Ini Dia Penyebab Kematian Mendadak di Usia Muda

Kalina

Moderator
Zaman dulu, kematian mendadak paling
banyak menyerang orang-orang berusia lanjut akibat
serangan jantung atau stroke. Namun seiring
berkembangnya gaya hidup, kematian mendadak
mulai banyak menyerang usia muda. Apa
penyebabnya? Salah satu penyebabnya adalah penyempitan
pembuluh darah koroner jantung. Plak yang terbentuk
akibat timbunan kolesterol yang terlalu tinggi dalam
darah pun disebut-sebut sebagai biang keladinya.
Untuk itulah gaya hidup mereka yang berusia
produktif perlu diperhatikan. Kebiasaan seperti merokok, malas berolahraga,
membiarkan kadar kolesterol tinggi, serta stres
menjadi beberapa faktor risiko yang tidak boleh
diabaikan. "Sebelum sampai pada tahap yang lebih serius, ada
baiknya mereka yang masih sehat peduli dengan
kondisi kesehatan jantungnya. Sedangkan mereka
yang sudah mengetahui, perlu melakukan screening
awal," jelas spesialis jantung SHI di SHKJ dr. Antono
Sutandar, SpJP, FACC, FSCAI, FAMS, FIHA, seperti rilis yang diterima detikHealth, Senin (22/7/2013). Lebih jauh, dr. Antono menjelaskan bahwa jantung
diumpamakan seperti rumah yang terdiri dari
beberapa komponen berbeda. Komponen pertama
adalah 'sistem listrik'. Tujuan dari 'sistem listrik'
tersebut ialah mengordinasikan bagaimana jantung
dapat berfungsi dengan baik. "Komponen lainnya yang perlu diperhatikan ialah
pembuluh darah yang berfungsi memberikan
makanan kepada otot jantung. Sedangkan komponen
ketiga yaitu struktur jantung, di mana otot katup dan
kamar-kamar jantung dievaluasi," lanjut dr. Antono
menjelaskan cara jantung berfungsi di tubuh manusia. dr. Maizul Anwar, SpBTKV, Chairman dan Clinical
Leader Siloam Heart Institute (SHI), juga berkata
bahwa operasi jantung termasuk dalam layanan
jantung yang dibutuhkan masyarakat. "Sayangnya jumlah operasi jantung di Indonesia baru
berkisar antara 4.000 kasus per tahun. Jumlah ini
masih tergolong amat sedikit apabila dibandingkan
dengan potensi kasus bedah jantung yang berjumlah
kurang lebih 20 ribu kasus per tahun," demikian
dijelaskan. Dalam situasi yang sama, pasien yang mesti
menjalani operasi jantung, banyak yang memilih
melakukan di luar negeri. Diperkirakan sejumlah 2
ribu dari 4 ribu kasus memilih melakukan prosedur
operasi di luar negeri. Ia pun menjelaskan, kondisi ini menggambarkan
ketidakpercayaan masyarakat Indonesia terhadap
kualitas pelayanan jantung di Indonesia, termasuk
dengan ketidakmampuan finansial. "Kami hadir untuk melayani seluruh lapisan
masyarakat tanpa memandang status sosial maupun
ekonominya," ujar dr. Maizul. Siloam Heart Institute (SHI) yang berpusat di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) hadir di Siloam Hospitals
Group (SHG) sebagai upaya transformasi kesehatan
bagi penderita jantung maupun yang berisiko terkena
serangan jantung. SHI siap menjadi pilihan utama
untuk pelayanan bedah jantung dan sebagai rumah dedikasi serta rujukan bagi para dokter jantung,
perawat serta tenaga medis dari seluruh Indonesia. Khusus untuk tindakan Coronary Artery Bypass
Surgery (CABG) atau yang dikenal sebagai Operasi
Jantung Bypass dan pemasangan stent atau ring, SHI
menerima pasien ASKES Sosial tanpa iur bayar. Untuk pasien umum, asuransi dan jaminan
perusahaan lainnya, SHI juga mempunyai paket
tindakan CABG mulai dari Rp 75 juta termasuk 2 hari
perawatan di ICCU dan 5 hari di kamar perawatan
kelas 3, jasa tindakan dan obat-obatan selama
perawatan. Untuk pemasangan stent atau ring, harga dimulai dengan Rp 35 juta.

DetikHealth
 
Back
Top