MasterFX-Id
New member
[MFX Broker] Data ekonomi, Fundamental dan Berita Pasar
Pesanan manufaktur AS merosot
Pesanan produk tahan lama turun 7,3%
Pesanan produk tahan lama manufaktur AS merosot tajam di Juli setelah merosotnya permintaan pesawat dan belanja perusahaan juga melemah.
Jumlah pesanan produk tahan lama, produk skala besar turun 7,3% dengan penyesuaian musiman menjadi $226,6 miliar pada Juli dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan Senin melaporkan. Hasil itu jauh di atas ekspektasi para ekonom yang memperkirakan penurunan hanya 4%.
Perusahaan dan konsumen biasanya berbelanja ketika mereka percaya dengan kondisi ekonomi, dan penurunan tersebut mengisyaratkan tanda-tanda potensi peleahn di saat ekonomi masih berjuang untuk tumbuh.
Penurunan ini lebih disebabkan berasal dari sektor pesawat sipil yang mencatat penurunan sebesar 52,3% pada bulan tersebut, setelah Boeing Co. laporkan hanya menerima pesanan 90 pesawat di Juli, berbanding dengan sebanyak 287 pesanan pada bulan sebelumnya.
Tidak termasuk transportasi yang kerap tidak stabil, pesanan manufaktur masih tergolong lemah dan turun 0,6% pada bulan tersebut. Namun sepanjang tahun hingga data dirilis, menunjukkan pesanan produk tahan lama mencatat kenaikan sebesar 3,3% dan pesanan tidak termasuk transportasi meningkat 2,5%.
Parameter utama belanja bisnis, pesanan produk modal non pertahanan, tdaik termasuk pesawat merosot 3,3%, padahal di lima bulan sebelumnya mencatat kenaikan.
Pengiriman barang di Juli, yang mencatat pensanan dari bulan sebelumnya, hanya turun 0,3%. Pabrik di AS telah mengalami kesulitan pada musim panas kali ini setelah mengalami penurunan sebelumnya di musim dingin.
Hanya satu sektor menunjukkan angka positif pada data tersebut, pesanan kenderaan bermotor dan suku cadang justru meningkat meski hanya 0,5%. Hal ini karena banyak konsumen AS meningkatkan pembelian kenderaan bermotor dalam beberapa bulan terakhir setelah menunda pembelian selama dan setelah resesi. Penjualaan kenderaan bermotor di Juli meningkat 14%.
Belanja pertahanan juga melemah, turun 21,7% setelah dalam tiga bulan terakhir berturut-turut mencatat kenaikan.
Pesanan manufaktur AS merosot
Pesanan produk tahan lama turun 7,3%
Pesanan produk tahan lama manufaktur AS merosot tajam di Juli setelah merosotnya permintaan pesawat dan belanja perusahaan juga melemah.
Jumlah pesanan produk tahan lama, produk skala besar turun 7,3% dengan penyesuaian musiman menjadi $226,6 miliar pada Juli dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan Senin melaporkan. Hasil itu jauh di atas ekspektasi para ekonom yang memperkirakan penurunan hanya 4%.
Perusahaan dan konsumen biasanya berbelanja ketika mereka percaya dengan kondisi ekonomi, dan penurunan tersebut mengisyaratkan tanda-tanda potensi peleahn di saat ekonomi masih berjuang untuk tumbuh.
Penurunan ini lebih disebabkan berasal dari sektor pesawat sipil yang mencatat penurunan sebesar 52,3% pada bulan tersebut, setelah Boeing Co. laporkan hanya menerima pesanan 90 pesawat di Juli, berbanding dengan sebanyak 287 pesanan pada bulan sebelumnya.
Tidak termasuk transportasi yang kerap tidak stabil, pesanan manufaktur masih tergolong lemah dan turun 0,6% pada bulan tersebut. Namun sepanjang tahun hingga data dirilis, menunjukkan pesanan produk tahan lama mencatat kenaikan sebesar 3,3% dan pesanan tidak termasuk transportasi meningkat 2,5%.
Parameter utama belanja bisnis, pesanan produk modal non pertahanan, tdaik termasuk pesawat merosot 3,3%, padahal di lima bulan sebelumnya mencatat kenaikan.
Pengiriman barang di Juli, yang mencatat pensanan dari bulan sebelumnya, hanya turun 0,3%. Pabrik di AS telah mengalami kesulitan pada musim panas kali ini setelah mengalami penurunan sebelumnya di musim dingin.
Hanya satu sektor menunjukkan angka positif pada data tersebut, pesanan kenderaan bermotor dan suku cadang justru meningkat meski hanya 0,5%. Hal ini karena banyak konsumen AS meningkatkan pembelian kenderaan bermotor dalam beberapa bulan terakhir setelah menunda pembelian selama dan setelah resesi. Penjualaan kenderaan bermotor di Juli meningkat 14%.
Belanja pertahanan juga melemah, turun 21,7% setelah dalam tiga bulan terakhir berturut-turut mencatat kenaikan.
Last edited: