Rombak Total Setelah Kecelakaan.

Kalina

Moderator
Hasrat modifikasi Charles Budiono, 19, sudah tersimpan sejak duduk di bangku SMA. Namun, keinginannya baru terpenuhi setahun setelah lulus SMA. Berbekal Mitsubishi Lancer keluaran 2000 pemberian papanya, dia pun langsung tancap gas.

"Aku dapatnya second dari orang yang juga punya hobi modifikasi," papar mahasiswa Hukum Univesitas Surabaya ini.

Bekas dari modifikasi membuat tampilan Lancer ini tidak sepenuhnya standar. Beberapa bagian sudah ada perombakan. "Sideskirt, lips, dan body kit sudah separo racing," jelas Charles.

Meski sudah berupa modifikasi, Charles masih belum puas. Dia ingin tampil lebih racing. Dengan informasi dari temannya, Charles memboyong mobilnya ke bengkel modifikasi Zoom di jalan Mleto Surabaya. Seluruh body kit sebelumnya diganti versi street racing. "Body kit racing tampak lebih eksotis. Tidak butuh banyak lekukan dan lubang," papar Charles.

Tapi, penggarapan belum sempurna lantaran kurang dana. Hal ini bikin Charles merombaknya sedikit demi sedikit. "Sekitar 70 persen dana modifikasi dari uang sendiri, sisanya papa yang nambahi," ungkapnya.

Dengan dana terbatas, Charles hanya bisa merombak mobil seadanya. Namun, ini sudah bikin tampilan mobilnya pun lebih garang. Sayangnya, modifikasi ini tidak bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan, mobil Charles mengalami kecelakaan. Seluruh bagian depan termasuk body kit hancur. "Beruntung, mobilnya yang hancur. Aku tetap selamat," ujarnya lega.

Merasa sang mobil jadi penyelamat nyawa, Charles pun berhutang budi. Untuk membayar hutangnya, dia tak segan merombaknya lagi. Tampang mobil yang sudah sebagian besar hancur, dirombak habis-habisan."Aku masukkan lagi ke bengkel Zoom. Di sana, tampilan mobilku diperbaiki lagi." Jelasnya.

Untuk menyamarkan bekas kecelakaan, Charles kembali menutup bagian depan dengan body kit racing. Rumah lampu depan yang penyok ditutup dengan lampu Evo IV. Tampilannya semakin eye catching setelah Charles menambahkan warna two tone gabungan dari Helios Yellow dan Black Micha. "Penginnya sih oranye, tapi dilarang papa," jelasnya.

Di kaki-kaki, Charles menambahkan velg racing ukuran 19 inci. Agar tampak lebih ceper, Charles tak segan memotong per hingga 3 ulir. Ini bikin jarak antara mobil dengan aspal terpaut sekitar enam jari. "Dalam waktu dekat ini, aku mau ganti velgnya dengan ukuran 18. Street racing kan tak butuh velg lebar," ungkapnya.

Beralih ke interior. Nuansa interior masih jauh dari kesan racing. Bahkan, masih terkesan elegan. Ini semua tak lepas dari balutan suede cokelat tua pada jok dan interior. Tampilan racing hanya dihasilkan oleh engine start beserta pemasangan setir, shift knob dan pedal set merek balap.

"Jika ada dana lebih, aku bakal copot kursi belakang dan menggantinya dengan roll bar dan engine blow. Pokoknya totalitas street racing abis. Semuanya kulakukan demi menyabet gelar the best street racing look pada kontes modifikasi mobil," ungkapnya.

Pada bagian mesin, Charles tidak melakukan banyak perubahan. Dia hanya mengganti saluran gas buang dengan merek racing saja. "Mesin standar Lancer sudah cukup bikin kencang," pungkasnya.
 
Back
Top