Diabetes Pada Anak

Kalina

Moderator
Penyakit diabetes, dulu umumnya diderita oleh orang dewasa, tapi kini penyakit yang juga disebut dengan kencing manis tersebut, mulai banyak menjangkit anak-anak. Jika tidak segera ditangani, pastinya penyakit ini dapat memberikan banyak efek negatif bagi kesehatan anak.

Diabetes tipe 1

Adalah sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi melawan bakteri dan virus berbahaya, justru menyerang dan menghancurkan insulin yang memproduksi sel-sel pangkreas (disebut juga beta sel). Hal ini menjadikan jumlah insulin berkurang dan meningkatnya kadar gula dalam darah. Tipe ini diduga disebabkan oleh faktor genetis dan lingkungan. Diabetes tipe ini, bisa mengakibatkan penderitanya mengalami dehidrasi, penurunan berat badan akibat banyakya gula yang seharusnya memasok energi bagi tubuh justru terbuang melalui urin, ketoasidosis diabetik, rusak pada saraf dan pembuluh pada mata, ginjal, hati bahkan serangan jantung

Symptoms

Gejala-gejala pada Diabetes tipe 1 yang paling sering ditemui adalah :

Sering merasa haus dan lapar.
Mulut kering.
Mual dan muntah.
Nyeri dibagian perut.
Sering buang air kecil.
Berat badan terus menurun walapun sudah makan dengan porsi yang benar.
Cepat lelah.
Pandangan kabur.
Infeksi pada kulit, saluran kemih dan ######.
Pada tingkat yang lebih parah, gejala akan bertambah, seperti :

Gemetar.
Nafas yang cepat (terkadang, merasa seperti sedang menghirup aroma wawangian).
Sakit pada bagian perut.
Causes

Pengaruh lingkungan (seperti racun atau virus) diduga menjadi penyebab utama sistem kekebalan tubuh menyerang pangkreas dan merusak sel sehingga tidak bisa menghasilkan cukup insulin, atau faktor keturunan. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan, bahwa diabetes tipe 1 ini, beta sel bukan rusak oleh sistem imun tapi oleh faktor-faktor seperti operasi pangkreas atau penyakit fibrosis kistik.

Risk Factor

Faktor-faktor yang memicu berkembangnya diabetes 1 adalah :

Faktor genetis dan lingkungan seperti virus diduga adalah penyebab utamanya.
Gangguan sistem kekebalan tubuh (autoantibodies).
Diagnosis

Segera lakukan tes urin untuk mengetahui kadar gula dalam darah.

Treatment

Banyak penderita diabetes tipe 1 yang bisa bertahan hidup lebih lama. Kuncinya adalah menjaga kadar gula dalam darah tetap normal (setidaknya mendekati), caranya, adalah dengan diet sehat, olahraga rutin dan terapi insulin secara intensiv.

Pada diabetes tipe ini, artinya, pankreas anak tidak dapat mencukupi kebutuhan insulin untuk tubuhnya. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kelainan anatomis di mana pankreas sebagai organ pembentuk insulin, yang bertanggung jawab untuk memproses gula dalam tubuh terganggu, sehingga terjadi penumpukan gula berlebih dalam darah.

Diabetes tipe 2

Pada diabetes tipe 2, insulin masih dapat diproduksi, walaupun jumlahnya tidak mencukupi atau tidak dapat digunakan dengan baik oleh tubuh, atau yang disebut juga dengan insulin resistance. Hal ini menjadikan kadar gula dalam darah meningkat dan tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh sehingga sel –sel tubuh tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Dampak dari diabetes tipe 2 adalah : dehidrasi, koma diabetik (saat penderita mengalami dehidrasi parah, rusak pada saraf dan pembuluh pada mata, ginjal, hati bahkan serangan jantung.

Symptoms

Gejala-gejala pada penyakit diabetes tipe 2 adalah :

Sering haus.
Mulut terasa kering.
Mual dan muntah.
Sering buang air kecil.
Mudah lelah (lemah).
Pandangan kabur.
Mati rasa pada kaki dan tangan.
Infeksi pada kulit, saluran kemih atau ######.
Pusing.


Causes

Sama seperti tipe 1, faktor genetis dan lingkungan diduga adalah penyebabnya. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik juga seringkali dikaitkan sebagai penyebab utamanya, walaupun tidak semua penderita diabetes tipe 2 mengalami obesitas.

Risk Factor

Adapun beberapa faktor yang memicu seseorang mengalami diabetes tipe 2 adalah :

Berat badan. Semakin ‘gemuk’ jaringan tubuh, semakin sel tubuh melawan fungsi insulin.
Jarang beraktivitas. Aktivitas fisik baik untuk mengontrol berat badan dan membantu merubah glukosa menjadi energi.
Faktor usia. Dimasa-masa ini, umumnya tubuh seseorang akan kehilangan massa otot dan bertambahnya berat badan.
Polikistik ovarium sindrom, yang ditandai dengan jadwal haid yang tidak teratur, rambut tumbuh dengan cepat, obesitas.
Tekanan darah tinggi (diatas 140/90mm Hg).
Kadar kolesterol yang tidal normal.
Kadar trigliserida yang tinggi (diatas 250 mg/dL).
Diagnosis

Ada beberapa tes yang dapat dilakukan utnuk mendiagnosa diabetes tipe 2, diantaranya, Fasting Plasma Glucose Test (FPG), Glycated Hemoglobin Test atau Casual Plasma Glucose Test.

Prevention

Sebagai pencegahan, terutama bagi penderita yang mengalami obesitas, wajib melakukan latihan fisik dan diet (untuk menurunkan berat badan), penggunaan obat-obatan (misalnya metformin) dan berhenti merokok. Merokok, akan berdampak buruk bagi jantung dan memperparah resiko diabetes (baik diabetes tipe 1, maupun diabetes tipe 2).

Adalah penyakit kronis di mana terjadi gangguan metabolisme gula pada tubuh. Diabetes tipe 2 ini erat kaitannya dengan obesitas. Pankreas yang lelah, akibat harus bekerja ekstra dalam memetabolisme gula yang berlebih, menyebabkan insulin yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas.

Gejala keduanya relatif mirip, yaitu anak merasa sering haus dan lapar. Anak juga menjadi sering buang air kecil, berat badannya turun tiba-tiba tanpa ada penyebab lain, tidak bertenaga dan kadang-kadang pandangannya kabur.

Cegah diabetes menjadi semakin parah dengan mengajarkan anak pola makan yang sehat, yaitu banyak makan buah dan sayuran, rendah lemak, rendah kalori dan periksakan kadar gula darahnya secara teratur.

Memang tidak mudah melatih anak dengan pola makan sehat, apalagi sebagian besar anak ‘bermusuhan’ dengan sayuran, terutama yang berwarna hijau. Sebagai solusi, mungkin Anda dapat mengajarinya tentang berbagai manfaat sayuran bagi kesehatan tubuhnya, tentunya dengan cara belajar yang menyenangkan. Membentuk buah dan sayuran dalam bentuk yang lucu dan unik juga dapat menggugah seleranya untuk mencoba.

Latih anak untuk melakukan olahraga secara teratur, misalnya bersepeda atau berenang. Terutama pada anak penderita diabetes tipe 2, olahraga sangat penting untuk membantu menurunkan berat badannya. Supaya anak lebih bersemangat, mungkin Anda bisa memberikan hadiah sepeda baru dengan warna yang menjadi favoritnya.


source: MeetDoctor
 
banyak penyakit yang biasa diidap orang dewasa, malah diidap juga oleh anak-anak. Selain diabetes, stroke juga bisa..
 
Back
Top