*Amazing Kiss* By : Shirotabi

tiaseptiani

New member
Pembukaan



"hai.. hai... para pembaca... perkenalkan aku adalah Karen Shimizu" Karen membungkuk untuk memperkenalkan dirinya "dan aku punya partner dalam kisah ini, namanya adalah Kyo Takamura" dengan segera Tangan Karen menarik kerah baju Kyo yang meronta-ronta dari kejauhan ke dekatnya

"Hei apa-apaan sih kau! apanya yang partner? wanita aneh!" protes Kyo mencoba melepaskan pakaiannya dari tangan Karen dengan wajah tidak senang

"perkenalkan dirimu bodoh!" Karen menjitak kepala Kyo "aw..!" Kyo meringis kesakitan "tidak penting sekali memperkenalkan diri disini, aku malas!" katanya berlalu pergi

"baiklah aku saja yang memperkenalkan" wajah karen terlhat licik saat mengucapkannya "Kyo Takamura ini adalah seorang Pria mesum yang sangat senang menggerayangi tubuh wanita"

Kyo yang mendengarkan lagsung naik darah dan kembali mendekati Karen

"apa-apaan itu! tidak benar! aku adalah pria yang sangat suka pada keindahan wanita, bukan pada orang yang tidak jelas pria atau wanita seperti Karen Shimizu" Kyo mengelak semua perkataan Karen dengan melipat tangan di dadanya

"hoho... yakin sekali kau... tapi kenapa kau jadi antusias sekali pada bibirku ini ya pak tua?" karen memasang wajah a la Mesumnya didepan Kyo sambil memanyun-manyunkan bibirnya

"a... itu karena... aaa... itu.... hahaha.. kau tau lah.." Kyo mendadak menjadi gugup dan wajahnya terlihat memerah

Karen yang melihat tingkah Kyo itu memandangnya dengan cemberut sebal dan kesal "aku tidak akan mau melakukan hal itu untukmu lagi, dasar otak udang"

"kalau kau tidak mau melakukannya kisah ini tidak akan berlanjut bodoh!"

"biarkan saja! aku akan demo pada penulisnya! membuatmu melakukan hal seenaknya seperti itu padaku. tidak adil!" protesnya

"hoi hoi, masih bagus ada yang mau menciummu, aku yakin di dunia ini tidak ada yang mau menyentuh bibirmu itu!"

dalam sekejap tinju Karen bersarang di wajahnya "Aaaakh!!" Kyo kesakitan

"sekali lagi kau bilang seperti itu akan ku injak-injak 'Rudalmu' bodoh!" kata karen dengan wajah sinis

dengan wajah yang membiru karena tinju dai karen tersebut kyo membalas mencemoohnya "bilang saja kau suka ku cium, dasar orak udang"

karen yang mendengarnya merasa tidak suka "dasar... Mesum" kata karen dengan mata melirik tajam

"apa...?" Kyo pura-pura tidak mendengarkan

"muka cabul"

"hentikan"

"Hentai Maniak"

"itu berlebihaaaaan!!!" Kyo kesal dan mengejar karen, mereka berlarian kesana kemari

sambil berlari karen berkata "hahaha... sampai sini dulu perkenalan dari kami, daripada makin panjang dan tidak jelas, lebih baik simak terus Kisah kami di Novel AMAZING KISS ini ya!!!"
 
Chapter 1
_______
_________________


"Hoaaam...." dia terduduk sambil meregangkan tubuhnya, rambutnya yang pendek a la artis Pria asal Korea berwarna kuning keperakan itu berantakan tidak beraturan senasib dengan matanya yang tampak sedikit bengkak karena masih kantukjangan tanya juga bagaimana keadaan piyamanya, kacau karena sudah merosot sana sini. ya, Pagi yang cerah dimana Karen Shimizu terbangun karena alarmnya berdering kencang

Karen melirik Jam wekernya yang menunjukan pukul 06.00 saatnya bagi dia untuk barsiap karena hari ini adalah hari pertama dimana dia akan menuju Kampus barunya di Jepang, dengan malas Karen bangkit dan menuju ke kamar mandi untuk memersihkan tubuhnya

setelah selesai merapikan dirinya, Karen keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua menuju ruang m akan yang berada di lantai dasar.

Nenek Karen yang saat itu sedang menyiapkan sarapan sangat terkejut melihat penampilan cucu satu-satunya itu

"Astaga Karen...!" teriaknya, karena siapapun yang melihat Penampilan Karen saat itu akan mengucapkan hal yang sama, jika saja bukan karena wajahnya yang cantik dan manis Karen pasti tampak seperti lelaki, dengan mengunakan celana Jeans biru baju double. baju bagian dalam lebih ketat berwarna merah gelap sedangkan bagian luarnya berwarna hitam longgar dan lebih pendek dari baju bagian dalam, di pergelangan tangannya tampak dihiasi dengan banyak gelang terbuat dari bahan karet berwarna hitam, dan membawa tas slempang bertali panjang.

"apa tidak ada pakaian yang lebih pantas untuk kau gunakan?" protes Nenek

Karen bukan mendengarkan dengan serius malah memilih langsung duduk dan memakan sarapan yang tersedia di atas meja "hei.. dengarkan bila Nenekmu sedang bicara Karen!" tambahnya

"pagi-pagi sudah berisik sekali sih nek, hanya ini yang aku punya... ini juga sudah aku pilih yang paling bagus kok"

Nenek hanya terdiam di tempat duduknya melihat Cucu satu-satunya yang kini sedang lahap memakan sarapannya dengan rakus tak beretika sang nenek hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuannya itu

"aku berangkat ya nek" kata Karen menenggak minumannya dengan setengah berdiri

"sudah tau jalan menuju ke kampus barumu kan?" tanya nenek yang sedang mengunyah telur mata sapi

"sudah... bahkan kalau perlu akan aku tulis di dahiku biar nenek tidak khawatir..." singgungnya

"kau itu..."

"aku sudah besar nek..." potong Karen segera "aku bisa mengurus diriku sendiri, aku tidak akan pernah tersasar walaupun di daerah baru, aku punya mulut untukku bertanya" katanya cemberut

"yaa.. apa katamu saja, ingat... jangan membuat masalah di kampusmu nanti.. bila itu terjadi, aku tidak segan menghukummu" Nenek melirik Karen saat meminum susu dari cangkirnya

"iya iya... aku berangkaat...!!"

