menurut lo motor di indonesia sudah terlalu banyak ga ssech !

Movistar

New member
kalo menurut gw motor di indonesia sudah terlalu banyak dampak terlalu banyak nya sepeda motor jalanan sering di penuhi sepedah motor di akibatkan jalanan jadi macet kalau udah gini yang di salahin siapa masa si komo lagi ( jangan bilang gara2 sikomo lewat ). pemerintah kita aja yang ga bisa mengatur jalannya produksi pembuatan sepeda motor di keluarin terus tuh sepeda motor.
sekarang motor udah kaya kacang goreng udah ada di mana2.

contoh doong kaya di luar2 kendaraan roda 2 maupun roda4 jarang harga nya juga kan jadi stabil coba kaya indonesia motor harga nya udah acak2an, udah ga stabil.
 
Ane setuju dengan ide ente , kalau ada pembatasan produksi Motor . Tapi namanye juga negara berkembang , banyak yang berkepentingan . Kaya produsen , supplier yang nota bene merupakan pemberi pinjaman utang negara . Yah.. udah susah ngaturnya . Info terbaru lagi digalakin Bike to work yaitu kerja pakai sepeda dan hal ini udah dilakuin para eksekutif di Jkarta khususnya di Sudirman . Pelan tapi pasti mudah-mudahan negara kite bisa benahin tranportasi umum sehingga murah , nyaman dan bersih . Cheers
 
Motor, seperti kendaraan yg lain, adalah alat transportasi. Banyak sedikitnya jumlah tentu akan sangat bergantung pada kebutuhan masyarakat. Pada masyarakat yg mobilitasnya tinggi seperti sekarang ini, maka kebutuhan alat transportasi juga tinggi.

Kalau pertumbuhan jumlah sepeda motor begitu pesat bbrp thn terakhir ini disebabkan oleh kemudahan dan kelebihan yg dimiliki oleh sepeda motor dibanding alat transportasi yg lain.

Faktor harga dan kemudahan unt memiliki adalah yg dominan kenapa motor menjadi yg paling dipilih. Dgn uang kurang dari 500 ribu sekarang sdh bisa membawa pulang sepeda motor baru. Lembaga pembiayaan juga jor?an memberi fasilitas kredit dgn syarat yg semakin gampang.

Faktor lain adalah mahalnya biaya jika menggunakan alat transportasi yg lain. Naik mobil, boros di BBM, parkir dan toll. Naik angkutan umum, total biayanya juga blm tentu lbh murah, apalagi kalau ditambah dgn faktor keamanan dan kenyamanan serta fleksibilitas. Pilihan jatuh ke sepeda motor lagi.

Faktor kemacetan yg semakin parah juga ikut mendorong kenapa banyak orang yg beralih ke sepeda motor unt sarana mobilitasnya.

Pertanyaan diatas adalah apakah jumlah sepeda motor sdh terlampau banyak? Agak susah menjawabnya, apalagi kalau argumentasinya dgn semakin banyak motor membuat jalan semakin macet. Coba kita bayangkan seandainya separuh saja jumlah orang yg naik motor sekarang ini beralih ke mobil dan separuh yg lain nebeng ke yg punya mobil, maka nggak ada orang yg naik motor lagi. Tapi sebagai gantinya akan ada mobil "baru" yg jumlahnya separuh dari jumlah motor sekarang ini memadati jalan?. Tentu kemacetan akan semakin parah. So kita mestinya berterimakasih krn orang mau naik motor ketimbang naik mobil.

Soal pembatasan produksi bukan masalah yg gampang dilakukan. Ini menyangkut sektor lain seperti perindustrian, tenaga kerja dll. Ujung?nya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi juga.

Pembenahan management angkutan umum hrs dilakukan dgn baik. Busway, subway, monorel, angkutan sungai dll memang bisa merupakan jawaban. Bukan jawaban unt menghilangkan kemacetan, tapi hanya sekedar menjaga agar tingkat kemacetan tdk lbh parah dari yg sekarang. Penyebab problem kemacetan di kota? besar, terutama Jakarta, bukan krn banyaknya kendaraan. Itu hanya sekedar akibat saja. Penyebab sesungguhnya adalah tingkat pertumbuhan penduduk yg begitu tinggi. Kenapa pertumbuhan penduduk Jakarta terlalu tinggi? Krn ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan, antara Jawa dan luar Jawa, antara pusat dan daerah.

Jadi kemacetan tdk ada korelasinya langsung dgn pembatasan produksi sepeda motor.

@movistar: btw thx 4 GRP, baru liat sekarang :)
 
Motor sudah terlalu banyak gan, sehingga bisa dibatasi saja. Suatu ketika nanti akan muncul motor yang free, motor listrik.
 
Back
Top