Sniper pembunuh orang stasiun TV yang hanya mementingkan Rating

Status
Not open for further replies.

hikatodwu

New member
Perhatian : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, waktu, dan peristiwa, hanyalah kebetulan belaka.




saat ini di indonesia sedang marak acara hiburan di TV yang memperlihatkan aksi saling pukul dengan properti acara tersebut, tapi itu bukanlah benda asli melainkan hanya terbuat dari sterofom

karena acaranya yang menghibur dan lucu, bukan hanya orang tua saja yang menonton, anak-anak pun ikut menontonnya, dan tidak jarang ada kejadian tang mengakibatkan seorang anak terluka karena mempraktekan aksi acara tersebut.

kenapa bisa terluka? karena anak-anak itu melakukannya dengan benda asli bukan terbuat dari sterofom

beberapa lama kemudian di televisi menayangkan acara berita kematian Olfa syahputra dan Rak panjabi yang mengenaskan dengan keadaan kepala yang tertembak

saat ini pihak kepolisian menduga bahwa pelaku adalah Sniper namun sampai sekarang tidak di ketahui keberadaannya dimana

beberapa hari kemudian tersebar juga berita tentang kematian Parno OPJ dengan luka tembakan yang sama, pihak kepolisian makin gencar mencari jejak Sniper karena para Entertainment acara hiburan dan lawakan mulai gelisah sebab, kesamaan dari para korban adalah sama-sama dibidang hiburan dan lawakan di acara televisi.

lalu seorang detektif bernama Edwin menemukan jejak dari Sniper dan melakukan pencarian dis ejumlah tempat yang diduga merupakan tempat persembunyian Sniper, satu demi satu lokasi di datangi hingga tibalah di tempat yang terakhir yaitu sebuah gudang tua yang sudah tidak terpakai, para polisi menggeledah tempat itu namun tidak ditemukan siapapun.

sang Detektif menemukan sebuah bungkus nasi yang tergeletak di pojok ruangan dan itu terlihat masih baru sehingga dia yakin Sniper masih ada di tempat itu, sang Detektif melihat ke arah langit-langit dan dia melihat ada sebuah lubang disana yang pastinya Sniper ada di balik lubang itu

sebelum sang detektif menaiki atap dengan sebuah tangga, dia memerintahkan semua polisi untuk mengepung sekeliling rumah dan waspada dibagian atap, karena sudah dipastikan Sniper ada di atas sana

polisi sudah bersiaga di tempatnya dan naiklah sang Detektif ke atas, sesampainya di atas ternyata Sniper sudah menunggunya dan langsung mengarahkan pistolnya ke arah sang Detektif

"hebat pak detektif, anda bisa melacak saya sampai ketempat ini, sekarang buang senjata anda! atau aku akan menembak kepala anda!" perintah Sniper dengan garang

"baiklah..." dibuanglah pistol sang Detektif dan dilemparkan kesampingnya

ternyata Sniper adalah seorang laki-laki berpakaian rapih dan wajahnya tidak terlihat jahat sama sekali

"kenapa anda membunuh para artis itu?" tanya sang detektif

"karena mereka, anakku yang berusia 6 tahun mati!!! mereka menayangkan acara yang berbahaya!! anakku meniru adegan yang biasa di lakukan oleh pelawak bejat dan sutradara bejat yang hanya memikirkan Rating TV, tanpa memperdulikan dampaknya kepada penonton, terutama anak kecil"

"tapi bukan berarti anda dibenarkan untuk membunuh mereka, itu sama saja anda sama kejamnya dengan orang-orang yang membuat anak anda mati"

"aku tidak perduli! asalkan mereka mati, tidak akan ada yang akan menjadi korban lagi!"

sang detektif cerdik, dia terus mengalihkan si Sniper dengan berbagai macam pertanyaan hingga Sniper tidak sadar Detektif sudah ada di depannya dan merebut senjata yang digunakan oleh Sniper, dan akhirnya Sniper pun di tangkap.

pengadilan memutuskan menghukum Sniper seberat-beratnya. setelah kejadian itu para stasiun TV sangat berhati-hati dalam tayangannya, terutama adegan kekerasan dan dampaknya jika ditonton oleh anak kecil

DPR juga mengeluarkan peraturan baru UU/09/2013 tentang pengaturan acara televisi yang mengandung unsur kekerasan di tayangkan. semoga kejadian ini menjadi pelajaran untuk para stasiun TV agar lebih berhati-hati dalam membuat suatu acara hiburan
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top