[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Klaim pengangguran AS naik, pertumbuhan upah mulai meninggi

Klaim pengangguran AS naik, pertumbuhan upah mulai meninggi

10552625_729408733787199_698644241071669632_n.jpg


Pasar tenaga kerja AS seedikit menghadapi tekanan, dengan laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru naik di pekan lalu, namun tren yang mendasarinya masih menunjuk penguatan kondisi pasar tenaga kerja yang berkelanjutan. Sementara data lain pada Kamis memberikan harapan percepatan yang lama ditunggu dalam pertumbuhan upah kian mendekat, dengan biaya tenaga kerja mencatat kenaikan terbesar di lebih dari 5 setengah tahun di kuartal kedua.

Klaim awal tunjangan pengangguran negara meningkat 23.000 dengan penyesuaian musiman menjadi 302.000 pengajuan untuk pekan hingga 26 Juli, Departemen Tenaga Kerja mengatakan. Klaim untuk pekan sebelumnya merupakan yang terendah sejak Mei 2000. Sementara rata-rata klaim dalam empat minggu, yang dianggap sebagai ukuran lebih baik tren pasar tenaga kerja karena meredam volatilitas data perminggunya, berkurang 3.500 menjadi 297.250 pengajuan, level terendah sejak April 2006 .

Sementara itu laporan lain Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Biaya Ketenagakerjaan, ukuran terluas biaya tenaga kerja, yang menyumbang 70 persen dari biaya tenaga kerja, meningkat 0,6 persen di kuartal kedua, atau naik 0,7 persen. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak kuartal ketiga 2008 mengikuti peningkatan 0,3 persen pada kuartal pertama.

Data ini merupakan salah satu alat parameter pasar tenaga kerja favorit ketua Federal Reserve Janet Yellen dan sangat dipantau sebagai petunjuk penentuan waktu kenaikan suku bunga pertama dari bank sentral AS. Pejabat Fed pada hari Rabu mengakui membaiknya kondisi pasar tenaga kerja ini, namun mengatakan "kurangnya pemanfaatan sumber daya tenaga kerja" masih terjadi.

Para ekonom memperkirakan indeks biaya tenaga kerja ini akan meningkat 0,5 persen di kuartal kedua. Dalam kurunw aktu 12 bulan hingga Juni lalu, biaya tenaga kerja naik 2,0 persen. Indeks ini pun telah mencatat kenaikan 1,8 persen dalam 12 bulan hingga Maret silam.

Meski mencatat kenaikan di pekan lalu, klaim pengangguran masih berada pada tingkat yang konsisten dengan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat. Data ini tidak memiliki bantalan atas data payroll non pertanian untuk bulan Juli karena ini tercatat di luar survei. Laporan payroll pemerintah pada hari Jumat diperkirakan meningkat 233.000 pada bulan Juli, menurut survei para ekonom yang dilakukan Reuters.
 
Serapan Tenaga Kerja AS Melambat, Laju Pengangguran Meningkat

Serapan Tenaga Kerja AS Melambat, Laju Pengangguran Meningkat

1907387_730007107060695_7386251454924782735_n.jpg


Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat di Juli sementara tingkat pengangguran tak terduga mengalami peningkatan bahkan menunjukkan sedikit kemunduran di pasar tenaga kerja sehingga dapat memberikan peluang bagi Federal Reserve untuk kembali mempertahankan suku bunga rendah untuk sementara waktu.

Payroll non pertanian AS meningkat 209.000 di bulan Juli setelah pada bulan sebelumnya meningkat sebesar 298.000, Departemen Tenaga Kerja AS Jumat mengatakan. Tingkat pengangguran AS meningkat sebesar sepersepuluh persentase poin. Kenaikan ini karena banyaknya jumlah warga AS yang masuk dalam pasar tenaga kerja dan menjadi sebuah tanda kepercayaan dalam prospek ketenaga kerjaan. Para ekonom, dalam jajak pendapat Reuters, memperkirakan payroll akan meningkat 233.000 di bulan lalu dan tingkat pengangguran bertahan di di 6,1 percent.

Data pada bulan Mei dan Juni direvisi menjadi total 15.000 lebih banyak yang tercipta dari laporan sebelumnya, menunjukkan momentum yang mendasari. Data di Juli menandai kenaikan bulanan ke-enam berturut-turu pasar tenaga kerja ekspansi lebih dari 200.000 lapangan kerja, penguatan yang terlakhir kali terjadi di 1997 lalu.

Tingkat pengangguran telah mengalami penurunan dari puncaknya 10 persen pada Oktober 2009, namun terus mengalami penurunan drastis karena warga AS keluar dari masa kerja. Tingkat partisipasi tenaga kerja, atau bagian warga AS dengan masa produktif kerja yang masih bekerja atau setidaknya mencari pekerjaan, meningkat menjadi 62,9 persen di Juli setelag bertahan di level 62,8 persen selama tiga bulan berturut-turut.

Kenaikan ini terjadi di sektor yang meluas. Industri jasa yang menyumbang sebagian besar kenaikan, menambah 140.000 posisi baru. Angka ini dibandingkan dengan 232.000 lapangan kerja yang tercipta di Juni. Sektor manufaktur yang mencatat kenaikan untuk ke 12 bulan berturut-turut, menambah 28.000 lapangan kerja di Juli. Pekerjaan konstruksi meningkat untuk ke-tujuh bulan berturut-turut, dengan payroll di Juli bertambah 22.000. Sektor pemerintah meningkat sebesar 11.000 posisi baru.

Panjang rata-rata hari kerja tetap stabil di 34,5 jam. Penghasilan per jam rata-rata, yang sedang dimonitor sebagai sinyal potensi mengurangi kelesuan yang bisa mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga, naik hanya satu sen. Sehingga mencatat tingkat kenaikan tahunan sebesar 2,0 persen, masih jauh di bawah tingkat yang akan membuat para pejabat Fed menentukan keputusan.

