelebihannya, banyak masyarakat yang mensangkut-pautkannya dengan misteri Gunung Salak sendiri.

Faktanya, gunung yang berada di wilayah Bogor tersebut memang mempunyai berbagai macam keunikan. Hal demikian tidak hanya dilihat dari tinjauan nilai mistisnya, tapi juga aspek-aspek lain berupa sejarah hingga runtutan tragedi yang pernah terjadi di sana. Berikut ulasannya:

Pada tahun 1948 Hoorgerwerf membuat satu penelitian terhadap gunung ini. Dia menyatakan, Gunung Salak mempunyai 232 jenis burung yang hidup di perbukitannya. Jumlah yang cukup banyak pada periode itu. Selain itu, Salak kerap disebut-sebut sebagai gunung paling tua. Yakni berdasarkan penelitian Hartman pada tahun 1938.

Seorang pakar budaya dan ahli sejarah Bogor, Eman Sulaeman, mempunyai versi lain mengenai data keunikan Gunung Salak. Beliau mengatakan, Gunung Salak merupakan bekas berdirinya kerajaan Hindu, Salakanagara pada abad ke-4 hingga 5 Masehi. Kerajaan ini tercatat sebagai kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat.

Menurut Eman Sulaeman, terdapat 91 lokasi yang menjadi tempat bersemedi para raja dan pengikutnya. Sebut saja patilasan raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja yang berada di kaki Gunung Salak. Wajar apabila ada 40 makam Hindu di kaki gunungnya.

Sudah sewajarnya, setiap tempat pasti memiliki tuahnya masing-masing.
Tanpa bermaksud mensangkut-pautkan dengan unsur mistis tersebut,
tercatat Gunung Salak sering menjadi tempat terjadinya jatuhnya
pesawat.

Kejadian paling anyar yakni jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 pada
tanggal 9 Mei 2012. Pesawat yang sebenarnya sedang melakukan demo
penerbangan tersebut, jatuh dengan jumah 42 penumpang serta 8 kru
pesawat.

Selain Sukhoi Super Jet 100, sejak 2002 di Gunung Salak sudah terjadi banyak kecelakaan pesawat. Berikut 7 peristiwa jatuhnya pesawat di Gunung Salak yang
semakin menambah keunikan gunung tersebut.

1. 10 Oktober 2002
Pesawat Trike dengan mesin PKS 098 ini jatuh di daerah Lido, Bogor.
Beruntung, peristiwa tersebut hanya memakan satu korban.

2. 29 Oktober 2003
Hanya berselang satu tahun, kecelakaan kembali terjadi di Gunung Salak.
Kali ini adalah Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac milk TNI AU yang jatuh di kecamatan Kemang, Bogor dengan jumlah
korban 7 tewas.
Catatan uniknya, peristiwa kedua ini juga jatuh pada bulan Oktober.

3. 15 April 2004
Setahun berikutnya, pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido
Aero Sport terkena nasib malang di Gunung Salak.
Pesawat tersebut jatuh di desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk,
Kabupaten Bogor.
Dua korban dinyatakan tewas pada kecelakaan tersebut.

4. 20 Juni 2004
Masih di tahun yang sama, lagi-lagi Gunung Salak menjadi rintangan
bagi dunia penerbangan. Kali ini pesawat Cessna 185 Skywagon. Uniknya,
pesawat tersebut jatuh di Lido yang merupakan tempat jatuhnya pesawat
PKS 098. Peristiwa ini hanya berselang dua bulan dari tragedy jatuhnya Red
Baron sebelumnya dan memakan lima korban tewas.

5. Juni 2008
Untuk kedua kalinya pesawat milik TNI AU jatuh di Gunung Salak. Kali ini giliran, Pesawat Casa 212 TNI AU ditemukan jatuh di ketinggian 4.200
kaki dari permukaan laut dengan jumlah korban yang lebih banyak dari
sebelumnya. Yakni, 18 korban tewas.

6. 30 April 2009
Pesawat Donner yang merupakan pesawat milik Pusat Pelatihan
Penerbangan Curug menemukan ketidak-seimbangan saat penerbangan,
sehingga jatuh tepat di kampong Cibunar. Tiga korban tewas dalam
tragedi ini.

7. 9 Mei 2012
Pesawat Sukhoi Super Jet 100.

Setelah pada demo penerbangan pertama pesawat tersebut sukses mempertunjukkan kehebatannya di hadapan sejumlah perwakilan kementerian Perhubungan, pesawat tersebut menemukan kemalangannya pada penerbangan kedua.

Sebelum terjadinya kecelakaan pada rabu Malam (09/05), pesawat SSJ 100 di gunung Salak,
Usai melakukan demonstrasi penerbangan di Jakarta, SSJ-100 juga akan melakukan perjalanan keliling ke Kazakhstan, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Dari data di atas, 6 tragedi jatuhnya pesawat di Gunung Salak terjadi
pada 3 bulan yang sama: Oktober, Juni, dan April.

Dengan fakta-fakta di atas, kita semakin paham bahwa alam selalu menyimpan sejarahnya. Dari sejarah tersebut, kita yang cermat akan menemukan fakta-fakta unik yang tentunya menambah khazanah pengetahuan.

id.wikipedia.org | batam.tribunnews.com | fajar.co.id
 
Back
Top