Artikel Khusus Seputar Puasa Ramadhan

Minum Susu Sapi Untuk Menu Sahur, Amankah?

Susu sapi seringkali dijadikan sebagai menu
tambahan saat sahur. Namun beberapa orang
berpendapat susu sapi tidak baik dijadikan menu
sahur. Bagaimakah yang benar? "Tidak masalah mau minum susu saat sahur. Tergantung apakah orang tersebut punya alergi laktosa atau tidak. Jika ya, misalnya setiap minum susu selalu diare, kembung, ya baiknya jangan minum
susu saat sahur," tutur Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, spesialis gizi, saat ditemui detikHealth dalam acara buka puasa bersama di Kantor Ikatan Dokter Indonesia, Jl G.S.S.Y Ratulangi, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (14/7/2013). Menurutnya, Jika memang selama orang tersebut tidak mengalami gangguan pencernaan apapun
setelah minum susu. Maka saat sahur pun tidak masalah dikonsumsi sebagai asupan tambahan. "Susu itu baik tetapi jangan memandangnya secara
berlebihan ya," tegasnya. Dr Tirta menambahkan maksudnya jangan
memandang susu secara berlebihan yaitu anggap
saja susu sapi merupakan sumber protein yang sama
seperti lainnya. Susu juga merupakan sumber protein asam amino yang sangat baik, seperti halnya telur. Jika Anda tidak mau mengonsumsi telur, maka Anda masih bisa mendapatkan protein dari susu, begitu
juga sebaliknya. Selain susu, minuman yang sering dikonsumsi saat
sahur antara lain teh dan kopi. Untuk kedua jenis
minuman ini, Dr Tirta memang tidak menyarankan untuk diminum saat sahur. Mengapa demikian? "Teh dan kopi dapat memancing tubuh, khususnya ginjal, untuk mengeluarkan urin terus-menerus. Jadi pasti jadi sering pipis. Saat berpuasa tentu
berpengaruh dan bisa membuat dehidrasi," ungkap Dr Tirta.

DetikHealth
 
Puasa Juga Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Lho

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa
puasa baik untuk kesehatan. Bahkan, puasa yang dilakukan secara rutin juga bisa bermanfaat untuk
kesehatan jantung, lho. Peneliti jantung di Intermountain Medical Centre Heart Institute melaporkan puasa tidak hanya menurunkan
resiko seseorang dari penyakit arteri koroner atau diabetes. Puasa juga menyebabkan perubahan signifikan dalam kadar kolesterol darah. Seperti diketahui, diabetes dan kolesterol menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner. Pada studi baru, puasa bisa mengurangi faktor risiko jantung lainnya seperti trigliserida, berat badan, dan kadar gula darah. "Penemuan baru ini menunjukkan bahwa penemuan-penemuan sebelumnya bukanlah
suatu kebetulan," kata ketua peneliti, Dr. Benjamin D. Horne, PhD, MPH. Di Amerika, penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama kematian pria ataupun wanita.
Menurut Benjamin, konfirmasi dari pasien-pasien baru menunjukkan bahwa puasa berhubungan dengan risiko munculnya penyakit umum yang lebih rendah. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan baru
bagimana puasa bisa mengurangi risiko itu atau ternyata puasa hanya menjadi indikasi dari gaya hidup sehat saja. Seperti dilansir The News, Minggu (14/7/2013), berbeda dengan sebelumnya, penelitian
ini mencatat mekanisme reaksi biologis tubuh selama puasa. Dari keseluruhan kadar kolesterol, selama
berpuasa, kolesterol baik atau LDL jumlahnya
meningkat 14 persen. Sedangkan, kadar kolesterol buruk atau HDL hanya meningkat sebesar 6 persen. "Jumlah kenaikan kadar kolesterol tersebut benar-benar mengejutkan kami," ujar Benjamin yang juga menjabat sebagai direktur kardiovaskular dan
epidemiologi genetik di Intermountain Medical Centre Heart Institute ini.