Dalam sebuah lapooran terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan, inflasi kembali turun pada bulan Juni. Indeks harga belanja konsumen, tidak termasuk pangan dan energi, naik tipis 0,1 persen setelah kenaikan 0,2 persen di Mei.

Indeks harga belanja konsumsi personal inti, yang menjadi pilihan parameter inflasi the Fed, mencatat kenaikan sebesar 1,5 persen dalam 12 bulan terakhir hingga Juni, masih di bawah target bank sentral yakni sebesar 2 persen.
 
ISM: Indeks Kondisi Bisnis New York Melonjak

ISM: Indeks Kondisi Bisnis New York Melonjak

10547472_731635333564539_3486914436349719344_n.jpg


Kegiatan usaha di wilayah New York City meningkat pada bulan Juli di laju tercepat dalam delapan bulan, menurut sebuah survei terhadap manajer pembelian yang dirilis Senin menunjukkan.

Indeks Kondisi Bisnis Saat Ini Institute for Supply Management-New York melonjak menjadi 68,1 di bulan Juli dari 60,5 di bulan Juni. Laporan di bulan Juli ini merupakan yang tertinggi sejak November 2013.

Responden juga optimis di semester kedua 2014 ini. Indeks outlook enam bulan naik tipis ke level tertinggi lima bulan di angka 70,7 dari 68,0 di bulan Juni.

Indeks pendapatan saat ini kembali jatuh menjadi 61,8 setelah melonjak ke level tertinggi empat bulan 66,7 pada bulan Juni. Indeks Volume pembelian kembali melambat menjadi 54,8 dari 56,3.

Perusahaan di New York melaporkan lebih banyak perekrutan - tetapi juga melihat biaya tenaga kerja sebagai hambatan pertumbuhan bagi bisnis. Indeks kerja di Juni meningkat menjadi 59,5 di bulan Juli dari 51,0 di bulan Juni. Laporan ISM-NY mengatakan "baik bagian kompensasi tenaga kerja - biaya manfaat dan biaya tenaga kerja - memuncaki daftar hambatan."

Indeks Harga yang dibayarkan melonjak ke level tertinggi empat bulan 64,3 pada bulan Juli, dari 58,7 pada bulan Juni. Indeks harga diterima yang baru diperkenalkan menunjukkan sedikit kemampuan untuk menaikkan harga. indeks Harga yang diterima bertahan di 50,0.

Selanjutnya, manajer pembelian New York City melihat lebih banyak pendapatan. Indeks pendapatan yang diharapkan sedikit tergelincir, menjadi 72,2 dari 72,7.

ISM-NY merilis laporan kegiatan, yang terutama terdiri dari non-produsen, satu hari kerja sebelum laporan ISM non-manufaktur nasional, yang biasanya dirilis pada hari kerja ketiga setiap bulan.
 
Sektor Jasa, Data Pabrik AS Tunjukkan Pertumbuhan Solid Ekonomi

Sektor Jasa, Data Pabrik AS Tunjukkan Pertumbuhan Solid Ekonomi

10524348_731996796861726_6225590332844272723_n.jpg


Aktivitas sektor jasa AS tembus ke level atas 8 setengah pada bulan lalu dan data pesanan pabrik melonjak di Juni, memperkuat ekspektasi pertumbuhan solid ekonomi di kuartal ketiga.

Institute for Supply Management pada hari Selasa melaporkan indeks jasa-nya naik menjadi 58,7, level tertinggi sejak Desember 2005, dari 56,0 pada bulan Juni, dengan pesanan baru mencapai tingkat tertinggi sejak Agustus 2005.

Sementara itu dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan mengatakan pesanan untuk barang-barang manufaktur meningkat 1,1 persen setelah penurunan 0,6 persen di bulan Mei. Para ekonom memperkirakan pesanan baru yang diterima oleh pabrik-pabrik hanya naik 0,6 persen.

Indeks saham AS masih melemah setelah data ISM dan data pesanan pabrik tak terduga membaik, sementara dolar AS memperpanjang penguatannya terhadap sejumlah mata uang mayoritas. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan 30-tahun menyentuh level tertinggi sesi pasca dirilisnya data tersebut.

Manufaktur meningkat pesat, membantu menjaga perekonomian pada pertumbuhan yang kokoh. Sebuah survei Jumat lalu menunjukkan pesanan baru pabrik melonjak pada bulan Juli. Produksi mobil juga mencatat pertumbuhan. Tetapi sektor bisnis harus menumpuk persediaan pada kuartal kedua, yang mana mereka mungkin perlu bekerja ekstra sebelum menerima lebih banyak pesanan.

Pesanan tidak termasuk kategori transportasi yang kerap tak stabil melonjak 1,1 persen di Juni, kenaikan terbesar sejak Juli tahun lalu, setelah pesanan untuk logam dasar, mesin dan peralatan listrik, peralatan dan komponen meningkat. Pesanan untuk komputer dan produk elektronik juga meningkat. Sementara pesanan yang belum terpenuhi di pabrik-pabrik naik 1,0 persen. Catatan pesanan telah meningkat di 14 dari 15 bulan terakhir.

Departemen Perdagangan juga melaprokan pesanan untuk barang tahan lama, produk manufaktur yang diperkirakan digunakan selama tiga tahun atau lebih, naik 1,7 persen pada bulan Juni merevisi kenaikan 0,7 persen yang dilaporkan bulan lalu.

Pesanan barang tahan lama tidak termasuk transportasi naik 1,9 persen merevisi hasil 0,8 persen yang dilaporkan sebelumnya. Pesanan untuk barang modal non-pertahanan tidak termasuk pesawat, dipandang sebagai parameter kepercayaan bisnis dan rencana belanja, meningkat 3,3 persen. Data pesanan inti itu sebelumnya dilaporkan meningkat 1,4 persen.