Karen sedikit berlari di awal perjalanannya, kemudian dia mengeluarkan Headphone berwarna silver mendengarkan musik kesukaannya sambil berjalan ringan, itulah kebiasaannya, dia selalu membawa benda itu kemana-mana seolah benda itu adalah bagian dari dirinya.

sesampainya di kampus, tanpa Karen sadari dia telah menjadi pusat perhatian hampir seisi kampus, mungkin karena di Amerika karen sudah biasa jadi bahan perhatian sehingga membuatnya tidak merasa terganggu sama sekali

sampai di kelasnya Karen memilih duduk di kursi paling belakang pojok kanan dekat dengan jendela, kelas pertama kosong karena dosen yang mengajar sedang ada urusan keluarga akhirnya Karen merasa santai dengan bersenandung kecil di kursinya, tanpa dia sadari trman-teman sekelas membicarakan dirinya

"itu anak baru ya? lihat penampilannya itu.. dia perempuan kan?"

"dia kelihatan keren sekali...."

"perempuan mana pantas berpakaian seperti itu? sepertinya dia bukan anak baik-baik"

semua yang ada di kelas memberikan penilaian masing-masing untuknya, ada yang suka ada yang tidak suka

"kalian kenapa sih? ribut sekali... tidak tau aku sedang belajar ya?" Protes seorang pemuda berambut Coklat bernama Kyo Takamura yang sedang asik membaca buku, matanya yang berwana hijau kekuningan menatap tidak suka pada teman-temannya yang sedang bergosip

"ma-maaf Kyo, kami tidak bermaksud mengganggu.. tapi kami hanya heran saja pada anak baru itu" kata salah seorang wanita membela diri sambil menunjuk ke arah Karen

Kyo membalikan tubuhnya kebelakang tepat ke arah dimana Karen sedang asik menatap langit sambil mendengarkan musik yang berasal dari Headphonenya

Kyo berdiri dan berjalan menuju dimana Karen duduk, Karen tidak menyadari kehadiran Kyo karena sedang asik memandang langit dengan tatapan kosong, Kyo mendekatkan sedikit wajahnya ke wajah Karen dan ikut menatap ke arah yang karen Lihat sambil bergumam "apa sih yang dia lihat?"

Karen mulai menyadari ada seseorang di sampingnya dan memalingkan pandangannya ke wajah Kyo namun disaat yang bersamaan Kyo juga memalingkan wajahnya tepat didepan wajah Karen, hingga bibir mereka hanya berjarak 1 cm saja "Kyaaa!!" spontan Karen berteriak dan bangun dari duduknya dengan histeris sambil menutupi mulutnya ketakutan

"hei-hei.. tidak perlu berteriak seperti itu juga kan?" kata Kyo sambil menutup telinganya

"mau apa kau tadi! dasar pria mesum!" Karen memaki

"ha? yang mana?" katanya pura-pura tidak tahu dengan gayanya sok cuek

"tadi itu nyaris kena tau!" teriaknya sambil menunjuk-nunjuk wajah Kyo

Kyo mengangkat alisnya tanda tertarik akan tingkah Karen yang berlebihan seperti itu, sedetik kemudian Kyo sengaja memajukan kembali wajahnya mendekati wajah Karen "maksudmu seperti ini?"

sontak Karen memundurkan tubuhnya "maju lebih dekat lagi kubunuh kau, pria mesum!" ancam Karen padanya dengan tatapan serius dari matanya yang merah kecoklatan itu dan kedua tangan menutup mulutnya

"bukankah yang mesum adalah pikiranmu sendiri?" Kyo memandang tepat pada mata Karen "lagipula... kau tidak manis... mana mau aku menciummu, jika itu yang kau maksud" bibirnya memberikan senyuman menggoda pada Karen

"itu... bisakah kau menyingkir? kau tau? setiap kau bicara... udara menjadi seperti bau busuk" ucap Karen dengan mengibas-ngibaskan tangannya seolah sedang menyingkirkan bau busuk itu

"apa kau bilang...!?" terlihat guratan-guratan urat keluar dari wajah Kyo pertanda dia marah akan perkataan Karen barusan "hei kau anak baru! berani sekali kau berkata seperti itu pada seniormu disini hah!" bentaknya sambil menunjuk wajah Karen dan mengangkat satu kakinya ke atas meja

"hoo... senior... kau bodoh ya? kita ini dikelas yang sama" dengan santai Karen kembali mengenakan Headphonenya "berhentilah bicara hal yang tidak penting..." Karen menutup mata dan mulai bersiul menikmati irama musik di depan Kyo

"kau...." Kyo menggerutu di hadapan Karen namun sama sekali tidak di hiraukan olehnya. Kyo benar-benar kesal atas sikap Karen tersebut namun sebelum sempat melampiaskannya Dosen mata kuliah selanjutnya sudah memasuki ruangan.

seketika Kyo melayangkan pukulan ke kepala Karen dengan bukunya "aw..!! apa-apaan sih!" Karen mencopot Headphone dan melotot pada Kyo "kau mau dihukum? Dosen sudah datang tuh" Karen melirik kedepan kelas "kau berhutang padaku Gadis Pirang" dengan mengedipkan sebelah mata Kyo kembali ke kursinya, sedankan Karen hanya terheran-heran menatap tubuh Kyo yang berjalan dari belakang



****
 
Karen membeli sebuah Hamburger dan sekotak susu untuk menemaninya makan siang saat jam istirahat, saat ia baru akan melahap makanannya, dengan segera direbut makanan itu dari tangannya "hei..!" Karen tersentak saat berdiri dan melihat seseorang yang sedang melahap makanannya adalah Kyo "Kau lagi!, itu makananku kau tau?" bentak Karen

Kyo hanya berguman bersamaan dengan mengunyah makanannya "Kau punya hutang padaku tadi... dan hamburger ini sudah cukup untuk membayarnya kok"

"ha? bilang saja kau tidak punya uang untuk makan siang.. khukhukhu" Karen memasang wajah mencemooh pada Kyo sambil meminum Susu kotaknya

"ckckck... uang? aku hanya tinggal menggeseknya saja" Kyo megeluarkan lembaran kartu ATM di tangannya "kalau begitu bayar 2x lipat hamburgerku"

"pemerasan..." Kyo menyipitkan matanya

"kata-kata itu tidak cocok diucapkan oleh orang yang sudah merampas makananku" Karen kesal

"hei siapa namamu?" Kata Kyo sambil menjilati tangannya dari sisa makanan yang terisisa, karen terlihat Jijik melihatnya "jangan mengalihkan pembicaraan" bentak karen

"hanya menjawab saja apa susahnya sih, Pirang!"

"berhenti menyebutku seperti itu" perintah Karen sambil meminum susunya

"kalau begitu aku harus panggil apa? kau saja tidak mau memberi tahu namamu"

"Karen Shimizu.. Puas?" katanya sebal

"Karen... boleh aku memberitahu suatu hal padamu?"

