Korupsi Karena Nafsu Dunia

zackysetya

New member
Korupsi seolah menjadi adat di Indonesia saat ini. Beragam elemen mulai dari yang paling bawah hingga paling atas, sudah sering kita lihat terlibat dalam kasus ini. Bahkan, di tingkat keluargapun mungkin sudah kita jumpai. Korupsi bisa timbul karena adanya nafsu serakah. Selalu kurang. Tidak puas dengan apa yang dimiliki. Selalu ingin memiliki yang lebih banyak, lebih baik dengan cara apapun. Sikap konsumerisme.Semua hal dianggap merupakan kebutuhan dan wajib dibeli. Kalau keinginannya belum menjadi kenyataan, perasaannya tidak tenang.

Menurut Jack Bologne dengan Teori Gone-nya, akar penyebab korupsi ada empat yaitu Greed, Opportunity, Need, dan Exposes.
1. Greed terkait keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. Koruptor adalah orang yang tidak puas akan keadaan dirinya. Punya satu gunung emas, berhasrat punya gunung emas yang lain. Punya harta segudang, ingin punya pulau pribadi.
2. Opportunity terkait dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi. Sistem pengendalian tak rapi, yang memungkinkan seseorang bekerja asal-asalan. Mudah timbul penyimpangan. Saat bersamaan, sistem pengawasan tak ketat. Orang gampang memanipulasi angka. Bebas berlaku curang. Peluang korupsi menganga lebar.
3. Need berhubungan dengan sikap mental yang tidak pernah cukup, penuh sikap konsumerisme, dan selalu sarat kebutuhan yang tak pernah usai.
4. Exposes berkaitan dengan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah. Hukuman yang tidak membuat jera sang pelaku maupun orang lain.

Keempat akar masalah tersebut merupakan halangan besar pemberantasan korupsi. Tapi, dari keempat akar persoalan korupsi tersebut, pusat segalanya penyebab korupsi adalah sikap rakus dan serakah. Sistem yang bobrok belum tentu membuat orang korupsi, namun jiwa serakahlah yang membuat semuanya berantakan. Kebutuhan yang mendesak tak serta-merta mendorong orang korupsi. Perilaku koruptif memiliki motivasi dasar sifat serakah yang akut. Adanya sifat rakus dan tamak tiada tara. Dapat dikatakan bahwa korupsi paralel dengan sikap serakah.
 
menurut statistik, para pelaku korupsinya apakah dari kecil adalah orang susah/kurang mampu? sehingga ketika sudah dewasa "ingin balas dendam"

atau memang sudah tabiat & ekosistem Indonesia begini?
 
nafsu dunia yg dikendalikan dgn iman tentu akan baik, tapi nafsu yg diperturutkan tanpa kendali ,akan menjadi bencana
 
Last edited:
Back
Top