DetikHealth
 
Lawan Bau Naga Saat Berpuasa dengan Ramuan Herbal

~ detikhealth ~

Orang yang berpuasa sudah akrab dengan
bau naga temannya yang juga berpuasa. Bau tak
sedap di mulut memang menjadi hal yang umum
ditemui di bulan puasa. Masalah ini bisa diatasi
dengan bahan-bahan herbal yang ada di sekitar kita. "Bau mulut itu terjadi karena cairan empedu
berlebihan. Kita sering mengalami bau mulut karena
tidak makan. Jadi pada awal puasa, pasti bau mulut
sering terasa lebih keras. Kita harus memberikan
sesuatu untuk menyeimbangkan fungsi empedu dan
liver karena dia juga mengeluarkan banyak toksin, walau sebenarnya bagus untuk membersihkan
racun," kata Tjok Gde Kerthyasa, pakar homeopati
asal Ubud, Bali . Dalam acara temu media yang digelar Deltomed di
Resto Bebek Bengil Jakarta dan ditulis pada Sabtu
(13/7/2013), Tjok Gde menganjurkan mengkonsumsi
jeruk nipis untuk menyeimbangkan fungsi liver dan
empedu. Bisa juga menggunakan tanaman yang
kurang begitu umum didengar, yaitu, beluntas. Daun beluntas bisa dicampur dengan kencur, juga bisa
ditambah daun sirih. Selain bagus untuk menjaga
kesehatan lambung, ramuan sirih dan kunyit ternyata
juga bagus untuk menjaga keseimbanga empedu dan
liver, sehingga dapat menetralkan bau mulut. Apabila
tak berhasil menemukan beluntas, bisa diganti dengan sirih yang memiliki efek hampir setara "Jadi harus diatasi penyebabnya dulu, jangan hanya
lihat bau mulutnya. Bau mulut itu semacam gejala.
Kalau saya mengobati, saya ingin mencari
sumbernya," terang Tjok yang merupakan adik ipar
Happy Salma ini. Selain menjaga fungsi hati dan empedu, bau mulut
juga dapat diatasi dengan tanaman lain seperti
kemangi. Tjok Gde menjelaskan, kemangi dan selasih
dapat mengusir bau mulut karena mempunyai efek
aromatik dan bisa mengurangi kontraksi otot perut
dan usus. Jadi bagus untuk mengurangi kram. "Daun kemangi bagus disantap sehabis buka atau
sebelum sahur," terangnya.
 
Punya Penyakit Hati, Bolehkah Berpuasa?

~ detikhealth ~

Berpuasa saat sedang mengidap suatu
penyakit tentu tidak boleh sembarangan, ada hal-hal
yang harus diperhatikan. Tak terkecuali penyakit hati,
ada kondisi tertentu yang membuat pengidapnya
tidak dianjurkan untuk menjalankan puasa. Secara umum, puasa bisa memicu penurunan berat
badan dan kadang-kadang kondisi ini kurang
menguntungkan bagi yang sedang mengalami
masalah dengan organ hatinya. Namun demikian,
sampai batas tertentu pengidap penyakit hati masih
boleh berpuasa. "Puasa pada penyakit hati yang lanjut ternyata
memang bisa menimbulkan penurunan berat badan.
Namun tidak ada pengaruh buruk pada yang fungsi
hatinya masih baik," kata Ketua Perhimpunan Peneliti
Hati Indonesia (PPHI), dr Rino Alvani Gani, SpPD di
Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2013). Dalam kondisi tertentu, penurunan berat badan justru
menguntungkan bagi proses penyembuhan. Pada
infeksi hepatitis C misalnya, pengobatan cenderung
lebih sulit jika pasien gemuk. Jika selama puasa
mengalami penurunan berat badan, tentu hal itu akan
menguntungkan. "Kalau diturunkan berat badannya, apalagi kalau
sampai berat badan ideal, pasti sangat membantu,"
tambah dr Rino. Hanya saja, dr Rino memberi catatan bahwa dalam
kondisi tertentu puasa juga bisa memperburuk
kelainan pada hati. Apabila kondisi jaringan hati
sudah menguning, ada cairan di dalam perut dan kaki
sudah membengkak maka pasien penyakit hati tidak
dianjurkan untuk puasa. "Bagi yang kondisi fisiknya masih baik, puasa tidak
berpengaruh terhadap kondisi fisik, Tapi kalau sudah
demikian tentu tidak dianjurkan karena justru bisa
memperburuk," lanjut dr Rino. Dikatakan oleh dr Rino, penyakit hati merupakan
salah satu masalah kesehatan yang penting untuk
diperhatikan. Penyakit ini menempati peringkat kedua
penyebab kematian paling banyak untuk kelompok
penyakit infeksi. Bukan itu saja, penyakit hati juga
menimbulkan masalah sosial ekonomi.
 