Karen tidak bersuara hanya melirikkan matanya kehadapan Kyo yang saat itu sedikit menunduk di hadapan Karen agar dia dapat mendengar dengan baik "dengan penampilanmu itu, kau benar-benar seperti lelaki, ditambah dadamu yang rata, sebaiknya kau sumpalkan sedikit dengan sesuatu agar orang jadi dapat membedakan kau itu wanita atau bukan"

wajah Karen memerah seketika karena amarahnya memuncak, dengan cepat karen melayangkan sebuah tamparan kewajah Kyo namun dengan sigap Kyo menahan tangan Karen sebelum mengenai wajahnya, dengan raut wajah yang tidak di mengerti oleh Karen Kyo mendekati wajahnya kembali "ternyata kau benar-benar wanita ya?"

"Berisiiik..!" karen menarik kembali tangannya dan beranjak pergi dari hadapan Kyo "hei mau kemana!?" teriak Kyo

"bukan urusanmu Pria mesum!" tatapan Karen penuh dengan tatapan tidak suka padanya, sedangkan Kyo menatapnya berlalu dengan senyuman yang entah apa artinya

sambil berjalan Karen terus saja menggerutu "kenapa sial begini? hari pertama masuk malah bertemu orang seperti dia..." Karen menghela nafas panjang "perutku masih lapar... aku harus membeli makanan lagi kalau begini.. aaah..."

Karen entah kenapa memikirkan kata-kata Kyo 'dengan penampilanmu itu, kau benar-benar seperti lelaki, ditambah dadamu yang rata, sebaiknya kau sumpalkan sedikit dengan sesuatu agar orang jadi dapat membedakan kau itu wanita atau bukan' arah matanya memandang dada datar yang terpajang di tubuhnya, seketika wajahnya memerah malu karena dia sadar saat ini dirinya sedang di amati oleh orang-orang di sekelilingnya, Karen berlari terbirit-birit karena malu

setiap mata kuliah sedang berlangsung, terkadang Kyo suka melemparkan pandangannya ke arah Karen, namun tiap kali seperti itu Karen selalu membuang muka darinya

jam pelajaran terakhir di kampus telah berakhir, saatnya bagi para mahasiswa dan siswi kembali ke aktifitas masing-masing begitu juga Karen, di perjalanan pulang seperti biasa dengan mendengarkan musik dia berjalan perlahan tidak lama kemudian dia merasa ada seseorang yang memukul pelan pundaknya, ketika dia menoleh ke arah belakang ternyata sudah berdiri Kyo "Hello.... Pirang..." Karen beberapa saat hanya bengong melihatnya kemudian baru tersadar seperti tersambar petir "Kau lagi!!! pergi pergii!! hobi sekali membuntuti orang sih?!"

"galak sekali... kau tau? wajahmu jika sedang marah seperti itu mengeluarkan banyak kerutan di dahi, kau jadi tampak 10 tahun lebih tua" sambil tersenyum meledek Kyo merangkul Karen

Karen diam sejenak kemudian dengan wajah sedikit kesal dia mengarahkan kaki kanannya menendang kemaluan Kyo yang ada tepat di belakangnya "Aaakh...!" Kyo kesakitan dan refleks berjongkok memegang kemaluannya yang terasa seperti mau pecah

"kau..! aakh...!!" Kyo tidak dapat berkata apapun karena sakit yang menyerangnya sedangkan Karen tersenyum puas melihatnya kesakitan "ups.. aku terlalu kuat menendangnya ya? aku kira kau akan menahannya sama seperti di kelas tadi hihihihi..."

"kalau terjadi apa2 pada senjataku, akan ku tuntut kau Pirang.. aakh..."

"aku rasa tidak akan apa-apa, rudalmu sama kerasnya dengan otakmu kok.. aku rasa... hahaha... sudah ya, aku mau pulang, Bye... see you next time" Karen melambaikan satu tangan sambil berlalu pergi, sedangkan Kyo masih berjongkok menahan sakit sambil menatap Karen kesal



****
 
sesampainya dirumah, Karen bergegas masuk ke kamar dan menyalahkan Komputer yang ada didalam kamarnya, dari satu situs web ke situs lainnya dia mencari sesuatu yang terlihat penting, sehingga dia mati-matian mencari datanya.

"ooowh... kenapa tidak ada dimanapun mengenai benda itu?" katanya frustasi

tanpa menyerah dia terus saja membuka dari halaman yang satu ke halaman yang lain, sedang serius mencari sang Nenek memanggil Karen dari ruang tamu dan meminta Karen untuk membantu membereskan barang-barang yang ada di gudang belakang

"berantakan sekali sih Nek...?" protes Karen saat melihat keadaan gudang yang sangat berantakan dan kotor tertutup debu

"wajar saja... sudah 10 tahun gudang ini tidak pernah dibersihkan" kata nenek sambil memberikan Karen sapu dan alat mengepel

"masa tidak ada yang membersihkannya? nenek kemana saja?"

"aku sudah tua... mana bisa membereskan semua ini sendiri... kagipula tidak ada siapapun disini yang bisa dimintai tolong... karena sekarang ada kau disini... jadi kau yang harus membersihkannya"

"apa?? aku sendiri? itu tidak mungkin nek.. terlalu banyak barang!"

"jangan mengeluh dan lakukan saja... anak muda itu mempunyai semangat yang membara dan tenaga yang kuat... kau pasti bisa..." sang Nenek berlalu pergi tanpa menghiraukan Protes dari Karen

Karen hanya bisa memaki didalam hatinya dan dia membersihkan gudang dengan sangat terpaksa karena tidak enak juga baginya menolak sebab dia sekarang menumpang hidup dirumah neneknya itu,.

hari makin sore, Nenek memanggil Karen dan menyuruh melanjutkan membersihkan lagi pada keesokan harinya.

Karen memasuki Kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dari keringat yang menempel sehingga membuat tubuhnya lengket, dari ujung kaki hingga ujung kepala di bersihkannya sambill bersenandung kecil

selesai membersihkan diri Karen dengan berpakaian piyama berwarna merah muda ke ruang Makan untuk menyantap makan malamnya.

"bagaimana hari pertamamu dikampus?" tanya Nenek sambil mengunyah makanannya

"hmm.... cukup menyenangkan" Karen menanggapi dengan terus melahap makanannya dengan rakus

"tidak membuat masalah kan?"

