Autis itu apa? apa tanda-tanda anak kecil atau dewasa mengidap autis?

hikatodwu

New member
Aku waktu kecil bandel banget mungkin paling bandel di daerahku, main lempar-lemparan batu sampai kena kepala, berantem, nyebur ke kolam ikan, selalu melawan guru dan orang tua

sebenernya autis itu apa dan apakah tanda anak sangat hyperactive di atas kemungkinan Autis, karena kedua orang tua nya bekerja sehingga kurang memperhatikan anak, dibawa ke dokter atau di periksakan Autis atau tidak, ga pernah, mengerti yang namanya autis aja juga sepertinya ga

dan yang terpenting sebenarnya autis ini kelebihan atau kekurangan/penyakit?
 
Last edited:
kalo menurut tia sih... itu Hyperaktif non, beda sama Autis.
kalau Autis itu seperti tidak perduli sekitar atau seperti hidup didunianya sendiri

Banyak sekali definisi yang beredar tentang apa itu Autisme. Tetapi secara garis besar, Autisme, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autisme Infantil.

Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri : berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.

Tetapi ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari Autisme pada penderita Schizophrenia dan penyandang autisme infantil. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak penyandang autisme infantil terdapat kegagalan perkembangan.

Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang Ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.

Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak, digunakan standar internasional tentang autisme. ICD-10 (International Classification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autisme Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia. Kriteria tersebut adalah :

Harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1) dan masing-masing 1 gejala dari (2) dan (3).

(1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 dari gejala di bawah ini :

- Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju
- Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
- Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain)
- Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik

(2) Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :

- Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal
- Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi
- Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
- Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru

(3) Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :

- Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan
- Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya
- Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
- Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda

Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang monoton, kurang variatif.

Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak.

Namun kemungkinan kesalahan diagnosis selalu ada, terutama pada autisme ringan. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktivitas.

Autisme memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada. Berdasarkan kabar terakhir, di Indonesia ada 2 penyandang autis yang berhasil disembuhkan, dan kini dapat hidup dengan normal dan berprestasi. Di Amerika, di mana penyandang autisme ditangani secara lebih serius, persentase kesembuhan lebih besar.

sumber: http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikologi.htm#Mengenal Autisme

Autis itu kayaknya kekurangan deh, bisa juga disebut penyakit, tapi beda dengan sakit Jiwa, Autis hanya keracunan pada sel otak (Kalo ga salah baca si gitu)



tia juga ada kenalan, anaknya itu kalau ngomong ga jelas, kalau ditanya pasti dia ngulang kata-kata yang kita ucapin, sama orang tuanya juga gitu, ga pernah jelas kalo ngomong, kalau lagi ngoceh sendiri kaya anak bayi 5 bulan lagi belajar ngomong padahal udah mau masuk SD, yah semoga aja itu bukan gejala Autis, kalo autis kasian dia.



tia juga kadang kena Autisme, yaitu saat main HP dan Ngegame, soalnya kadang Histeris sendiri, Ketawa sendiri, kesel sendiri. kaya Autis kan? wkwkwkkw makanya dulu ada yang bilang "si Tia kalo udah main HP autisnya kumat" wkwkwkw
 
Last edited:
Back
Top