Dokter: Penyandang Diabetes Wajib Cek Kadar Gula Darah Selama Berpuasa

~ detikhealth ~

Berpuasa merupakan kewajiban bagi
seluruh umat Muslim, tak terkecuali bagi penyandang
diabetes. Jika sebelum berpuasa sudah konsultasi ke
dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa, bukan
berarti perawatan tidak berlanjut. Penyandang
diabetes wajib melakukan cek kadar gula darah selama berpuasa. "Cek gula darah wajib dilakukan penyandang diabetes
selama berpuasa. Ini dilakukan agar mereka bisa
selalu mengontrol apakah gula darahnya masih
dalam batas aman. Jika diketahui sudah di bawah 70
mg/dl atau bahkan di atas 300 mg/dl, ini berarti
sudah tidak aman untuk melanjutkan puasanya di hari itu," terang dr Em Yunir, SpPD, KEMD, spesialis penyakit
dalam, saat dihubungi oleh detikHealth dan ditulis pada Jumat (12/7/2013). Menurut dr Yunir, seringkali penyandang diabetes
merasa sudah 'aman' jika sudah merasa sehat dan
enggan cek gula darah. Padahal hal tersebut tidak
sepenuhnya benar, apalagi bagi para penyandang DM
tipe 1 atau tipe 2 yang mendapat insulin. Lantas kapan
saja waktu yang disarankan dr Yunir untuk melakukan cek gula darah? "Lakukan cek gula darah rutin beberapa kali dalam
setiap hari. Yaitu dilakukan sebelum berbuka, 2 jam
setelah berbuka, sebelum tidur, sebelum sahur,
tengah hari atau sekitar pukul 12 siang, dan sesuai
kebutuhan. Sesuai kebutuhan yang saya maksud
adalah kapan saja ia mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia," tegas dr Yunir. Gejala hipoglikemia atau kadar gula darah di bawah
70 mg/dL antara lain lemas, cepat lelah, muncul
keringat dingin, mata berkunang-kunang, dan terasa
seperti akan pingsan. Sementara gejala hiperglikemia
atau ketika kadar gula darah di atas 300 mg/dL
seperti sulit bernafas dengan normal, suara napas menjadi berat, muntah, pusing, dan mulut menjadi
kering. Jika dirasakan penyandang diabetes sudah
mengalami gejala tersebut, dr Yunir menyarankan
untuk segera melakukan cek gula darah. Jika sudah
mengalami salah satunya, maka dianjurkan untuk
segera membatalkan puasa dan jangan memaksakan
untuk tetap berpuasa. "Saya juga sarankan penyandang diabetes memiliki
alat cek gula darah sendiri di rumah, jadi bisa lebih
mudah dan praktis jika mau periksa," ungkap dr Yunir,
yang kini juga aktif sebagai Sekretaris Jenderal
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
 
Merawat bibir sehat selama puasa

- merdeka.com -

Bibir merupakan salah satu bagian tubuh yang sering diperhatikan. Jika memiliki bibir yang tidak sehat, akan mempengaruhi penampilan Anda. Terlebih saat puasa, bibir rentan kering karena kurang cairan. Berikut cara mudah merawat kesehatan bibir dilansir
healthmeup (11/7).

Rajin minum air

Salah satu penyebab kering, mudah terkelupas atau terluka karena kurangnya asupan cairan dalam
tubuh. Agar bibir tetap lembap dan halus. Perbanyak asupan air putih saat buka dan sahur.

Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Buah dan sayur mengandung banyak vitamin yang menutrisi kulit termasuk bibir. Oleh karena itu jangan pelit konsumsi buah dan sayur selama puasa.

Lakukan scrubbing

Scrubbing atau pengelupasan bisa dilakukan pada bibir juga lho. Scrubbing berfungsi untuk menyingkirkan kulit mati. Sehingga warna bibir makin cerah dan lembut. Lakukan tiap seminggu sekali.

Pakai lip balm Lip balm melindungi bibir tetap sehat. Pilih lip balm yang kaya moisturizer dan SPF agar terlindung dari
sengatan terik matahari. Lip balm juga berfungsi
melembapkan bibir saat musim dingin.

Jangan dijilat

Nyeri dan luka di sudut bibir terjadi akibat kebiasaan menjilat bibir. Selain itu bisa jadi tanda kekurangan vitamin B kompleks dan seng.


Hindari lipstik matte

Lipstik matte bisa membuat bibir Anda kering. Untuk itu Anda jangan sering-sering memakainya. Sebaiknya pakai lipstik yang kaya moisturizer untuk
menghindari kekeringan dan pecah-pecah.

Bibir sehat akan menunjang penampilan dan memperindah senyuman Anda.
 
20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan
Manusia

- kompas -

1. Keseimbangan anabolisme dan
katabolisme

Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat
lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus
memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak
terjadi pada starvasi jangka panjang, karena
terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam
puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
 
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh
pada sel darah manusia & tidak terdapat
perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak
berpuasa.

4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh

Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2
tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan
dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
 
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa

Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi
dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36
wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam
peningkatan diameter biparietal janin (BPD),
peningkatan panjang tulang paha janin (FL),
meningkatkan berat badan diperkirakan janin
(EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan
amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio. Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian
menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
 
7. Penurunan glukosa dan berat badan

Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa
Universitas Teheran of Medical Sciences saat
berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG),
kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah
Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan
berat badan. Meskipun ada penurunan yang
signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi
atau respon kelaparan biokimia.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok

Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak
berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
 
9. Pengaruh pada hormon virgisteron

Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat
melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi
penelitian menunjukkan penurunan hormon
prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin.
Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang
besar untuk tetap pada kondisi subur.

10. Bermanfaat Bagi Jantung

Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat
berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat
puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri
ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
 
Yang Sebaiknya Tak Dilakukan Setelah Berbuka

- vemale -

Problem pencernaan seringkali timbul dan
mengganggu ibadah puasa. Mulai dari kembung,
sakit maag, rasa perih di lambung, dan lain
sebagainya. Tetapi ternyata, problem tersebut bukan muncul akibat Anda puasa lho. Justru ada banyak hal lain yang menjadi penyebabnya. Banyak orang berpikir bahwa puasalah yang
menyebabkan gangguan pencernaan. Padahal,
nyatanya aktivitas remeh yang sering diabaikan
justru menjadi penyebab utamanya. Usut diusut,
hal tersebut bisa terjadi karena Anda telah
melanggar hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai berbuka puasa. Wah, hal apa saja sih yang sebenernya memicu problem pencernaan itu?

Minum teh

Sering dianjurkan untuk minum teh hangat sebagai pembuka puasa. Rasanya nikmat dan enak di perut. Tetapi tidak semua orang tahan
mengonsumsi teh hangat ini. Teh sebenarnya juga
mengandung asam yang dapat mengganggu
pencernaan dan menimbulkan rasa begah di perut. Tak peduli itu teh manis atau teh tawar, rasa begah ini bisa saja mengganggu dan membuat perut terasa penuh.

Makan buah

Buah seringkali menjadi pilihan utama sebagai
sumber nutrisi yang kaya serat, serta memberikan
vitamin agar tubuh tetap fit saat berpuasa. Namun, ada buah-buahan tertentu yang apabila dimakan akan memicu gas di dalam perut, sehingga perut
jadi dipenuhi dengan udara dan kembung.

Merokok

Para peneliti menemukan kebiasaan merokok setelah makan dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh. Yang kemudian apabila berlanjut akan mengakibatkan kanker. Merokok sehabis berbuka puasa, akan meracuni lambung dengan segala zat berbahaya pada rokok.