"hmm...." karen berfikir sejenak dan entah kenapa malah terbayang wajah Kyo di dalam kepalanya, dengan berwajah kesal dia langsung menghabiskan makanannya dalam sekejap

"ekspresimu tidak membuatku senang Karen..." keluh Nenek

"tidak apa nek, Hanya ada serangga Pengganggu saja, tapi tidak mempengaruhi pelajaranku, tenang saja" Karen beranjak dari tempat duduk dan melangkah menuju kamarnya kembali, Nenek hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

karen yang kelelahan ambruk di atas single bed bermotif bintang, ia pun tertidur pulas sambil memeluk Guling kesayangannya



****
 
7.00

"Kyaaaa!!!! Aku telaaat..!!!"

Karen terkejut saat melihat Jam Wekernya, dia kesiangan, yang harusnya bangun jam 6.00 kini terlambat karena Alarmnya tidak berfungsi.

Karen bergerak kesana kemari mempersiapkan dirinya dengan tergesa-gesa sehingga hanya sempat mencuci muka dan menggosok gigi saja, dia berlari menuju ruang makan dan merampas roti panggang yang disiapkan Nenek untuknya dan kembali berlari menuju keluar rumah " aku berangkat Nek..!"

"ya ampun karen pakaianmu!" teriak nenek tidak suka pada apa yang dkenakan Karen

"bukan saatnya mempermasalahkan pakaianku nek! Aku telat...! bye...!" Karen kembali berlari dengan roti panggang yang masih bergelantungan dimulutnya

setelah 10 menit berlari Karen sampai di tikungan terakhir menuju kampusnya, saat dia melewati sebuah tempat pembangan sampah dia melihat ada dua ekor anak kucing berwarna hitam putih dan kuning "waaah.. lucunya....!!!" karen yang sangat menyukai Kucing tidak bisa pergi berlalu begitu saja melihat keimutan kucing-kucing yang sedang asik bercanda di dalam kardus tempat mereka dibuang

"siapa yang membuang mereka? tega sekali menelantarkan makhluk semanis ini..."

Karen mengambil kucing berwarna kuning dan mengangkatnya agar bisa melihat lebih dekat "Kyaaa... manisnya...!!!" begitulah tiap dia melihat sosok hewan didepannya itu, selalu histeris sambil membelai bulu yang lebut ke pipinya "Lucu sekali sih kamu..."

Kucing yang sedang di hadapkan ke wajahnya itu sepertinya mencium sesuatu dari wajah Karen, terlihat dari gerak-gerik si kucing yang mengendus-endus pada wajah karen,

tanpa diduga Kucing tersebut menjilati Bibir Karen yang ternyata terdapat sedikit sisa roti panggang menempel

"gawat..." katanya mendadak mematung diam, dengan cepat dia kembalikan kucing tersebut ke dalam kardus dan kembali terdiam mematung sambil berjongkok, sedetik kemudian Karen merasa tubuhnya panas dalam 3 detik kemudian...

BOOM...

uap panas keluar dari tubuhnya dan ada yang aneh terjadi pada diri Karen "Kyaaaa...!! ti..ti...TidaaaaakK..!!" karen histeris memegang kepalanya

suara karen kini lebih berat layaknya seorang Pria, bagian lehernya terlihat tonjolan Jakun, dadanya menjadi sepenuhnya datar, punggung yang semula kecil kini melebar

wajahnya yang semula manis kini berubah menjadi lebih cool dan tampan khasnya seorang Pria, rambutnya terlihat makin Pirang, yang tidak berubah hanya mata Merah kecoklatan miliknya. ya, Karen benar-benar menjadi Pria seutuhnya

Karen yang gugup melihat sekelilingnya, merasa tidak ada seorangpun disitu, bercucuran keringat dingin karen bergegas bangun dan mengintip ke bagian dalam celananya, dan apa yang dia lihat didalam celana itu membuatnya makin suram "belalai gajah... belalai gajah..." dirinya meracau tidak karuan

emosinya tidak terkendali Karen mengacak-acak rambutnya sambil bergumam tidak jelas dan menggeleng-gelengkan kepala, dia berhenti melakukannya saat beberapa orang ibu rumah tangga lewat dan menatap aneh sikapnya yang tidak karuan

Karen Mengambil nafas panjang dan menghembuskannya kembali "aku harus tenang..." batinnya menyemangati "yang terpenting tidak ada yang melihatku saat berubah, jadi aku aman. tapi...." karen kembali suram dan histeris

"bagaimana ini..!! bagaimana...!! aku harus ke kampus!!!" teriaknya Frustasi "aku tidak akan bisa ikut pelajaran kalau dengan wujud seperti ini...!!! Aaaaaa.."

lagi-lagi Karen terdiam saat ada dua orang ibu rumah tangga yang lewat "iya ya, anak muda jaman sekarang emosinya tidak stabil..." kata salah satunya mengomentari sikap karen kepada temannya

karen menarik nafas dan memutuskan untuk kembali melangkah menuju kampus walaupun sebenarnya Karen sendiri tidak tau apa yang akan dia kerjakan disana, namun daripada dia berdiamdiri disini hanya akan menjadikannya tontonan bagi yang lewat

saat memasuki gerbang kampus dengan bersikap sesantai mungkin Karen berjalan, namun karena wajah dan tubuhnya sekarang terlalu sempurna bagi semua wanita yang melihatnya sehingga hanya dalam hitungan detik semua mata tertuju padanya

"Lihat-lihat... pria itu tampan sekali"

"wah... keren...!!"

"Cool... kyaaa!!!"

"aku baru melihatnya di kampus ini, apa dia mahasiswa yang baru pindah?"

"sepertinya dia memiliki darah campuran, lihat rambut dan matanya itu..."

begitulah sedikit kata yang terdengar oleh Karen 'padahal aku sudah biasa menjadi pusat perhatian seperti ini jika dalam tubuh wanita, tapi kenapa bila saat menjadi pria seperti ini rasanya aku gugup sekali dan sama sekali tidak menyenangkan' seperti itulah keluhan batin Karen gelisah

karena terlalu ramai akhirnya Karen memutuskan menuju halaman belakang sekolah, karena saat pertama masuk ke kampus itu dia melihat situasi halaman belakang lebih sepi dari tempat lainnya.

