Umur Pesawat Tertua 10 Tahun

Kalina

Moderator
Pemerintah Beri Masa Transisi Enam Bulan
KROYA - Tak akan ada lagi pesawat komersial tua berlalu lalang di atas udara Indonesia. Pemerintah segera menerapkan aturan usia pesawat paling tua 10 tahun untuk bisa beroperasi. Inilah langkah awal pemerintah menekan petaka transportasi udara meski usia pesawat tidak selalu korelatif dengan tingkat keselamatan.

"Kita akan memberi batasan tertentu. Semua akan dikasih waktu transisi (maskapai, Red), katakanlah enam bulan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Stasiun KA Kroya usai meninjau infrastruktur jalur rel ganda kemarin.

Bukan hanya pesawat, aturan usia kendaraan juga akan diberlakukan pada angkutan darat dan laut. Kalla memberi contoh umur lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia yang rata-rata di atas 40 tahun. "Idealnya, KA juga diremajakan, tetapi ada kendala biaya," katanya. Untuk kapal laut, Kalla tidak menjelaskan umur ideal.

Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, peremajaan angkutan mutlak diperlukan untuk memberikan kepastian keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang. Khusus pesawat, Hatta menyebut rencana itu sebenarnya sejalan dengan langkah beberapa maskapai yang mulai melakukan peremajaan armadanya. "Apalagi usia ekonomis pesawat antara 20 tahunan. Ini sedang kita bahas," tandasnya.

Salah satu maskapai yang saat ini melakukan peremajaan adalah Lion Air. Hatta menyebut perusahaan penerbangan itu tengah berencana membeli 60 pesawat Boeing 737 900 IR. Batas usia pesawat 10 tahun dianggap cukup beralasan dengan perkiraan umur ekonomis sebuah pesawat 20 tahun. Di negara lain, batas usia pesawat justru lebih pendek.

Hatta mengambil contoh Singapura. Di negeri singa itu, umur pesawat yang beroperasi dipatok pada usia lima tahun.

Khusus kereta api, Hatta mengaku saat ini terjadi permasalahan yang cukup rumit. Salah satu kendala ialah minimnya dana. Menurut dia, setiap tahun perawatan infrastruktur kereta api membutuhkan dana Rp 2,1 triliun. Padahal, dana yang diperoleh dari operasional kereta hanya sekitar Rp 800 miliar.

"Ada gap (selisih) sekitar Rp 1,4 triliun. Ini yang harus kita pecahkan," tandas Hatta.

Menjawab kebutuhan itu, Wapres Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah bisa saja mengucurkan dana Rp 1 triliun. Namun, kucuran dana tersebut baru meliputi perbaikan dan perawatan infrastruktur. Belum termasuk investasi, seperti perbaikan lokomotif. Padahal, faktanya, peremajaan lokomotif juga diperlukan.

Artinya, perlu ada semacam revitalisasi perkeretaapian. Kalla mencontohkan jalur kereta Bogor-Jakarta yang dipatok Rp 5 ribu untuk kelas ekonomi. "Di Jakarta saja, ongkos ojek Rp 5 ribu," kata Kalla.

Penataan sistem perkeretaapian bisa saja dilakukan. Namun, hal itu tentu akan diikuti kenaikan harga.

Kalla menyebut, penataan perkeretaapian di Jawa seharusnya terfokus pada Jakarta. Alasannya, di antara 160 juta penumpang per tahun, 70 persen atau sekitar 120 juta penumpang berada di jalur lingkar Jabodetabek.

Anggota Komisi V DPR dari FPAN Taufik Kurniawan mengimbau agar Menhub Hatta Rajasa tidak ragu dan takut menindak anak buahnya yang terbukti lalai dan nakal.

"Sesuai rapat kerja terakhir dengan Dephub, komisi V mendukung penuh langkah-langkah Menhub menindak tegas operator transportasi," ujar Taufik. Dukungan politis juga diberikan kepada Hatta untuk membenahi aparat Dephub, termasuk mengganti pejabat eselon satu dan dua. "Tapi, urusan mengganti direktur jenderal dan seterusnya itu di luar domain DPR," katanya.

