Kenali, Biar 'Plus-Sizing' Tak Bikin Pusing

nurcahyo

New member
Kenali, Biar 'Plus-Sizing' Tak Bikin Pusing

KapanLagi.com Pelg besar, ban tipis memang moy untuk mendongkrak gengsi mobil. Bagi mereka yang suka praktis-praktis memang bukan masalah. Bawa mobil ke bengkel modifikasi, pilih ban dan pelg, lusa diambil. Beres... Tapi tahukah pelg besar dan ban tipis memiliki plus minus dibanding ban standar bawaan pabrik.

Memasang pelg berdiameter besar dengan dinding ban super tipis memang keren dan jadi tren. Modifikasi belum kelar kalau pelg belum ditukar. Semakin tipis dinding ban, semakin besar pelg, makin tinggi gengsinya.

Tren ini mulai berangkat dari ajang balap yang dengan cepat menular ke ruang-ruang modifikasi. Di sirkuit, pelg besar dengan dinding ban tipis (profile rendah) dan tapak lebar sangat menguntungkan pembalap karena mobil jadi lebih lincah dan responsif di tikungan.

Selain itu diameter ban nyaris tidak berubah, jadi tidak perlu menyesuaikan lagi speedometer dan odometer. Pelg besar juga tampil tampil sportif dan jantan. Tak dipungkiri, faktor inilah pendorong utama maraknya tren ini dimasyarakat.

Mengganti pelg bawaan pabrik (OE/original equipment) dengan yang berdiameter lebih besar dikenal sebagai plus-sizing. Dalam khasanah otomotif istilah ini lalu dikenal plus-one, artinya menambah diameter pelg 1 inchi dari OE. Contoh dari dari 15 inchi jadi 16 inchi. Demikian pula plus-two, menambah dua inchi, dari 15 inchi ke 17 inchi, dan seterusnya.

Ternyata, menurut pengujian Consumer Report, lembaga perlindungan konsumen di USA, plus-one terbukti menghasilkan keuntungan terbesar dari sisi peforma. Plus-two dan seterusnya hanya memberi tambahan daya cengkram sedikit sementara kenyamanan mengemudi, hydroplaning resistance, dan traksi anjlok. Harga yang harus dibayar juga lebih mahal. Jadi semakin besar tidak selalu semakin menguntungkan. Plus-sizing juga tidak direkomendasikan untuk SUV kecuali memang option dari pabriknya.

Karena itu, kalau sudah puas dengan handling dan kenyaman berkendara mobil , lembaga itu menyarankan untuk melupakan plus-sizing. Setia saja dengan OE.


Resiko Plus Sizing

Kalau tidak, mulailah dengan mempertimbangkan resikonya. Ban dengan pelg besar dan profil rendah memang responsive dikendarai di jalan mulus. Sebaliknya dijalan berlobang/kasar, ban tidak mampu meredam dengan sempurna. Pengendaraan jadi tidak nyaman. Karena itu jalanan di negeri ini masih harus 'dimaklumi', paling bijak kalau plus-sizing, jangan terlalu jauh dari ukuran ban OE.

Tidak saja menggerus kadar kenyaman berkendara, plus sizing berlebihan (plus two/ three ke atas) juga mengancam keselamatan pelg. Pengujian Consumer Report pada plus two dan plus-three berakhir dengan rusaknya pelg dan ban.

Memilih Pelg
Kalau sudah tahu resikonya, dan tetap 'emoh' dengan ban OE, tiba saatnya untuk mengunjungi toko ban/modifikator. Mereka akan menawarkan pelg dan ban yang cocok berdasarkan ban OE. Sebagai patokan, penambahan diameter pelg 1 inchi, di padukan dengan menurunkan tebal dinding ban antara 5 – 10 persen dan penambahan lebar tapak ban 10 milimeter. Pastikan pula speed rating dan load rating ban baru harus lebih tinggi dari ban asli. Perlu diketahui, plus sizing selalu merubah overal diameter ban. Sulit agar sama persis dengan OE. Hal ini akan mempengaruhi banyak hal termasuk speedometer.

Periksa juga pelg yang diincar. Kebanyakan pelg ini dibuat dari aluminium atau campuran aluminium dan baja. Masalahnya kualitasnya sangat bervariasi dari yang nyaris sempurna hingga segetas tempayan. Untuk memeriksa, mulai dengan bertanya bagaimana pelg itu dibuat. Pelg tempa (forged wheel) paling kuat dan termahal. Pressure cast wheel juga cukup, selain lebih kuat juga lebih ringan dari pelg cetak (cast wheel). Pelg terakhir ini dibuat dengan mengalirkan cairan logam ke cetakan.

Setelah itu periksa juga pola baut-nya, pas ngak dengan yang ada pada mobil. Maka lupakan saja peleg dambaan hati kalau lobang-lobangnya nggak cocok. Penjual mungkin akan menawarkan semacam adaptor yang bisa mengakali lobang-lobang yang tidak sesuai ini. Hati-hati, ini solusi sesaat karena adaptor ini akan meningkatkan tegangan pada baut yang bisa longgar ketika dikendarai. Pastikan juga ban punya offset yang seusai spesifikasi mobil. Longok pula tapak ban yang melar apakah menggerus liang ban.

Memilih Modifikator
Sekarang periksa modifikator yang akan mengganti ban. Pilih yang berpengalaman dalam plus-sizing. Memilih bengkel yang tidak kompeten beresiko merusak ban dan pelg.
Pilih bengkel yang dilengkapi dengan wheel aligned untuk mencegah ban aus lebih awal. Demikian pula kemampuan menyesuaikan sistem suspensi yang harus beradaptasi dengan kaki-kaki baru.
 
Velg harus yang pas dan tidak norak gan. Karena nantinya akan berpengaruh terhadap performa mesin. Bisa jadi tapak ban lebar akan memperberat mesin.
 
Back
Top