"ini adalah hari terburukku.. sial!" keluh Karen sambil berjalan dengan wajah kesal di koridor menuju taman belakang

sepanjang perjalanan dia terus menjadi sorotan yang menarik dimata semua mahasiswa dan siswi, para mahasiswa yang sedang berkomentar itu tidak sengaja terdengar oleh Kyo yang kebetulan baru kembali dari ruang Dosen

Kyo penasaran dan ikut memperhatikan ke arah para mahasiswa itu lihat, Karen sama sekali tidak sadar kalau Kyo melihatnya ketika melintas tidak jauh dari dirinya

"rasanya wajah itu mengingatkanku pada seseorang" Kyo bergumam di antara kerumunan para pria

karen yang sudah sampai di halaman belakang menemukan tempat dimana dia bisa bersantai sambil mendengarkan musik

disandarkan tubuhnya pada sebuah pohon cherry yang rindang ditambah hembusan angin membuatnya sangat nyaman namun suasana itu tidak langsung bisa menghilangkan kecemasannya

"bagaimana ini? aku sama sekali tidak tau sampai kapan akan menjadi lelaki seperti sekarang" Karen kembali menghela nafas "kalau sampai jam pulang kuliah aku masih juga seperti ini... aku tidak akan bisa pulang" katanya cemas

karena tempat yang teduh dan anginnya berhembus perlahan membuat Karen terlelap masih menggunakan Headphonnya

Karen tertidur cukup lama hingga tiba jam istirahat, karen yang saat itu sedang tertidur merasa ada yang menggoyang-goyangkan tubuhnya "hoi.. hoi.." karen mendengar suara seseorang yang membangunkannya

ketika matanya mulai terbuka, dia melihat sosok yang tidak asing baginya sedang ada tepat di depannya mengamati wajah Karen, itu adalah Kyo. karen terkejut dan berteriak "Kyaaa!!!! Pria Mesum!!!" karen mundur menyeret badanya hingga 1 meter

Kyo langsung bengong karena reaksi Karen tersebut "hei, kenapa kau? dan kenapa kau berteriak mengataiku Mesum!?" Kyo bertolak pinggang di depan Karen sambil mengangkat alisnya bingung

"kenapa kau ada disini! dan mau apa kau dekat-dekat denganku lagi!?" Karen berkata tidak karuan

"Lagi? memangnya kapan aku pernah mendekatimu?" Kyo makin bingung

Karen langsung teringat akan sesuatu dan segera meraba-raba tubuhnya. mulai dari wajah, leher hingga dada. wajahnya langsung memucat. ternyata dia lupa kalau saat ini dirinya sedang menjadi Lelaki.

"a.. maaf bukan apa-apa... lupakan saja yang barusan" kata Karen bengong

"mmmph..." Kyo menahan tawa

"apanya yang lucu?" Karen memalingkan wajahnya, sok Cool

"entah kenapa saat melihatmu aku teringat akan seseorang yang belum lama ini ku kenal... entah kenapa hari ini dia tidak terlihat dikelas.. kalian terlihat mirip...hmm... mungkin karena kalian sama-sama berdarah campuran.. benar kan kau berdarah campuran?" tanya Kyo sok akrab

"bukan urusanmu aku berdarah campuran atau bukan..." Jawab Karen dingin

Kyo hanya tersenyum melihat sikap dingin dan tertutup Pria yang ada di hadapannya itu "lalu, kenapa kau tidur disini? apa tidak ada mata kuliah?" Kyo ikut duduk di samping Karen

"ya, begitulah..." Karen menjawab masih dengan tetap memalingkan wajahnya

karen kembali gelisah 'aku tidak boleh dekat-dekat dengan pria ini, jika dalam wujud ini aku dekat dengannya... diriku yang wanita bisa terancam.. karena kami kan sekelas' begitulah yang ada di benak Karen saat ini

"aku kira.. disini sepi, tidak akan diganggu oleh siapapun. ternyata..." keluhan Karen yang keluar begitu saja dari mulutnya membuat Kyo merasa tidak enak

"maaf kalau aku mengganggu.. tapi ini juga tempat yang biasa ku datangi disaat ada jam kosong.. jadi tidak sepenuhnya salahku" senyum dipaksakan keluar dari bibir Kyo

"mau apa kau disini?" tanya Karen dingin seperti biasa

"aku disini biasa mengawasi seseorang... hanya dari tempat ini aku bisa memantaunya dari jauh hahaha" katanya ringan

ternyata Kyo ini type yang mudah dekat dengan siapa saja yang baru dikenalnya, karena saat ini pun Karen merasa Kyo seperti mengenal dirinya sudah lama sehingga dapat dengan mudah bercengkrama seperti itu.

"memantau dari jauh.. ooh.. kau mengintip ruang ganti wanita ya!" Karen Menuding yang tidak-tidak pada Kyo sehingga membuat Kyo diam membatu "ha?"

"hmm kalau bukan itu berarti.. disini adalah tempat dimana bisa melihat jelas kamar mandi wanita?"

"bodoooh... mana ada yang seperti itu disi..." belum selesai kyo melanjutkan kalimatnya, Karen beranjak dari tempat ia duduk "hei mau kemana?" tanya Kyo

"sepertinya aku mengganggumu disini, aku lebih baik pergi saja"

"oi oi.. siapa yang bilang terganggu? berdua lebih seru... ditambah kau tampan... apa kau tidak menyadarinya?" karen menoleh ke arah Kyo ingin tau "apa?"

"sejak datang ke kampus ini kau selalu jadi pusat perhatian para gadis... mau kemana lagi kau untuk menghindari mereka selain disini?"

Karen terdiam sejenak "ke tolilet" katanya singkat

"waaahahahahhahaa...." Kyo tertawa hingga mengeluarkan sedikit air mata "apa yang lucu?" kata Karen malas

"kau mau bersembunyi di Toilet? pemikiran paling bodoh kawan!" kyo sebisa mungkin menahan tawanya

"kau yang bodoh" wajahnya terkesan mengejek pada Kyo

Kyo langsung terdiam mendengar perkataan Karen "siapa yang mau bersembunyi di toilet? aku ingin buang air kecil... toilet? seperti tidak ada tempat lain saja untuk bersembunyi" Karen berlalu pergi meninggalkan Kyo yang menatapnya dari belakang sambil menggaruk kepala.



****
 
Karen dengan santai berjalan menelusuri Koridor menuju toilet, Karen membuka pintu toilet dengan sangat perlahan, baru beberapa langkah ia masuk terlihat semua wanita yang ada di ruangan itu melihat ke arahnya

"Kyaaaa!!!"

beberapa wanita berteriak histeris saat melihat Karen masuk "mau apa kau masuk ke toilet wanita!" teriak salah satunya

"pasti mau mengintip ya!"

