Sebelum Mahabharata II

Status
Not open for further replies.

Yona

New member
SEBELUM MAHABHARATA II

Lanjutan Kisah Prabu Jayati

Resi Sukra menjawab : Wahai paduka yang mulia, Maha Raja Jayati, “Kutuk Pastu” itu tidak bisa dibatalkan, kecuali bila ada seseorang yang bersedia untuk menukar ketuaanmu dengan kemudaannya.

Sang Prabu menjadi remuk redam semua perasaan menyatu didalam dirinya, rasa cemas, ngeri dan hina. Ia masih menginginkan kemewahan, kemegahan terutama keberahian. Maka dia pergi ke semua salon kecantikan dikerajaannya, mulai dari Bekasi sampai ke Condet semua dukun kecantikan didatangi. Segala treatment dicoba mulai dari Janson Beckett’s anti-wringkle cream sampai ke Clinique anti-aging cream dipakainya, demikian juga semua pil kuat diminumnya mulai dari pilsener sampai pilkada dicobanya. Namun semuanya sia-sia belaka. Akhirnya ia memutuskan untuk memanggil kelima anak laki-lakinya untuk dimintai tolong, katanya:

Hai anak-anakku, aku masih ingin kekuasaan, kemegahan, kemudaan, keberahian, karena itu salah satu dari kalian harus memikul penderitaanku dengan cara mengambil ketuaanku dan memberikan keremajaanmu kepadaku.

Tentu saja mendengar permintaan ayahnya itu para putra tersebut menjadi bengong dan terkejut, koq ada orang tua yang gak tahu diri ya pikir mereka. Setelah diam sejenak akhirnya anak yang tertua berkata dengan lantang: Oh Ayahandaku, hambapun masih ingin menikmati keremajaan, kalau wujud hamba menjadi tua dan keriput, gadis mana yang mau mendekati diri hamba? Coba tanyakan kepada adik-adik hamba, mungkin ada yang mau. (Di zaman itu belum ada Ferrari atau Aston Martin jadi belum ada cewe bensin, kalo sekarang sih gak masalah mau keriput kayak apapun asal duitnya mulus aja).

Demikian pula dengan anak yang kedua, ketiga dan ke empat semua jawabannya sama, semua menolak menjadi tua pada takut kehilangan cewe-cewenya. Akhirny tiba giliran pada putra bungsunya yang bernama Pangeran Puru. Putra bungsu ini tidak tahan melihat penderitaan ayahnya maka sambil bersujud dikaki ayahnya ia berkata:

Oh Ayahanda Maha Raja Agung di bumi Hastinapura, hamba dengan rela dan senang hati memberikan kepada ayah kemudaan hamba, agar ayahanda terbebas dari penderitaan dan cengkeraman segala kepedihan, ayahanda berkuasalah dan berbahagialah memerintah negeri Hastinapura ini.

Prabu Jayati merasa kagum dan terharu kemudian memeluk dan menciumi anak bungsu ini dengan penuh rasa kasih sayang. Seketika ia menyentuh tubuh anaknya, saat itu pula ia menjadi muda belia kembali seperti sedia kala. Gagang kempul yang sedang dikantonginya ikut mecotot keluar karena banyunya mendadak menjadi sempit. Sedangkan Pangeran Puru tubuhnya berubah menjadi seorang tua kempot peyot dengan baju kedodoran tidak sesuai dengan usianya.

Prabu Jayati kembali menjadi cool, menikmati hidup sepuasnya, melampiaskan semua keinginan, termasuk hobby bercocok tanam. Kebun istana diperluas sehingga Sang Prabu bisa bercocok tanam dimana saja. Sekarang tambah kesukaannya dengan mecah duren, jadi pohon duren juga banyak dikebunnya, durennya manis-manis dan sangat sedap aromanya. Sarmista yang cantik molek ini sekarang dibantu oleh banyak asisten yang tidak kalah moleknya melengkapi koleksi kebun papaya sang Prabu dengan beberapa jenis pepaya unggulan. Kita mengenalnya sekarang sebagai papaya Bangkok, besar, kenyal dan manis.

(bersambung)


Cheers
 
Last edited:
Enlightened me please.