Laporan pesanan pabrik menunjukkan persediaan meningkat 0,3 persen di Juni, mengalami perlambatan dari kenaikan 0,8 persen di bulan Mei. Pengiriman meningkat 0,5 persen setelah tergelincir 0,1 persen di bulan Mei. Rasio persediaan hingga pengiriman tidak berubah di angka 1,31.
 
Data Impor Minyak Persempit Defisit Perdagangan AS

Data Impor Minyak Persempit Defisit Perdagangan AS

10427244_732443750150364_2114504704249930237_n.jpg


Defisit perdagangan AS mengecil bahkan melebihi perkiraan di Juni setelah impor minyak merosot ke level terendah di 3 setengah tahun, menunjukkan perdagangan sedikit menghambat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedia dari yang diperkirakan sebelumnya.

Departemen Perdagangan AS rabu mengatakan, selisih perdagangan mengalami penurunan 7,0 persen menjadi $41,5 miliar, angka terendah sejak Januari. Defisit perdagangan di Mei mengalami revisi kenaikan menjadi $44,7 miliar. Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan deficit perdagangan sedikit melebar menjadi $44,7 miliar di Juni sedikit naik dari $44,4 miliar yang dilaporkan sebelumnya di Mei.

Dengan penyesuaian inflasi, defisit perdagangan AS menyempit menjadi $48,8 miliar dari $52,0 miliar di Mei. Dengan defisit perdagangan keseluruhan di Juni jauh lebih rendah dari yang diasumsikan pemerintah pada gambaran pertumbuhan PDB di kuartal keduan yang diumumkan pekan lalu. Sehingga diperkirakan pertumbuhan PDB AS di kuartal ini akan mengalami revisi kenaikan.

Sektor perdagangan menyumbang sekitar 0,61 persentase poin dari pertumbuhan di periode April hingga Juni. Perekonomian meningkat pada laju tahunan sebesar 4,0 persen sepanjang kuartal tersebut setelah anjlok 2,1 persen di triwulan pertama tahun ini.

Di Juni, impor turun 1,2 persen, penurunan terbesar dalam setahun, menjadi $237,4 miliar. Ini karena impor minyak turun menjadi $27,4 miliar, level terendah sejak November 2010, dariv $28,3 miliar di Mei.

Maraknya penggunaan energi dalam negeri memperlihatkan negara mengurangi ketergantungannya terhadap minyak dari luar negeri, membantu mengurangi tekanan atas defisit anggaran saat ini. Di Juni, defisit minyak turun ke level terendahnya sejak Mei 2009. Sementara impor non migas turun menjadi $167,6 miliar dari $169,6 miliar di Mei, impor pangan mencapai titil terteingginya dalam catatan.

Di Juni, ekspor mencatat kenaikan sebesar 0,1 persen mencapai rekor kenaikan $195,9 miliar. Sementara ekspor yang ditunjang oleh meningkatnya penjualan mobil, suku cadang dan mesin, juga mencapai rekor atas. Ekspor barang konsumsi juga mencatat kenaikan.

Ekspor ke Kanada menyentuh level tertingginya sepanjang masa di Juni. Ekspor ke Cina mencatat kenaikan 1,4 persen, sementara impor dari negara tersebut meningkat 3,7 persen. Sehingga menempatkan defisit perdagangan yang mengalami gesekan politik dengan Cina sebesar $30,1 miliar, naik 4,5 persen dari laporan di Mei.
 
BOE, ECB Terapkan Kebijakan Yang Sama

BOE, ECB Terapkan Kebijakan Yang Sama

1904242_732970163431056_6982119368467129038_n.jpg


Bank of England mempertahankan suku bunga nya di rekor bawah pada hari Kamis, memberikan waktu yang lebih luang lagi bagi pemulihan cepat ekonomi Inggris untuk membangun bahkan di saat perbedaan pandangan para pembuat kebijakannya menjadi lebih terlihat. Kebijakan BOE sama seperti keputusan kebijakan yang diambil European Central Bank yang juga tidak membuat perubahan dalam suku bunganya.

BoE memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 0,50%, dalam keputusan yang sudah diperkirakan. Bank sentral juga memutuskan untuk mempertahankan persediaan pembelian aset yang dibiayakan oleh peerbitan cadangan bank sentral sebesar £375 miliar.

Dalam keputusan terpisah, European Central Bank juga mempertahankan suku bunga acuan Kamis, menahan langkah kebijakan baru karena bank sentral berisp merilis pendanaan baru untuk perbankan bulan depan yang diharapkan dapat meningkatkan inflasi.

ECB pada Kamis tidak membuat perubahan atas suku bunganya, menahan suku bunga pinjaman 0,15% dan juga mempertahankan suku bunga deposito negatif di minus 0,10%. Keputusan yang sudah diduga.

Pada pertemuan di Kamis, ECB juga mempertahankan suku bunga pembiayaanna di rekor bawah 0,15 perse. ECB juga mempertahankan suku bunga ‘overnight deposits’ di -0,10 persen, yang berarti bank membayar simpanan dana di bank sentral, dan mempertahankan marjin fasilitas pinjaman - atau suku bunga pinjaman darurat – di 0,40 persen.
 
Produktivitas Tenaga Kerja AS Rebound, Inflasi Upah Diredam

Produktivitas Tenaga Kerja AS Rebound, inflasi upah diredam

Business-Productivity-resized-600.jpg


Produktivitas non pertanian AS rebound lebih kuat dari yang diharapkan pada kuartal kedua, tetapi penurunan tajam dalam biaya unit tenaga kerja menunjukkan tekanan upah masih stabil yang bisa memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk sementara waktu.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Jumat produktivitas meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,5 persen setelah kontraksi pada laju 4,5 persen dengan revisi pada kuartal pertama, yang merupakan penurunan tercepat sejak kuartal keempat 1981 Ekonom tmemperkirakan produktivitas meningkat pada tingkatan 1,5 persen di periode April-Juni.

Produktivitas, yang mengukur pengeluaran per jam per pekerja, sebelumnya dilaporkan telah menurun pada laju 3,2 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Rebound produktivitas mengikuti kembali meningkatnya produk domestik bruto pada kuartal kedua. Ekonomi tumbuh pada laju 4,0 persen setelah menyusut 2,1 persen di kuartal pertama. Namun, kecenderungan produktivitas masih melamban. Dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2013, produktivitas meningkat 1,2 persen.

Para pekerja mendapat tambahan jam kerja lebih pada kuartal kedua, tetapi dengan output meningkat, yang menurunkan biaya tenaga kerja. Biaya unit tenaga kerja, harga tenaga kerja per unit produksi, naik 0,6 persen setelah kenaukan dengan revisi 11,8 persen, merupakan yang tercepat sejak kuartal keempat tahun 2012.

Biaya unit tenaga kerja sebelumnya dilaporkan meningkat pada laju 5,7 persen pada kuartal pertama dan ekonom memperkirakan meningkat pada laju 1,4 persen di kuartal kedua. Dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu, biaya unit tenaga kerja naik 1,9 persen, menunjukkan bahwa inflasi upah tetap stabil setelah meningkat 2,6 persen pada kuartal pertama.
 
Ekonomi Eropa yang rapuh diuji kondisi di Ukraina dan Irak

Ekonomi Eropa yang rapuh diuji kondisi di Ukraina dan Irak

10612805_735135803214492_4872499233570267561_n.jpg


Investor akan mengukur kekuatan ekonomi zona euro yang rapuh minggu ini seiring meningkatnya konflik di Ukraina dan Irak yang menggelapkan kondisi secara global.

Kontras dengan Amerika Serikat dan Inggris, yang tumbuh dengan kuat, output ekonomi di blok euro kemungkinan akan terhenti semua dalam tiga bulan sampai Juni. Negara ekonomi andalannya, Jerman, kehilangan momentum dan Italia kembali meluncur menuju resesi.

"Amerika Serikat dan Inggris akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat kedua tahun ini dan berikutnya," ungkap James Knightley, ekonom ING. "Di Eropa, situasi tampaknya akan mundur."

Meningkatnya sanksi perselisihan antara Rusia dan Barat atas dukungan pemberontak Moskow di Ukraina dan serangan udara AS untuk memblokir militan Islam di Irak juga mengacaukan pasar.

Pada hari Kamis, Uni Eropa mengumumkan data output ekonomi di 18 negara zona euro untuk kuartal April-Juni, dan Jerman akan merilis produk domestik bruto untuk periode yang sama. Berdasarkan tolok ukur ini, tidak hanya Jerman maupun zona euro yang lebih luas diharapkan untuk memperlihatkan hasil perbaikan pada tiga bulan pertama tahun ini, jika terjadi.

Sementara sanksi serangan antara Moskow dan Uni Eropa dan kekhawatiran bahwa Rusia bahkan dapat menyerang bagian timur Ukraina sudah melemahkan kepercayaan bisnis dan menghantam pertumbuhan ekonomi yang dalam kondisi rapuh di akhir tahun ini.

Tidak hanya pasokan sekitar sepertiga Moskow dari kebutuhan gas Uni Eropa, hubungan perdagangan di daerah lain antara Rusia dan Eropa memburuk. Raksasa energi Jerman E.ON, misalnya, telah berinvestasi sebesar €6 miliar atau setara dengan $8 miliar sejak tahun 2007 di Rusia, sementara perusahaan kimia BASF memiliki usaha patungan dengan Gazprom.
 
Penjualan Ritel AS Diluar Dugaan Stagnan

Penjualan Ritel AS Diluar Dugaan Stagnan

1908410_736214706439935_2805415759536753573_n.jpg


Penjualan ritel AS diluar dugaan tertahan di Juli, menunjukkan penjualan ritel kehilangan beberapa momentumnya di awal kuartal ketiga. Namun dengan pertumbuhan tenaga kerja yang sangat kuat, aktifitas penjualan diperkirakan rebound di bulan-bulan berikutnya.

Departemen perdagangan AS Rabu kemarin mengatakan penjualan ritel stagnan untuk kedua bulanan berturut-turut karena penerimaan di dealer mobil mengalami penurunan, padahal di Juni lalu masih mampu mencatat kenaikan 0,2. Laporan kali ini menjadi yang terlemah sejak Januari. Para ekonom telah memperkirakan penjualan, yang mencakup sepertiga dari belanja konsumen itu, meningkat 0,2 persen bulan lalu.

Ekonomi telah mengalami pertumbuhan pekerjaan enam bulan berturut-turut di atas 200.000. PHK dan pembukaan lowongan pekerjaan kembali ke tingkat pra-resesi. Sementara data sektor manufaktur dan jasa telah menunjukkan ekonomi tumbuh solid.

Namun, tertahannya penjualan ritel bisa memberikan amunisi bagi Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan moneter untuk sementara waktu. Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuan ‘overnight’ mendekati nol sejak Desember 2008.

Sementara itu, penjualan yang tidak termasuk mobil, bahan bakar, bahan bangunan dan jasa makanan atau yang disebut penjualan ritel inti naik 0,1 persen pada bulan Juli. Penjualan ini yang paling mendekati dengan komponen belanja konsumen dari produk domestik bruto. Namun, penjualan ritel inti di Mei dan Juni, mengalami revisi penurunan.

Pada bulan Juli, penerimaan di dealer mobil turun 0,2 persen setelah turun 0,3 persen bulan sebelumnya. Penjualan di toko non-ritel, yang meliputi penjualan online juga mengalami penurunan.