Karen yang sama sekali tidak memperhatikan lambang Toilet wanita yang ada di pintu tadi merasa seperti dipergoki tengah mengintip, padahal dia juga seorang wanita walaupun saat ini wujudnya berbeda, wajahnya kini memerah dan mengeluarkan keringat dingin

"Ma,Maaf! aku tidak bermaksud mengintip! aku kira ini Toilet Pria" Karen dengan wajah memerah karena malu melesat lari keluar dengan nafas masih terengah-engah dia bersandar pada sebuah tiang "astaga.. sampai aku juga tidak bisa melakukan aktifitasku sebagai wanita"

kegelisahannya makin menjadi karena dia sudah tidak tahan untuk membuang air kecil namun didalam batinnya menolak mentah-mentah untuk menuju ke Toilet Pria, karena dirinya merasa tidak akan sanggup melihat hal-hal yang tidak biasa dia lihat

saat berlari ia menabrak seorang wanita hingga terjatuh "ah, maafkan aku!" Karen membantunya untuk berdiri "tidak apa-apa.." Karen cukup terpana melihat wanita manis berambut panjang dan bergelombang yang ada di hadapannya itu

"ka, kau tidak apa-apa?" katanya gugup

"iya tak apa..." wanita itu terus menatap wajah Karen dan sepertinya karen juga menyadari wanita tersebut sedang terpana pada dirinya, dengan bergegas karen pergi tanpa berkata apapun lagi karena dia juga sudah tidak sanggup menahan

entah apa yang dipikirkan karen hingga dia tampak lebih suram "aku... aku... aku tidak tau bagaimana cara Pria melakukannya..." Karen makin suram memikirkannya "aku tidak tau cara Pria Pipis..." keringat dingin terus mengalir di keningnya, panik karena bingung apa yang harus dia lakukan.

Karen tidak tahan dan makin merapatkan kaki, tangannya pun tidak luput menekan-nekan bagian tengah di antara pahanya itu

"Aku tidak Tahaaaaaaann...!!!" ia lari terbirit-birit

sesampainya di belakang sekolah, Karen nekat membuang air kecil di semak-semak. dengan cepat Karen membuka celananya namun lagi-lagi Karen terkejut saat melihat bentuk dari kemaluannya yang menyembul keluar

"aku tidak biasa melihat yang seperti ini..." katanya suram antara syok karena melihat kemaluannya dengan rasa ngilu saat buang air kecil karena telah terlalu lama ditahan

"oi"

seseorang menepak pundak karen dengan tiba-tiba membuat ia terkejut dan segera menarik resleting dengan cepat sehingga mengenai kemaluannya "Aaaaaaaakkkhh...!!!" Teriak Karen langsung berjongkok menahan nyeri

Karen sangat kesal pada orang yang sudah mengagetkannya barusan, dengan amat kesal karen berbalik dan memarahi orang tersebut.

"Kurang ajar...!!!" saat berbalik ternyata yang ada di hadapannya adalah Kyo "kau lagi!! kenapa tiap aku bertemu denganmu selalu Sial!! adudududuuuh..." Karen tidak dapat meneruskan kata-katanya karena merasa nyeri

"mmmmph... waahahahhahaa... senjatamu terjepit ya? waahahaha" Kyo tertawa terpingkal-pingkal

"Puas kau?!!" dengan kesal Karen menginjak kaki kanan Kyo sekencang-kencangnya "AAaaaaaakkhhh!!!" teriak Kyo kesakitan

"jangan dekat-dekat lagi denganku!" Karen memasang wajah serius tanda tak suka dan dengan perlahan ia pergi menjauh dari Kyo

"memangnya apa salahku!! dasar kurang ajar kau!!" teriak Kyo dalam kesakitannya namun Karen tetap berlalu tidak perduli

Karen berjalan mengelilingi Kampus yang memang sebelumnya belum sempat ia jelajahi dan itu membuat dia sedikit melupakan kesensaraannya saat ini, sedang asik berjaan di koridor dekat perpustakaan Karen merasakan suhu tubuhnya meningkat pada awalnya dia hanya menganggap itu karena angin sedang tidak berhembus jadi udaranya sedikit panas

karena panas itu makin menjadi Karen baru menyadari kalau itu gejala yang sama seperti sebelumnya saat ia akan berubah, dengan segera ia berlari menjauhi keramaian, baru saja ia berlari melintasi kolam di taman sekolah namun sepertinya tidak ada banyak waktu lagi dan kemudian...

BOOM...

karen berhenti berlari sambil terengah-engah ia memandangi tangan dan memeriksa bagian dadanya yang kini sudah tumbuh seperti sebelumnya walaupun tidak begitu besar namun ia syukuri karena memilikinya "akhirnya... akhirnya....."

dengan wajah senang karen menuju ke kolam yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, karena merasa penasaran ia memutuskan bercermin dengan air di kolam itu, dapat dilihatnya wajah khas wanita miliknya telah kembali dengan sangat gembira dia bersorak namun langsung ia hentikan mengingat kejadian barusan apakah ada yang melihatnya atau tidak, karena jika ada yang melihatnya celakalah dia.

karena saat ini sedang sepi, dia yakin tadi tidak ada orang yang melihatnya dan kembali wajahnya berseri-seri.

dengan langkah yang ringan kembali ia menggunakan Headphone menuju ke halaman sekolah, baru ia melangkah beberapa meter Karen teringat kalau dirinya pasti akan di curigai karena baju yang ia kenakan pasti akan ada yang mengenali bahwa dia adalah Pria pirang sebelumnya

dengan berat hati, Karen memutuskan untuk pulang dan memikirkan alasan apa yang akan ia berikan kepada Neneknya karena sudah pulang cepat



****
 
hari berikutnya di kampus, seperti hari sebelumnya karen duduk di kursi paling belakang dekat jendela, sedang asik melamun di jam pergantian mata kuliah, sebuah bola kertas melayang kearahnya

karen mengambil kertas tersebut dan melihat kearah asal datangnya bola kertas itu, dari arah tersebut terlihat Kyo sedang melambai-lambai dengan senyuman genitnya

"owh... mau apalagi dia..." gerutunya pelan

"yoo... kemana saja kau kemarin?" Kyo mendekat dan duduk persis di kursi yang ada di depan karen "apa urusanmu?" sahut karen tidak perduli

"membolos di hari kedua mu di kampus ini... ternyata kau nakal juga ya, Pirang!" Kyo menggoyang-goyangkan bangku yang didudukinya

"sudah kubilang jangan sebut aku seperti itu lagi" Karen berkata demikian tanpa memandang Kyo sedikitpun

"hoi Kyo, diminta Pak Yamamoto ke ruang Dosen!" teriak salah seorang teman kelasnya

"mau apa pak tua itu? bukannya masuk mengajar malah muridnya yang disuruh menghadap" gerutu Kyo sambil berjalan menuju keluar kelas

"mungkin mau memberikan soal.."

