Cuaca Buruk Berpeluang Puting Beliung

Kalina

Moderator
BANYUWANGI - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan cuaca di atas langit Banyuwangi masih diselimuti awan. Kondisi ini berpeluang hujan turun merata di sebagian besar wilayah Banyuwangi dengan intensitas ringan hingga sedang. Selain itu, hujan juga berpeluang pada sore hingga malam hari diserta suara petir.

Kepala Teknis BMG Banyuwangi, Mawardi, mengatakan, cuaca yang terjadi tersebut masih disebabkan adanya tekanan rendah di sebelah barat Samudera Indonesia. Situasi itu menyebabkan angin mengalami peningkatan. Kecepatan angin tercatat mencapai 5 hingga 40 km per jam. "Angin ini yang kemudian membawa uap air sehingga terkumpul menjadi awan sehingga membentuk awan hujan," jelasnya.

Kencangnya hembusan angin berpengaruh pada air laut. Ketinggian ombak di Samudera Indonesia masih dalam status waspada. Ombak di pesisir selatan mencapai 2 hingga meter. Sementara itu di Selat Bali ombak masih dalam batas normal antara 1,2 hingga 1,5 meter.

Terkait cuaca yang dalam kategori buruk tersebut, Mawardi menjelaskan kondisi tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana lainnya, seperti angin puting beliung. Menurutnya, angin ribut ini salah satu fenomena alam. Penyebabnya tidak lain adalah keberadaan awan berlapis yang biasa dikenal dengan awan cb. "Keberadaan awan jenis cb inilah yang berpotensi menimbulkan puting beliung," jelasnya.

Angin puting beliung memiliki daerah jangkauan 5 meter hingga 10 km. Kecepatannya bahkan bisa mencapai 40 hingga 50 km per jamnya. Namun Mawardi meminta masyarakat tidak perlu panik. Sebab meski sulit diprediksi kapan terjadi namun tanda-tanda akan terjadinya puting angin merusak ini bisa dibaca.

Menurutnya, angin puting beliung biasa terjadi di awal pergantian musim penghujan ke panas atau sebaliknya. Namun Mawardi tidak menutup mata bahwa kemungkinan terjadi di saat musim hujan bisa saja terjadi. "Fenomena alam itu sulit diprediksi dan selalu berubah setiap saat," ujarnya.

Terkait puting beliung, Mawardi menjelaskan tanda-tanda yang bisa diamati di antaranya terjadi perubahan cuaca yang drastis. Misalnya, di pagi hari panas lalu tiba-tiba berubah mendung. Selain itu terjadi perubahan suhu yang drastis seperti panas yang menyengat lalu berubah menjadi dingin. "Namun yang utama ditandai dengan adanya penumpukan awan yang disebut awan cb," jelasnya.

Fenomena alam ini biasa terjadi di wilayah yang jarang terdapat tanaman atau pepohonan. Sebab keberadaan puting beliung bisa dijadikan penilaian terhadap kondisi suatu lingkungan tersebut sudah rusak ataukah masih baik. Namun dirinya mengimbau masyarakat tidak perlu panik. "Sebelum puting beliung terjadi, masyarakat hendaknya memangkas pohon yang sudah tua atau membetulkan atap rumah yang rusak," imbau Mawardi.
 
Back
Top