Penurunan juga terjadi dalam penjualan furniture, elektronik dan peralatan, dan toko barang umum. Penerimaan di ritel pakaian naik sama halnya yang terjadi pada penjualan di toko-toko barang olahraga dan bahan bangunan dan pemasok peralatan taman.
 
Pengangguran di AS Naik Lagi, Biaya Impor Turun

Pengangguran di AS Naik Lagi, Biaya Impor Turun

10345830_736447853083287_9130677034584918502_n.jpg


Data ekonomi AS hari ini menunjukkan kelesuan, data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah klaim tunjangan pengangguran mencatat kenaikan di pekan lalu, sementara data lainnya dri Departemen tersebut menunjukkan indeks biaya impor AS mencatat penurunan dalam tiga bulan terakhir.

Jumlah pekerja di AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mencatat kenaikan sebanyak 21.000 pengajuan menjadi 311.000 di pekan hingga 9 Agustus, menyentuh level tertingginya sejak Juni, Departemen Tenaga Kerja Kamis melaporkan. Pemerintah merevisi klaim awal untuk pekan lalu menjadi 290.000 pengajuan.

Meski mencatat kenaikan, klaim mingguan ini masih di dekat level pra resesi, sehingga masih menunjukkan laju penghentian tenaga kerja yang lambat. Para ekonom dalam jajak pendapat MarketWatch memperkirakan klaim awal tunjangan pengangguran regular pemerintah hanya meningkat menjadi 300,000 dari laporan awal 289.000 untuk periode sebelumnya.

Dalam laporan di Kamis menunjukkan, rata-rata klaim baru dalam empat pekan meningkat 2.000 menjadi 295.750 pengajuan, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Sementara itu, klaim lanjutan dilaporkan meningkat sebanyak 25.000 menjadi 2,54 juta hingga 2 Agustus. Rata-rata empat pekan klaim lanjutan meningkat 9.000 menjadi 2,53 juta.

Sementara dalam laporan terpisah Departemen Tenaga kerja mengatakan, indeks biaya impor ke AS mengalami penurunan sebesar 0,2% di Juli, penurunan pertama dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Penurunan ini ditengarai oleh biaya minyak. Dalam jajak pendapat MarketWatch para ekonom memperkirakan penurunan 0,3%, menyusul kenaikan 0,1% di Juni.

Biaya impor minyak turun 1,2% di Juli, penurunan pertama dalam tiga bulan. Tidak termasuk minyak, biaya impor tidak mengalami perubahan di Juli. Juga menjadi catatan, biaya impor kenderaan bermotor turun 0,8% di bulan lalu, penurunan terbesar sejak 1992.

Sementara itu, biaya ekspor produk jadi tidak mengalami perubahan di bulan tersebut. Dengan biaya ekspor pertanian turun 2,2% di Juli, penurunan terbesar sejak Agustus 2013. Sementara biaya ekspor non pertanian meningkat 0,3%, kenaikan terbesar sejak Maret.

Dalam kurun waktu tahunan biaya impor telah mencatat kenaikan 0,8%. Tidak termasuk minyak, pertumbuhan biaya impor tahunan sebesar 0,4%, laju tercepat dalam 12 bulan sejak Juni 2012.
 
Konsumen AS kembali pesimis melihat ekonomi

Konsumen AS kembali pesimis melihat ekonomi

10374447_736908596370546_3840472911626358004_n.jpg


Sentimen konsumen AS mencatat penurunan di Agustus ke level terendah sejak November lalu sementara tolak ukur kondisi ekonomi saat ini naik ke level tertingginya sejak Juli 2007, sebuah survei Jumat menunjukkan.

Laporan awal indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan berada di angka 79,2, turun dari laporan akhir 81,8 bulan lalu. Angka ini berlawanan dengan estimasi median para ekonom dalam survei ekonom yang dilakukan reuters di angka 82,5, dan merupakan level terendahnya 75,1 sejak November tahun lalu.

"Sementara data menunjukkan prospek berbeda untuk para peritel, kepercayaan konsumen tetap pada tingkat yang cukup positif, cukup tinggi untuk mendukung ekspansi lanjutan pada konsumsi pribadi selama tahun depan," direktur survei Richard Curtin mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Tolak ukur survei kondisi ekonomi saat ini meningkat menjadi 99,6 dari 97,4 dan di atas perkiraan ekonom di angka 97,8.

Indeks survei ekspektasi konsumen tergelincir untuk bulan ke-emapt berturut-turut, menjadi 66,2 dari 71,8. Indeks sub tersebut masih di bawah perkiraan 73,0 dan merupakan yang terlemah sejak Oktober silam.

Survei ekspektasi inflasi setahun naik menjadi 3,4 persen dari 3,3 persen, sementara survei outlook ekonomi lima hingga 10 tahun naik menjadi 2,8 persen dari 2,7 persen.
 
Inflasi tingkat produsen AS stabil

Inflasi tingkat produsen AS stabil

10600627_736931813034891_7865622097744740074_n.png


Inflasi harga di tingkatv produsen AS sedikit naik pada bulan Juli setelah penurunan harga pokok energi mengimbangi harga pangan yang lebih tinggi, menunjukkan tekanan inflasi yang sedang di sektor output pabrik.

Departemen Tenaga Kerja Jumat mengatakan indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik tipis 0,1 persen setelah kenaikan 0,4 persen pada bulan Juni. Peningkatan ini sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Data inflasi produsen telah stabil sejak pemerintah mengubah serangkaian data PPI pada awal tahun ini untuk mencakup layanan dan konstruksi.

Perubahan harga yang diterima untuk perdagangan jasa, merupakan ukuran margin untuk peritel dan grosir, telah membuat indeks sulit untuk melihat tren yang jelas dalam harga produsen.

Secara keseluruhan, inflasi telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, fakta yang diakui oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan-nya di Juli. Bank sentral AS, yang telah berulang kali memperingatkan bahwa tekanan harga terlalu rendah, dan dikatakan kemungkinan tingkat inflasi di bawah target 2 persen yang telah agak berkurang.