Menurut salah seorang ketua DPP PAN itu, Hatta pasti tahu betul kompleksitas kondisi Dephub, termasuk aparatur yang biasa "main mata" dengan operator. Hanya dia mengingatkan, penindakan ke dalam saja tidak cukup. Diperlukan dukungan yang lebih luas dari masyarakat untuk keamanan dan keselamatan transportasi.

Sebagus apa pun regulasi, tanpa dukungan masyarakat, tidak akan berarti apa-apa. "Seperti kasus helm oleh pemakai sepeda motor. Dulu sempat ditolak ramai-ramai, tapi sekarang sudah jadi kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Soal wacana reshuffle dengan mencopot Hatta, Taufik menyerahkan sepenuhnya pada presiden. "PAN tidak akan mencampuri penilaian presiden terhadap para menterinya. Tapi, kami melihat banyak langkah konkret Menhub untuk membenahi sistem transportasi," tandasnya.

Tragedi KM Levina

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki 12-15 perusahaan ekspedisi pemilik truk yang diangkut KM Levina. Hal itu dilakukan guna mengetahui isi muatan dari beberapa truk yang diduga menjadi penyebab terbakarnya KM Levina I.

"Nama perusahaan-perusahaan ekspedisi sudah ada di tangan kami. Kami akan gunakan itu untuk memulai penyelidikan mengenai asal muatan," ujar Ketua Tim Investigasi KNKT untuk kapal Levina Kunto Prayoga di kantornya kemarin.

Di antara sekitar 40 truk yang diangkut KM Levina, KNKT mencurigai tiga truk mengangkut bahan kimia yang mudah terbakar. Dugaan awal, terbakarnya kapal Levina itu berasal dari adanya muatan cat atau terpentin. Bahkan, satu truk dicurigai membawa minuman keras.

Guntur Dimakamkan

Jenazah kamerawan SCTV Muhamad Guntur Syaifullah yang menjadi korban tenggelamnya KM Levina I kemarin dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Puluhan wartawan dari media elektronik dan cetak memenuhi areal pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir bagi rekan seprofesi itu.

Guntur ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa mengambang di Pantai Bahari Asdam, Muara Kuntul. Sekitar 4 km dari Dermaga Muara Gembong, Bekasi. Guntur yang bergabung di SCTV pada 27 September 1997 ditemukan nelayan setempat bernama Suprihatin pada Selasa (27 Februari) sekitar pukul 15.30. Namun, Suprihatin tidak cukup punya keberanian untuk mengangkat sosok yang timbul tenggelam itu.

Setelah tiga kru Global TV -David Rusdiandi, Tedy Suteda, dan Krisna Hardiyanto- ikut menyaksikan temuan itu, tidak diragukan lagi bahwa sosok tersebut adalah Guntur.

Apalagi, seluruh perlengkapan korban, seperti pakaian, identitas berupa SIM C yang berada di dompet, dan ID card SCTV masih menempel di tubuh korban. Begitu juga, telepon selular masih menempel di pinggang bagian kanan korban.

Usai dimakamkan, istri almarhum Siti Maemunah hanya bisa pasrah. Perempuan paro baya itu tidak banyak mengucapkan kata-kata. Dia hanya menyampaikan permohonan maaf. "Kalau almarhum ada yang salah selama hidup, mohon dimaafkan," katanya pelan sambil terisak.

Bagi rekan kerjanya, sosok Guntur memang dikenal ramah dan murah senyum. Ada satu kesan yang tidak pernah terlupakan bagi rekan sejawatnya. Sebelum pergi meninggalkan kantor, Guntur tidak lupa menyempatkan diri untuk minum kopi di kantin setempat. "Itu di antara kesan yang tidak pernah saya lupakan. Pasti Mas Guntur selalu ngajak saya. Ngopi bentar, yuk," tiru Noviar Jamal, kamerawan SCTV.

Selain murah senyum dan ramah, sosok Guntur dikenal dengan kegigihannya selama menjalankan tugas. Baginya, tugas adalah amanat dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. "Saya tahu persis Mas Guntur itu, kalau ada tugas, pasti persiapannya matang. Dia juga tidak pernah mengeluh, apa pun kondisinya," ungkap Andi Patra, koordinator Kamerawan Liputan 6 SCTV.
 
Back
Top