Emas Dulu, Baru Perak

Kalina

Moderator
Mercy 230 tahun 1996
Selera memang tak bisa ditutupi. Kegemaran mengendarai mobil elegan membuat Benedictus, 25, terpincut untuk memodif Mercy seri 230 tahun 1996 miliknya dengan nuansa elegan. "Aku sudah cinta mati sama elegan. Segala sesuatu yang berbau elegan mesti kutambahkan pada mobil ini," ungkap Benedictus.

Berbekal prinsip di atas, Benny-sapaan Benedictus-memboyong mobilnya ke bengkel Hen?s Car Audio & Accessories di bilangan Sutorejo Surabaya. Prinsip Benny diterapkan dalam warna two tone. Agar kesan mewah dan elegan tetap tercipta, warnanya pun harus yang melambangkan bentuk elegan. "Akhirnya, aku pilih warna gold dari Spies Hecker," ujar Benny.

Warna emas ini disapukan di seluruh bawah fender dan side skirt tanpa terkecuali. Untuk bagian ke atas, warna silver bawaan pabrik tetap dipertahankan. Di bawah lips, Benny memasang sepasang fog lamp. "Tingkat kemurnian logam kan emas dulu, baru perak," tandasnya.

Modifikasi mobil mewah bernuansa elegan tak jauh dari permainan tunner asal luar negeri dan velg besar. Untuk body kit, Benny mempercayakan pada Wald asal Jepang. Sedangkan pada velg, Benny memasang velg elegan merek Dronnel 19 inci. Sebagai alas velg, memakai ban Kumho ukuran 225/35.

Tampilan body kit sebenarnya cukup memaksa mobilnya mencium tanah sejarak 5 jari. Namun, Benny masih tega memperpendek jarak tersebut menjadi 3 jari dengan memotong per custom tiga ulir.

Beralih ke interior. Berhubung memilih nuansa elegan, kondisi standar pabrik dipertahankan. "Yang asli jauh lebih menampilkan kesan elegan," jelasnya. Benny hanya mengganti jok standarnya dengan jok kulit merek Comfort.

Untuk pemanja telinga, Benny meracik tatanan suara di antara SQ dan SPL. Hasilnya, sebanyak dua unit subwoofer dipasang di bagasi. Di kanan-kirinya diletakkan dua unit ampilifer dan capasitor bank.

Pada kabin, Benny memasang mid speaker diameter 7 inci dan tweeter Morrel 5 inci. Sebagai penambah daya entertainment, Benny memasang head unit Nesa DVD dengan layar ukuran 7 inci. "Meski subwoofer berada di belakang, suaranya masih bisa kedengaran hingga kabin," akunya.

Benny tidak melakukan banyak perombakan di mesin. Dia hanya mengganti saluran gas buang dengan merek racing. Performa lain masih dipertahankan. "Meski nggak dapat piala di kontes kemarin, aku sudah cukup puas. Yang penting, prinsip dan selera sudah diterapkan dengan pas," pungkas Benny.
 
Back
Top