Dalam 12 bulan sampai Juli, inflasi harga produsen naik 1,7 persen setelah kenaikan 1,9 persen pada tahun ini hingga Juni. Bulan lalu, harga output gerbang pabrik yang tertahan oleh penurunan harga energi. Harga bensin turun 2,1 persen bulan lalu setelah kenaikan 6,4 persen pada bulan Juni. Harga pangan naik 0,4 persen pada Juli.

Harga yang diterima untuk layanan di tingkat permintaan akhir naik tipis 0,1 persen setelah kenaikan 0,3 persen di bulan sebelumnya.

Harga produsen tidak termasuk pangan dan energi naik 0,2 persen pada Juli setelah kenaikan 0,2 persen di bulan Juni. Dalam 12 bulan hingga Juni, PPI inti untuk permintaan akhir naik 1,6 persen, meningkat 1,8 persen pada bulan Juni.

Harga produsen tidak termasuk pangan, energi dan perdagangan jasa meningkat 0,2 persen setelah 0,2 persen kenaikan di Juni.

Pemerintah juga memperkenalkan tiga indeks baru terhadap serangkaian laporan PPi yang berfokus pada konsumsi pribadi. Konsumsi pribadi tidak termasuk pangan dan energi naik 0,2 persen pada Juli setelah naik 0,3 persen pada bulan Juni. Indeks yang tidak termasuk pangan, energi dan perdagangan jasa naik 0,2 persen setelah kenaikan serupa pada bulan Juni.
 
Dollar bergerak tipis, pound masih tertopang BoE

1743610_738219709572768_1797159031370976510_n.jpg


Dollar hanya bergerak tipis terhadap sejumlah mata uang mayoritas dalam perdagangan Senin yang relatif sepi, sementara pound masih mendapat dukungan setelag Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan suku bunga berpeluang naik sebelum pertumbuhan lapangan kerja meningkat.

GBP/USD terpantau menguat 0,22% diperdagangkan di level 1,6728 dari posisi 1,6691 pada Jumat akhir pekan lalu. Sterling menguat setelag Carney mengatakan bank sentral tidak perlu menunggu pertumbuhan gaji untuk pulih sebelum menaikkan suku bunga, bergeser dari komentar pekan lalu yang mengindikasikan sebaliknya.

Para pelaku pasar masih menantikan risalah pertemuan kebijakan BoE di Agustus pada rabu besok sebagai indikasi kalau bank sentral semakin mendekati kenaikan suku bunga pinjaman.

Dalam perdagangan lainnya, EUR/USD melemah 0,07% diperdagangkan di level 1,3392. Para pelaku pasar sangat optimis pertemuan yang akan dilangsungkan antara Menteri Luar Negeri Russia dan Ukraina hari ini akan menghasilkan terobosan untuk meredam ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.

Dollar mencatat penguatan terhadap yen dan Swiss franc, dengan USD/JPY menguat 0,10% ke level 102,46 dan USD/CHF naik 0,19% ke level 0,9041. Sementara dolar Australia dan Selandia Baru masih cukup kokoh, dengan AUD/USD menguat 0,02% ke level 0,9322 dan NZD/USD naik 0,08% ke level 0,8492. USD/CAD tergelincir 0,17% ke level 1,0879.

Indeks Dollar AS, yang mencatat kinerja perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,02% ke level 81,49.
 
Ketenagakerjaan Meningkat, Namun Tidak Menjanjikan: The Fed

Ketenagakerjaan Meningkat, Namun Tidak Menjanjikan: The Fed

10620512_739249546136451_7073170385652603675_n.jpg


Federal Reserve telah dikejutkan dengan begitu cepatnya pemulihan pasar tenaga kerja AS, namun bank sentral AS itu tidak mau begitu saja mencanangkan untuk menaikkan suku bunga hingga pemulihan ekonomi terlihat keyakinkan, menurut risalah pertemuan kebijakan terkini the Fed.

"Pasar tenaga kerja telah terasa bergerak lebih dekat menuju kondisi yang dipandang sebagai normal dalam jangka panjang," menurut risalah pertemuan bank sentral pada 29-30 Juli lalu yang dirilis Rabu.

Pembuat kebijakan "umumnya sepakat" bahwa perbaikan dalam pasar tenaga kerja selama setahun terakhir telah "lebih besar dari yang diharapkan," risalah tersebut menunjukkan.

The Fed mengatakan dalam pernyataan kebijakan setelah pertemuan itu bahwa terjadi pengenduran "signifikan" di pasar tenaga kerja, tetapi dalam catatan menunjukkan banyak anggota komite kebijakan Fed berpikir karakterisasi ini "mungkin harus berubah cepat."

Dalam risalah itu juga menunjukkan para pejabat sebagian besar telah menyepakati banyak elemen kerangka kerja untuk menaikkan suku bunga, dengan hampir semua pembuat kebijakan setuju maka akan lebih tepat untuk mempertahankan suku bunga pendanaan ‘overnight’ Federal Reserve sebagai target utama mereka.
 
Klaim pengangguran AS turun, lebih rendah dari estimasi

Klaim pengangguran AS turun, lebih rendah dari estimasi

10616677_739553126106093_5240203463239307423_n.jpg


Pengajuan baru untuk tunjangan pengangguran kembali mencatat penurunan di pekan lalu ke level yang umumnya terlihat delapan tahun silam, sinyalemen terkini akan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS.

Klaim awal tunjangan pengangguran turun sebanyak 14.000 dengan penyesuaian musiman menjadi sebanyak 298.000 pengajuan di pekan hingga 16 Agustus, Departemen Tenaga Kerja Kamis mengatakan. Angka ini lebih rendah dari klaim baru yakni sebanyak 302.000 pengajuan dalam perkiraan para ekonom melalui survei The Wall Street Journal. Sementara klaim di pekan sebelumnya mengalami sedikit revisi kenaikan menjadi 312.000.