"yaaa.. aku kesana sekarang"

Kyo berjalan meninggalkan kelas dengan tangan diletakkan ke belakang kepala, tidak lama kemudian Karen juga keluar kelas namun dirinya hanya ingin pergi ke toilet.

didalam toilet ada 2 orang wanita yang sedang bercerita mengenai pria pirang yang sepertinya Karen tidak asing dengan ciri-ciri yang mereka sebutkan

"iya rambutnya pirang sekali, dan matanya juga menawan... gagah dan keren penampilannya!" salah satu wanita itu sangat senang menceritakannya

Karen yang mendengarkan merasa jengah dan segera menuju keluar Toilet, Karen berjalan dengan sangat santai dan sambil bernyanyi kecil.

sampailah karen di tikungan yang ada sebuah tangga menuju ruang dosen di lantai atas, dengan santai dia melewatinya namun tanpa di duga Kyo juga tengah menuruni tangga tersebut, karena kyo sedang membawa Tumpukan soal jadi dia tidak melihat arah depannya sehingga

BRUUK!"

Karen dan Kyo bertabrakan hingga terjatuh, namun apa yang terjadi mungkin lebih dari sekedar bertubrukan, karena kini posisi Kyo menindih Karen dan bibir mereka saling melekat kuat satu sama lain, ya mereka berciuman dengan tidak sengaja.

mereka diam sejenak karena terkejut dan saling pandang satu sama lain hingga akhirnya Kyo menarik tubuhnya duduk sedangkan Karen masih mematung dan dibantu duduk oleh Kyo

"anuu.. ma-maaf tadi itu tidak sengaja.." kata Kyo gugup dan malu terlihat dari wajahnya yang memerah Namun Karen hanya terdiam dan mulai melihat tangannya perlahan

"ka, kau tidak apa-apa?" Kyo makin gugup

Karen tidak bisa bicara karena kini tubuhnya memanas dan ia melihat tangannya mulai mengeluarkan asap, kepanikannya terbukti karena sedetik kemudian...

BUUM...

Kyo sedikit tersentak menutup wajahnya dan kemudian melihat kearah Karen, dan apa yang ia lihat kini membuatnya makin terkejut dan gugup

"kau..." kyo sangat terkejut hingga tidak berkedip

________________________

___________

____


Bersambung~
 
Chapter 2
_____________________
____________


BUUM...

Karen berubah menjadi Lelaki tepat didepan Kyo.

mereka terdiam sesaat sama-sama terkejut atas apa yang terjadi, sedetik kemudian "Huaaaaa!!!!" mereka berteriak bersamaan sangat keras.

karen berlari menjauh secepat kilat melesat ke gedung belakang, sedangkan Kyo melongo melihatnya berlari cepat seperti seekor kuda

Kyo masih terduduk terkejut dan bingung dengan apa yang dia lihat, bagaimana tidak, ada seorang wanita berubah menjadi lelaki tepat didepan wajahnya "Karen... tadi itu kan... " Kyo hanya bisa mengacak-acak rambutnya, dipikir seperti apapun pasti itu hal yang mustakhil baginya.

dengan perlahan Kyo bangun merapikan kertas yang berserakan dilantai dan sekali lagi menatap arah Karen berlari dengan pandangan tak percaya

****

Karen berhenti di sebuah pohon cerry yang ada di belakang kampus dengan terengah-engah "habislah aku...." katanya lemas terduduk

"kenapa jadi seperti ini..!" keluhnya cemas "dan kenapa musti pria itu?! celaka....!! sekarang bagaimana aku bisa masuk kedalam kelas? sedangkan sekarang pasti seisi kelas sudah diberitahu olehnya keadaanku yang aneh ini! ciiih....!"

Karen mengeluarkan sebuah cermin kecil bulat berwarna kuning dari dalam tasnya, ia melihat bayangan dirinya yang terpantul didalam cermin tersebut

"kau pembuat masalah! kaulah dalang dari semua kekacauan ini! tidak bisakah kau pergi dari tubuhku?!" katanya sambil menunjuk-nunjuk bayangannya sendiri didalam cermin

"huuh... bodohnya aku ini, percuma juga bicara pada diri sendiri didalam cermin" katanya garuk-garuk kepala

"tuhan... apa salahku sampai harus bernasib seperti ini....!!!" katanya frustasi "aku harus segera mencari tau cara agar aku bisa kembali normal!! tapi bagaimana caranya... di internet juga tidak ada nformasi yang aku dapatkan..." wajahnya makin suram

krucuuuuk...

suara Perut Karen berbunyi, memang sejak istirahat tadi karen belum sempat makan apapun karena saat itu dirinya masih berwujud lelaki seperti saat ini

"aduh... lapar sekali..." karen memegang perutnya merasa tidak tahan akan lapar yang dia rasakan

"aku harus beli sesuatu ke kantin.." karen bangun dari duduknya tapi berhenti dan kembali terduduk "tapi... dengan wujudku yang sekarang..." semakin dia berfikir semakin keras bunyi perutnya dan rasa lapar yang ia rasakan semakin menjadi

"aargh.!! persetan dengan semua orang!!! yang penting aku harus mengisi perutku dulu!!!" karen beranjak dan pergi menuju kantin
 
Karen membeli Hamburger dan minuman bersoda kesukaannya, dia makan dengan sangat lahap hingga kemudian dia sadari kalau dirinya cukup menjadi perhatian seisi Kantin

rambut pirang dan matanya yang merah kecoklatan tentunya membuat dirinya menonjol di antara banyak orang disana.

'sudah terlanjur, semua juga akan tau diriku yang sebenarnya. toh si Pria mesum itu pasti sudah memberitahukan hal ini pada seisi kampus' pikirnya

terbesit dipikirannya tertarik untuk menikmati sedikit lagi sensasi menjadi sorotan saat jadi seorang Pria. setelah dia menghabiskan makanannya, dia berjalan keluar dan menuju halaman depan Kampus sambil meminum minuman sodanya dengan perlahan

Karen sengaja duduk didekat kerumunan banyak wanita yang sedang berkumpul, dia memasang wajah sok Coolnya, dan sesekali melemparkan senyuman pada mereka yang melihat. para wanita makin terlena dibuatnya

'aaaah... menjadi Pria atau wanita aku tetap saja mempesona, banyak yang tergila-gila padaku' begitulah pemikiran yang ada dibenaknya

sedang asik-asiknya tebar pesona, Karen melihat ada dua orang wanita menghampirinya yang satu wanita dengan menggunakan bando pink dan temannya rambut model di ikat 2 kiri dan kanan.