Melonggarkan ikat pinggang

Ternyata melonggarkan ikat pinggang setelah
makan juga merupakan kebiasaan yang buruk lho. Hal tersebut justru kabarnya dapat menghambat pencernaan makanan di dalam perut. Apabila
enggan merasa kekenyangan, maka lebih baik berhenti makan sebelum kenyang dan makan secukupnya saja.

Mandi

Mandi setelah berbuka puasa menyebabkan aliran darah meningkat ke permukaan kulit. Padahal pencernaan masih membutuhkan darah untuk membantu menyuplai nutrisi yang sedang dicerna di dalam lambung.

Tidur

Disarankan juga tidak langsung tidur setelah
berbuka puasa karena dapat menyebabkan
gangguan lambung atau infeksi. Selain itu, hal ini
dapat membuat berat badan lekas naik.

Aktivitas berat

Disarankan juga tidak melakukan aktivitas berat seperti berjalan cepat atau berlari. Ketika
pencernaan sedang bekerja, ia membutuhkan intensitas aktivitas yang ringan.
 
Studi: Puasa Bisa Bebaskan Orang dari Sakit Jantung

Tidak bisa dipungkiri, meski pun berat bagi sebagian orang, kewajiban berpuasa ternyata memiliki
segudang manfaat kesehatan bagi siapa pun yang menjalankannya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Intermountain Medical Centre Heart Institute menyebutkan bahwa
berpuasa dapat menurunkan risiko terkena penyakit
kardovaskular seperti serangan jantung. Saat berpuasa, metabolisme tubuh akan mengalami
perubahan. Termasuk perubahan signifikan kadar kolesterol dalam tubuh yang cenderung mengalami penurunan. Ini menjadi fakta yang menguntungkan
sekaligus menggembirakan, terutama bagi mereka
yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Seperti kita ketahui bahwa kadar kolesterol dan gula yang tinggi dalam darah dapat memicu penyakit jantung. Dengan berpuasa, seseorang berpeluang lebih besar menurunkan kadar kolesterol dan gula yang terlalu tinggi dalam darah. Dr. Benjamin D. Horne, PhD, MPH selaku ketua peneliti menyatakan, “Penemuan baru ini menunjukkan bahwa penemuan-penemuan sebelumnya bukanlah
suatu kebetulan,” seperti dikutip theNews. Menurut Benjamin, penyakit jantung koroner
merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, terutama di Amerika. Informasi dari pasien-pasien penyakit jantung yang datang ke klinik menunjukkan
perkembangan positif ketika mereka berpuasa. Studi mencatat, dari keseluruhan kadar kolesterol pasien selama berpuasa, kolesterol baik (HDL) jumlahnya meningkat 14 persen. Sedangkan, kadar
kolesterol jahat (LDL) hanya meningkat sebesar 6 persen. “Angka tersebut cukup mengejutkan kami. Ini
menunjukkan bahwa puasa bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular,” tambah Benjamin.