Rata-rata klaim dalam empat four-week, yang melunakkan volatilitas klaim mingguan, mencatat kenaikan sebesar 4.750 menjadi 300.750 pengajuan.

Level klaim di pekan lalu menjadikan ketiga kalinya dalam lima pekan terakhir klaim turun di bawah angka 300.000 pengajuan.

Laporan di Kamis ini menunjukkan jumlah orang yang terus menerima tunjangan pengangguran turun sebesar 49.000 menjadi 2,5 juta pengajuan di pekan hingga 9 Agustus.

Tingkat penerimaan tenaga kerja oleh perusahaan di AS juga mencatat kenaikan di beberapa bulan terakhir. Laporan di Juli menandai untuk pertama kalinya sejak 1997 perusahaan telah menambah 200.000 atau lebih lapangan kerja untuk enam bulan berturut-turut.

Seiring membaiknya kondisi pasar tenaga kerja AS akan membantu menghangatkan perbincangan dalam internal Federal Reserve mengenai apakah bank sentral perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya.
 
Inflasi Tahunan Kanada melambat, Penjualan Eceran meningkat

Inflasi Tahunan Kanada melambat, Penjualan Eceran meningkat

10580206_740022996059106_4267658062706776950_n.jpg


Tingkat inflasi inti Kanada tak terduga melambat di Juli untuk pertama kalinya dalam lima bulan, sehingga memberikan ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan bias kebijakan netral. Laporan lain menunjukkan, penjualan ritel Kanada tumbuh hampir empat kali lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juni.

Indeks harga konsumen tahunan Kanada naik 2,1% dari 2,4% pada bulan Juni, dipimpin oleh harga bahan bakar yang lebih murah dan kendaraan, Statistik Kanada Jumat mengatakan. CPI inti utama, tidak termasuk beberapa harga pangan dan energi, melambat menjadi 1,7% dari 1,8%. Bank of Canada menggunakan ukuran inti sebagai ukuran inflasi yang mendasar.

Ekspektasi pasar untuk indeks inti justru hanya meningkat menjadi 1,9% dan tingkat utama melambat menjadi 2,2%, menurut laporan dari Royal Bank of Canada.

Dengan melambatnya tingkat inflasi memunculkan anggapan validasi pernyataan Bank sentral Kanada bahwa lonjakan harga konsumen baru-baru ini hanya bersifat sementara.

Total CPI turun 0,2% pada tingkat bulanan menyusul kenaikan 0,1% pada bulan Juni, dan indeks inti turun 0,1%, sama seperti sebelumnya. Dalam skala penyesuaian musiman, total CPI bulanan turun 0,1%, penurunan pertama sejak Oktober 2013, dan tingkat inti melambat menjadi 0,1% dari 0,2% pada bulan Juni.

Dalam laporan terpisah, penjualan ritel Kanada tumbuh hampir empat kali lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juni ke tingkat rekor di saat putaran awal Piala Dunia FIFA mendorong penjualan anggur dan bir, dan konsumen juga meningkatkan belanja untuk produk rumah tangga.

Penjualan ritel Kanada naik 1,1% menjadi $42,58 miliar dolar Kanada atau setara dengan $38,90 miliar dari kenaikan dengan revisi 0,9% di Mei, Statistik Kanada Jumat mengatakan. Ini merupakan tingkat penjualan tertinggi catatan lembaga statistik terhitung sejak 1991.

Penjualan inti tidak termasuk sektor otomotif naik lima kali lebih cepat dari yang diperkirakan, mencatat kenaikan 1,5% menjadi $32,61 miliar dari revisi kenaikan 0,3 pada bulan sebelumnya.

Pasar memperkirakan penjualan keseluruhan akan melambat menjadi 0,3% dari yang dilaporkan sebelumnya dengan kenaikan 0,7% di Mei, menurut laporan dari Royal Bank of Canada. Penjualan tidak termasuk mobil diperkirakan meningkat 0,3% dari laporan sebelumnya yakni kenaikan 0,1%.

Volume penjualan, yang ekonom gunakan untuk memperkirakan kontribusi terhadap pertumbuhan output bulanan, naik 0,6%, menambah indikator sebelumnya yang menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto yang layak bulanan pada bulan Juni.
 
Yellen: Pasar tenaga kerja di tahap pemulihan

Yellen: Pasar tenaga kerja di tahap pemulihan

BvqXpfQIEAIEi-C.jpg


Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyerukan pendekatan ‘pragmatis’ terhadap kebijakan monter AS pada Friday, di tengah para anggota komite kebijakan bank sentral AS itu untuk secepatnya menaikkan suku bunga terkait ketatnya pasar tenaga kerja dan resiko inflasi.

Dalam pidato tahunan konferensi bank sentral, Yellen memaprkan rincian mengapa beliau merasa tingkat ppengangguran itu sendiri masih kurang cukup untuk mengevaluasi kekuatan pasar tenaga kerja dan mengapa bank sentral perlu bergerak dengan hati-hati dalam menaikkan suku bunga.

Bersamaan dengan itu, beliau mengakui kekhawatiran beberapa pejabat Fed semakin tidak nyaman dengan tingkat berkelanjutan kebijakan stimulus saat ini.

"Tidak ada resep sederhana untuk kebijakan tepat," sebut Yellen, menanggapi pendekatan ‘pragmatis’ yang memberikan ruang bagi para pejabat bank sentral mengevaluasi data yang datang tanpa berkomitmen pada jalur kebijakan yang sudah ditetapkan.

Sebelum memberikan komentarnya, sejumlah pejabat teras Fed lainnya menekankan kasus mereka untuk kenaikan awal suku bunga acuan, yang telah bertahan mendekati angka nol sejak Desember 2008.

