DPR: Indonesia Mengalami Krisis Pangan

tiaseptiani

New member
harga-sembako130117b.jpg


Liputan6.com, Jakarta : Kondisi ketahanan dan keamanan pangan nasional semakin memprihatinkan, karena volume impor pangan setiap tahun semakin meningkat. Hal ini merupakan indikator bahwa Indonesia telah mengalami krisis pangan. Demikian yang disampaikan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi.

"Program swasembada pangan, terutama beras, daging, khususnya sapi. (Juga) kedelai, jagung, garam, dan lainnya sudah mendekati kegagalan di tahun 2014," kata Viva dalam pesan singkat kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/6/2013).

Rusaknya infrastruktur dan jaringan irigasi pertanian, menurut Viva, menjadi salah satu penyebab krisis pangan. Hal ini diperparah oleh meningkatnya laju konversi dari lahan produktif menjadi lahan industri dan pemukiman.

"Sehingga dipastikan akan menurunkan volume dan produktivitas pertanian," jelas Viva.

Selain itu, lanjut dia, penggunaan teknologi modern pertanian saat ini masih minim, sehingga masalah peningkatan volume dan produktivitas menjadi penyebab tergantungnya ketersediaan lahan produktif.

"Semua itu terjadi karena pemerintah tidak serius membangun sektor pertanian sebagai program strategis dan penting dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa," ujar Viva.

Menurut dia, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa jika suatu negara terancam kedaulatan pangannya, maka akan dapat mengancam kedaulatan negara. "Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan," tutur Viva.

Oleh karena itu, Viva mengimbau, harus ada visi perubahan untuk membangun harkat dan martabat bangsa melalui kedaulatan pangan. Jika tidak, bangsa Indonesia akan selalu menggantungkan nasibnya kepada negara pengimpor.

"Menjadi tidak mandiri, tidak berdaulat. Dan itu bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," tutup Viva. (Riz/Mut)

sumber: Liputan 6
 
Back
Top