Kalina
Moderator
NAPLES - Betapa terkejutnya Olga Mauriello, 74, ketika menemukan sebuah granat aktif diantara sekarung kentang yang dia beli Rabu lalu. Beruntung granat tersebut bisa segera dijinakkan oleh polisi setempat.
"Saya ke pasar untuk membeli kentang dan dari sanalah bom itu berasal," kata nenek yang tinggal di Kota San Giorgio a Cremano, dekat Naples, Italia tersebut. Semula, Mauriello tidak menyangka jika benda yang bentuknya seperti kentang itu adalah granat. Pasalnya, bahan peledak itu tertutup debu tebal, seperti kulit kentang yang lain. Mauriello baru sadar bahwa salah satu kentang itu adalah granat setelah mencucinya.
Mauriello pun segera melaporkan "temuan"nya itu kepada polisi setempat. Salah seorang petugas yang datang ke rumah nenek itu pun langsung memeriksa granat tersebut. "Dilihat dari bentuk dan jenisnya, granat ini adalah bahan peledak yang digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa dalam Perang Dunia II," terang petugas tersebut. Diduga, granat itu tertinggal di tanah pertanian dan secara tidak sengaja di"panen" oleh petani kentang.
Atas permintaan Mauriello, polisi kemudian meminta bantuan tim gegana untuk menjinakkan granat yang masih aktif tersebut. "Sampai sekarang saya masih gemetaran. Saya belum pernah berada sedekat itu dengan maut. Memang bentuk granat itu tidak sama persis dengan kentang dan terasa lebih berat jika diangkat. Tapi, bagaimana jika saat itu saya memasaknya," papar Mauriello.
"Saya ke pasar untuk membeli kentang dan dari sanalah bom itu berasal," kata nenek yang tinggal di Kota San Giorgio a Cremano, dekat Naples, Italia tersebut. Semula, Mauriello tidak menyangka jika benda yang bentuknya seperti kentang itu adalah granat. Pasalnya, bahan peledak itu tertutup debu tebal, seperti kulit kentang yang lain. Mauriello baru sadar bahwa salah satu kentang itu adalah granat setelah mencucinya.
Mauriello pun segera melaporkan "temuan"nya itu kepada polisi setempat. Salah seorang petugas yang datang ke rumah nenek itu pun langsung memeriksa granat tersebut. "Dilihat dari bentuk dan jenisnya, granat ini adalah bahan peledak yang digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa dalam Perang Dunia II," terang petugas tersebut. Diduga, granat itu tertinggal di tanah pertanian dan secara tidak sengaja di"panen" oleh petani kentang.
Atas permintaan Mauriello, polisi kemudian meminta bantuan tim gegana untuk menjinakkan granat yang masih aktif tersebut. "Sampai sekarang saya masih gemetaran. Saya belum pernah berada sedekat itu dengan maut. Memang bentuk granat itu tidak sama persis dengan kentang dan terasa lebih berat jika diangkat. Tapi, bagaimana jika saat itu saya memasaknya," papar Mauriello.