Thanks for your encouraging comment.
I've read some of the jokes posted in this site and it is mostly taken from ketawa.com, either translation from a javanese joke or copy and paste job ... is it allowed ?
Further more, when a javanese jokes translated into Indonesian, usually it losts its sparkle.
I'm a bit confused, because I thought you were looking for originality.
Enlightened me please.



Cheers
 
Last edited:
memang kadang2 kebenaran itu selalu mempunyai jalan keluar sendiri.
Misalnya adakah yang mampu menolong penderitaan atas nasib putra bungsu. Pasti ada .... mungkin kita tunggu lanjutan cerita dari ini.
 
Ya Mas

Disini moral dari ceritanya adalah bahaya dari "Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan". Lingkungan bisa melihat kejanggalan tersebut tapi diri kita sendiri tidak bisa melihat keanehan sikap kita sendiri.

Juga pesan lain dari cerita ini adalah "Cinta yang tulus tidak ada batasnya" seperti digambarkan oleh pengorbanan pangeran Puru.

Akhirnya ... sampai seberapa jauh kenikmatan itu bisa dirasakan, apakah ada batasnya ? ... itu yang perlu direnung.


Cheers
 
Ya Mas

Disini moral dari ceritanya adalah bahaya dari "Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan". Lingkungan bisa melihat kejanggalan tersebut tapi diri kita sendiri tidak bisa melihat keanehan sikap kita sendiri.

Juga pesan lain dari cerita ini adalah "Cinta yang tulus tidak ada batasnya" seperti digambarkan oleh pengorbanan pangeran Puru.

Akhirnya ... sampai seberapa jauh kenikmatan itu bisa dirasakan, apakah ada batasnya ? ... itu yang perlu direnung.


Cheers

hmm...
tanpa sadar kita sudah melupakan apa itu keseimbangan, padahal diri kita ini terdiri dari keseimbangan...
Apabila keseimbangan atas diri kita ini tidak seimbang, sebenarnya adalah tangis dan sesal karena sudah diciptakan dalam bentuk begitu...

coba kalo kita pikir? lebih jauh lagi, apabila kita diciptakan "maaf....", dgn anggota tubuh tidak lengkap atau tidak seimbang maka terkadang kita akan "protes" dgn Dia, ataupun apabila musibah tertimpa dalam diri kita sehingga menyebabkan ada anggota tubuh kita yg tidak berfungsi maka akan timbul penyesalan dalam diri...

so what??
kenapa kita tidak melihat hal yg sebenarnya mendasar itu, melainkan mencari hal-hal yg sebenarnya jauh dari ruang lingkup kesadaran...

Salam kenal dari aku Ibu Yona...

Tulisan anda dan juga pemahaman anda telah sampai kedalam diriku, sekali lagi terima kasih atas bentuk tulisannya...

awalnya aku bercanda dikarenakan sangatlah lucu, bukan karena cerita diatas itu, melainkan menertawakan diri ini dan juga orang-orang lain...
karena ya itu, tanpa ada kesadaran diri yg sangat sangat sangat dilupakan padahal itulah Hal yg mendasar yg bisa kita ambil manfaatnya dalam kehidupan....

:)
kok jadi serius gini yah...salah room neh kek nye aku...

lanjut deh pokoknya..
 
Re: Enlightened me please.

Thanks for your encouraging comment.
I've read some of the jokes posted in this site and it is mostly taken from ketawa.com, either translation from a javanese joke or copy and paste job ... is it allowed ?
Further more, when a javanese jokes translated into Indonesian, usually it losts its sparkle.
I'm a bit confused, because I thought you were looking for originality.
Enlightened me please.



Cheers

aku rasa tidak ada salahnya copy paste apabila itu sangat bermanfaat bagi pengetahuan kita bersama di forum ini...
bukankah semua ini bisa dilihat dari pesan? tersembunyi di dalam cerita itu sendiri...:)

bagaimanapun menertawakan diri sendiri adalah sesungguhnya sangat disarankan sehingga timbul *KaaaaBooMMM...

kesadaran dalam diri dan itulah tujuan kita diciptakan di bumi ini...
insyaallah...
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top