Ekstrem! Kodok Bernyawa Dihidangkan Sebagai Sashimi Tuai Kecaman

tiaseptiani

New member
kodok-130606b.jpg


Liputan6.com, Tokyo : Orang Jepang dikenal akan obsesi mereka terhadap makanan supersegar. Daging ikan, hewan laut, sapi, ayam, hingga kuda yang dipotong kecil dan tipis, dimakan mentah sebagai sashimi. Kini sedang tren sashimi dari daging katak raksasa.

Tak masalah memang. Namun, sebuah video yang menyebar di YouTube, tentang seorang perempuan Jepang menikmati sashimi dari kodok yang masih bernyawa, membuat banyak orang jadi 'gila'.

Video yang aslinya diposting tahun 2012, direkam dari restoran Asadachi di Tokyo yang terkenal menyajikan makanan aneh, termasuk sashimi yang beragam, selain ikan. Sejak diunggah video itu ditonton lebih 1 juta kali. Dan kini ia kembali jadi perbincangan. Karena kengeriannya.

Dalam video tersebut, kodok besar ditusuk, dikuliti, diris-iris dan disajikan di atas piring berisi es, bersama dengan irisan lemon dan kecap.

Meski kodok mati seketika oleh tajamnya pisau juru masak, tapi perlu waktu beberapa menit yang menyakitkan, sampai hewan itu berhenti bergerak. Dalam momentum itu, seperti tampak dalam video, mata kodok itu sempat berkedip ke arah kamera. Dan saat kepala dan lengan ikut dihidangkan sebagai pelengkap dagingnya yang sudah diiris-iris, jantungnya masih terlihat berdetak.

Video itu menimbulkan reaksi keras. Banyak orang yang merasa marah dan jijik. Menyebutnya sebagai "penyiksaan" dan kekejaman terhadap binatang.

"Masalahnya bukan kodok itu dimakan. Tapi fakta bahwa dagingnya dimakan di depan matanya yang masih berkedip. Ini salah! Setidaknya hormatilah mahluk hidup yang kehilangan nyawa untuk menjadi makananmu, yang memberimu nutrisi," komentar pengguna YouTube seperti dilansir dari Fox News, Jumat (7/3/2013).

Sejumlah orang bahkan berinisiatif mengajukan petisi yang ditujukan pada Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat, agar praktek seperti itu dihentikan. Sejauh ini petisi itu sudah mendapatkan 5.000 dukungan.

Sementara, chef asal Jepang dari Japanese Cooking Studio, Mamie Nishide mengatakan, itu bukan tipikal makanan Jepang.

"Aku tak ingin kalian berpikir itu adalah makanan Jepang yang dinikati masyarakat di sana," kata dia. Memang ada, makanan yang disebut zukuri, dibuat dari ikan kecil, mirip sarden, yang saking segarnya mulutnya masih bergerak ketika disajikan. Tapi kodok hidup tersebut sama sekali berbeda. "Terlalu aneh," kata dia.

Andrew Zimmern, pembawa acara "Bizarre Foods" mengaku pernah mencicipi sashimi kodok yang disajikan aneh itu. Kata dia, katak itu disajikan secara manusiawi.

Ia membantah tudingan soal kekejaman terhadap hewan. Apa yang dilakukan juru masak pada kodok tak ada apa-apanya dibanding produksi massal sapi, babi, ayam, dan hewan lain untuk konsumsi publik, khususnya di Amerika.

"Fokus kita sebagai masyarakat harusnya pada kerawanan pangan, masalah kelaparan, perlakuan etis terhadap semua hewan, dari tempat ia dipelihara -- yang terbaik yang bisa dilakukan." (Ein/Sss)

sumber : liputan6

yang penasaran sama videonya silahkan saksikan
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=-gbV2IyD118"]masakan katak hidup mengerikan dari jepang, Frog Shasimi - YouTube[/ame]
 
ga manusiawi & tidak punya etika,

tapi hewan liar diluar juga tidak tahu manusiawi & etika, hanya tahunya makan atau dimakan, inilah kehidupan, yang membedakan kita manusia dari hewan hanya seharusnya kita lebih manusiawi & punya etika




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kita pasti tahu apa yang dipikirkan & dirasakan katak itu waktu melihat dagingnya sendiri sedang dimakan hidup-hidup....
 
ga manusiawi & tidak punya etika,

tapi hewan liar diluar juga tidak tahu manusiawi & etika, hanya tahunya makan atau dimakan, inilah kehidupan, yang membedakan kita manusia dari hewan hanya seharusnya kita lebih manusiawi & punya etika




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kita pasti tahu apa yang dipikirkan & dirasakan katak itu waktu melihat dagingnya sendiri sedang dimakan hidup-hidup....

reppu untukmu, den =b=
 
bukan katak aja ko buanyaak, kmren tia liat ada ikan.
dan katanya ada juga daging ikan yg dilindungi yang juga disantap,
 
Back
Top