Pidato Yellen yang berlangsung di Jackson Hole termasuk refernsi panjang terhadap kemungkinan bahwa pasar tenaga kerja mungkin sebenarnya lebih ketat dari yang terlihat, sehingga the Fed kemungkinan beresiko harus menaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Namun, secara keseluruhan itu menandai pertahanan alasan mendasarnya bahwa pengenduran signifikan masih terjadi di pasar tenaga kerja, semakipun beliau mengatakan krisi finansial 2007-2009 dan resesi merusak perekonomian dan sektor lapangan kerja memaksa cara yang sama sekali tidak dipahami.

The Fed juga teah mengatakan akan menunggu dengan waktu tertentu setelah mengurangi program pembelian obligasi siimulatif di Oktober sebelum menaikkan suku bunga. Pasar keuangan saat ini berharap kenaikan suku bunga terjadi sekitar pertengahan tahun depan.

Yellen menegaskan bahwa Fed bisa menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan saat ini jika pasar tenaga kerja membaik lebih cepat, tetapi juga mengatakan akan mengetatkan kebijakan moneter nanti jika ekonomi mengecewakan.

The Fed akan harus membuat "keputusan sulit tentang pengaruh siklus dan struktural dalam pasar tenaga kerja," tambahnya.
 
Persetujuan kredit KPR Inggris menurun

Persetujuan kredit KPR Inggris menurun

10569098_741785655882840_2445499938347922276_n.jpg


Persetujuan kredit KPR di Inggris turun ke level terendah dua bulan pada Juli, meredam optimisme atas pemulihan sektor perumahan, data industri menunjukkan pada hari Selasa.

Dalam laporannya, Asosiasi Bankir Inggris (BBA) mengatakan bahwa jumlah kredit KPR baru yang disetujui turun menjadi 42.800 di bulan lalu dari jumlah revisi bulan Juni yakni 43.200. Para analis memperkirakan jumlah kredit KPR baru yang disetujui meningkat menjadi 44.200 di bulan Juli.

Sesaat setelah rilis data, pound masih tertahan terhadap dolar AS, dengan GBP/USD mencatat penurunan 0,03% dan diperdagangkan pada 1,6574.
 
Konsumen Optimis, Indeks Kepercayaan AS Di Level Tertinggi

Konsumen Optimis, Indeks Kepercayaan AS Di Level Tertinggi

10614388_741880142540058_676012861707101212_n.jpg


Kepercayaan konsumen AS meningkat pada bulan Agustus ke level tertinggi sejak Oktober 2007 atas semakin tumbuhnya kepercayaan terhadap kondisi ekonomi saat ini, menurut laporan sebuah kelompok riset swasta yang dirilis Selasa.

Sebuah kelompok industri, Conference Board, mengatakan indeks sikap konsumen naik menjadi 92,4 dari revisi penurunan 90,3 di bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan indeks berada di angka 89, menurut jajak pendapat Reuters.

"Kepercayaan konsumen naik untuk bulan keempat berturut-turut setelah kondisi bisnis membaik dan pertumbuhan lapangan kerja cukup kuat membantu meningkatkan semangat konsumen," Lynn Franco, direktur indikator ekonomi di The Conference Board, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dalam laporan itu menunjukkan Indeks Ekspektasi turun menjadi 90,9 dari angka revisi 91,9, sedangkan indeks situasi saat ini naik menjadi 94,6, tertinggi sejak Februari 2008, dari 87,9 yang dilaporkan.

Penilaian pasar tenaga kerja Konsumen membaik. Indeks kesulitan mendapatkan pekerjaan turun menjadi 30,6 persen dari 30,9 persen bulan sebelumnya, sedangkan index "pekerjaan berlimpah" naik menjadi 18,2 persen dari 15,6 persen.

Konsumen juga memperkirakan sedikit peningkatan inflasi, dengan ekspektasi inflasi dalam 12 bulan mendatang naik menjad 5,5 persen dari 5,4 persen.
 
Penjualan Rumah tergantung Jumlah Lapangan Kerja: Pooling Reuters

Penjualan Rumah tergantung Jumlah Lapangan Kerja: Pooling Reuters

10492577_742407389154000_4187687462959959601_n.jpg


Kuatnya jumlah lapangan kerja yang tercipta di AS membuat para ekonom lebih optimis akan outlook penjualan rumah hunian dalamm dua tahun kedepan, menurut jajak pendapat Reuters yang menunjukkan sedikit perubahan terhadap ekspektasi untuk kenaikan harga rumah.

Penjualan rumah hunian dalam tingkat tahunan kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar 5,25 juta unit di triwulan pertama 2015 dari 5,09 juta di kuartal saat ini, menurut perkiraan median jajak pendapat. Di Mei, para ekonom memperkirakan kenaikan yang jauh lebih rendah, dengan 5,1 juta unit penjualan rumah hunian di kuartal pertama tahun depan.

Lebih banyak lagi optimisme tergambarkan dari enam bulan bertiurut-turut hingga Juli dimana para pengusaha AS menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja. Perkiraan median tersebut mengatakan laju tahunan penjualan kembali rumah akan meningkat menjadi 5,29 juta di kuartal kedua tahun depan.

Kenaikan tajam suku bunga KPR memaksa penjualan rumah bekas huni lebih rendah di semster kedua 2013 namun biaya pinjaman telah membuatnya lebih stabil dalam beberapa bulan belakangan ini dan penjualan mampu membaik dari penurunan sebelumnya.

Banyak para analis melihat kenaikan suku bunga KPR lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya dalam jajak pendapat terakhir Reuters di Mei. Perkiraan median ini menempatkan suku bunga KPR 30 tahun berada di 5,25 persen di 2016, turun dari 5,68 persen dalam jajak pendapat di Mei. Pekan lalu, rata-rata suku bunga KPR 30 tahun berkisar 4,28 persen, menurut Mortgage Bankers Association.
 
Back
Top