DuniaFitness
 
Kiat Indah Dewi Pertiwi Tetap Sehat di Bulan Puasa

VIVAlife - Bulan puasa bukan berarti menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Penyanyi Indah Dewi Pertiwi menyatakan tidak mengurangi jadwalnya. "Kegiatan Ramadan seperti biasa, jadi kegiatan sama seperti biasa," ujarnya saat ditemui usai mengisi acara Seputar Obrolan Selebriti (SOS) di Studio ANTV Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 24 Juli 2013. Meski jadwal tak berubah, namun gadis asal Bogor itu menyatakan ia mengurangi jadwal latihan menari. Ini katanya, menjadi salah satu kiat agar ia tetap bisa menjalankan puasa satu hari penuh tanpa harus membatalkannya. Diakui juga oleh IDP, latihan menari hanya akan dilakukan jika ada pertunjukan. "Memang belum (latihan) aku lagi off dulu. Tapi sebentar lagi akan ada acara spesial, baru mau cari konsepnya, kalau latihan akan pindah ke jam malam latihannya," tuturnya. Kiat lain agar tetap bisa lancar berpuasa, yakni, menjaga stamina agar tetap fit, yakni dengan rutin mengkonsumsi vitamin. "Vitamin C saja atau ke dokter suntik vitamin C," ungkapnya. Di Ramadan ini, IDP memang bisa dibilang cukup sibuk. Sebab, ia kembali meluncurkan single religi. Jika tahun lalu ia berduet bersama Bimbo, kali ini IDP sendirian. Ia juga kembali me-recylcle lagu berjudul 'Kebesaran-Mu' yang dipopulerkan oleh ST12. Untuk setiap tampil di panggung, IDP pun selalu menyesuaikan pakaian yang ia kenakan. "Kalau di luar bulan Ramadan itu juga tertutup, kalau sekarang pakai yang tertutup lengan panjang dan celana panjang. Aku nyaman sih, sekarang yang tertutup, atasannya itu enggak tertutup kerudung, cuma baju ketutup," ujarnya.
VIVA.co.id
 
Bibir Tetap Sehat Selama Puasa

Ghiboo.com - Selama puasa bibir cenderung kering. Bila bibir kering, pastinya penampilan akan sedikit terganggu. Keringnya bibir karena kurangnya asupan air yang diterima selama berpuasa. Tidak hanya bibir yang kering, kulit juga bisa ikut kering. Bibir yang kering selama puasa akan terlihat
pecah-pecah dan pucat. Tapi bila Anda tahu caranya, keringnya bibir bisa diatasi. Berikut ini beberapa cara agar bibir terlihat tetap segar selama bulan puasa:

1. Jangan terlalu sering membasahi bibir. Banyak membasahi bibir justru akan membuat semakin kering. Menggigit dan membasahi bibir akan
menghilangkan minyak alami yang dihasilkan bibir.

2. Cukup minum air putih saat sahur dan berbuka. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab kulit kering dan bibir pecah-pecah. Walaupun sedang
berpuasa, namun Anda harus meminum air putih
setidaknya 2 liter per hari. Usahakan berbuka puasa meneguk segelas air putih dahulu.

3. Sebaiknya Anda mengurangi mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asin. Selain bisa menimbulkan gangguan pencernaan, terlalu
banyak makan makanan yang pedas juga
menyebabkan bibir menjadi kering.

4. Jangan meminum minuman berkafein dan
merokok saat berbuka puasa dan sahur. Kedua hal tersebut jika Anda lakukan akan membuat bibir jadi terlihat kering. Rokok bisa mengeringkan minyak
alami yang berfungsi untuk melindungi bibir.

5. Jangan lupa juga untuk memakai pelembap
bibir. Pakailah sesuai kebutuhan saja. Itulah cara agar bibir tidak kering selama puasa.

Happy Fasting Girls!
 
Tips Mengobati Penyakit Radang Usus

"CARA MENGOBATI RADANG USUS DENGAN JELLY GAMAT"

Jelly Gamat Gold-G merupakan satu-satunya Obat Alami Radang Usus Tanpa EFEK SAMPING yang dapat mengatasi serta mengobati penyakit Radang Usus , aman digunakan anak , ibu hamil dan ibu menyusui karna terbuat dari bahan alami spesies hewan laut yang bernama Ekstra Tripang. Di dalam Jelly Gamat gold-G terdapat kandungan yang sangat lengkap, diantaranya seperti gamapeptide, kolagen, antiseptik alamiah, DHA & EPA, omega 3,, 6 dan omega 9, protein, mukopolisakarida, glukosaminoglikan (GAGs), vitamin dan mineral, asam amino dan kandungan lainnya yang mampu mengatasi radang usus anda secara menyeluruh.

cara pemesanan :

JGA : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Pengiriman: No.Hp/Telpon
kirim ke: 0812.2442.9800
Contoh untuk pemesanan 3 botol
JGA: 3 botol : ArhadiSN: Jln AU.wiradinata .kp.cintapada kec.cibeureum. kab.Tasikmalaya jawa barat : 081223552xxx

info lebih lanjut silahkan klik : http://radangusus17.blogspot.com/
 
Back
Top