"maaf, kau... pria yang kemarin itu kan?" kata si ikat 2

"ha?" Karen bingung

"kau itu pria yang berlari seperti kebingungan kemarin itu.. kami melihatmu saat itu" lanjut wanita ber bando

"ah.. itu... aku... aku lupa dimana letak kelasku, karena itu aku gelisah hahahaha" Karen menjawabnya dengan asal

"bolehkah kami minta Photomu??" wanita ikat 2 mengeluarkan kamera digital dari sakunya dengan bersemangat

"hmm... itu... " karen bingung harus bagaimana, karena dia baru kali ini Photo dengan wujud laki-laki "baiklah... satu kali saja ya" katanya sambil tersenyum sedikit dipaksakan, sedangkan kedua wanita itu sangat senang dan antusias memotret Karen.

Karen mengambil posisi yang sempurna baginya untuk di Photo, dia mengangkat sebelah kakinya ke atas kursi dan meletakkan tangan di lututnya, sangat tampan! dijamin siapapun yang melihat dirinya saat itu akan jatuh hati padanya

"sudah kan?" katanya sambil tersenyum pada kedua waita yang ada di depanya

"iya, terimakasih ya! kapan-kapan akan kami traktir kau makan, mau kan?"

"wah.. tentu saja... tidak akan ada yang menolak makanan Gratis" katanya dngan senyum lebar membuat mereka tambah jatuh hati.

"kalau boleh tau siapa namamu?" tanya mereka

"namaku Ka....Huwaaaaa!!" belum sempat Karen menyebutkan nama, bajunya di tarik oleh seseorang dari belakang membuat dirinya terseret mengikuti orang tersebut "Hei apa-apaan ini??!" teriaknya
 
saat karen menoleh ke belakang dimana orang itu menarik dirinya, ternyata yang menarik adalah Kyo "huaaa...!!! Pria mesum...! lepaskan...!" katanya berontak berusaha melepas bajunya

"Berisik!!" Kyo terus menarik Karen tanpa melihatnya sedikitpun, sesampainya ditempat yang sepi, karen dilemparkan ke dinding "Aaakh"

Kyo merapatkan dirinya pada Karen, wajah mereka saling bertemu, saling menatap, sangat dekat, hanya berjarak beberapa cm saja "kau..." Kyo bertanya dengan menatap mata Karen sangat dalam

"ma, mau apa kau?!" tanya Karen gugup di perlakukan seperti itu

"pakaianmu... sikapmu... gelagatmu... gaya bicaramu... semua tidak seperti wanita" kyo makin merapatkan dirinya ke Karen "ternyata sebenarnya kau itu seorang Pria... cih..!"

"a, apa?" Karen tidak mengerti

"jadi selama ini kau menyamar menjadi Wanita dan belajar di kelas kami? kalau kau tidak bisa ber acting, lebih baik tidak usah kau paksakan!"

"Acting? apa maksudmu?" Karen tambah bingung dengan arah pembicaraan Kyo

"berhentilah berpura-pura tidak tau apa maksudku bodoh! apa tujuanmu menyamar jadi wanita? mau menjadi sorotan? mau jadi perhatian semua orang?" Kyo semakin kesal

"siapa yang kau maksud menyamar sebagai wanita?! aku memang wanita!" Karen tak mau kalah

"percuma kau membual padaku lagi, aku sudah tau rahasiamu ini!" gertak Kyo

Kyo dengan segera meletakkan kedua tangannya dan meraba bagian dada karen, ia meremas-remasnya membuat Karen terkejut "Kyaaa!!! Pria Mesum sialan!!"

Karen memberontak mencoba melepaskan diri dari Kyo yang berusaha menggerayanginya namun sia-sia saja, dengan sigap Kyo memegangi tubuh Karen dan membuatnya kembali tersudut

"berhenti merengek seperti wanita begitu!" kata Kyo gemas

"kurang ajar! berani sekali kau menyentuh dadaku, brengsek!" Karen tambah kesal

"hentikan acting mu itu Karen! kau itu tidak punya dada!!" dengan keras kedua tangan Kyo diletakkan ke dada Karen. seketika mereka berdua hening sejenak

karen yang baru sadar kembali akan wujudnya yang saat itu sedang menjadi lelaki mulai meraba-raba dadanya sendiri dan segera menatap kyo kembali

"aaa...." ucapnya kehilangan kata-kata

"aaaa.... apa? dadamu itu rata, dipegang seperti apapun tidak akan ada rasanya" sikap Kyo sengaja dibuat terlihat kecewa

"apa maksudmu itu?" tanya Karen yang merasa tersinggung karena dadanya juga rata saat menjadi wanita

lagi-lagi Kyo merapatkan tubuhnya kearah Karen dan memasang wajah sok Cool "karena, dimanapun.. wanita sungguhan itu memiliki dada yang indah dan busung mempesona... tidak seperti dadamu yang palsu saat menjadi wanita" Kyo mengatakan itu sambil sebelah tangannya memencet-mencet dada karen

kelakuannya itu membuat Karen Gerah dan tidak dapat menahan diri, dengan cepat karen benturkan kepalanya dengan kepala Kyo hingga membuat keduanya kesakitan namun Karen dapat menahannya tidak seperti Kyo yang merintih kesakitan

"aaakh... kepalaku... sial kau Karen...!"

"jangan pernah bersikap mesum seperti itu lagi padaku, mengerti?!"

"aku tidak ada minat sedikitpun mesum terhadap Pria, aku masih normal! aduuuh... sakit sekali.. kepalamu itu seperti batu saja kerasnya!" Kyo memegang kepalanya kesakitan

Karen menarik Kerah baju Kyo "memangnya karena ulah siapa aku jadi pria seperti ini hah?!"

"mana ku tau!" Kyo mencoba melepas pegangan Karen namun karen sangat kencang mencengkramnya

"kalau bukan karena kau tadi menabrakku dan menciumku, aku tidak akan berubah seperti ini! seharusnya aku yang marah karena kaulah yang membuatku berubah seperti sekarang!" Makinya pada Kyo

"tadi itu kan tidak disengaja! siapa suruh kau jalan tidak pakai mata!" bantah Kyo

"masih saja membela diri!"

"memangnya mau mu bagaimana?! aku harus menciummu lagi agar kau bisa berubah menjadi wanita begitu?!"

mendengar perkataan Kyo membuat Karen diam mematung "hei kenapa kau?" sedetik kemudian wajah Karen memerah karena malu setelah sadar apa yang dikatakan Kyo

"Dasar Maniak! jadi kau berniat mencari kesempatan untuk menciumku lagi ya! dasar Pria mesum! menjijikkan!" Karen tidak henti-hentinya memukul badan Kyo, dengan susah payah Kyo mempertahankan dirinya agar tidak kena pukul

"berhenti memanggilku dengan sebutan mesum dasar Pirang!!" dengan susah payah akhirnya Kyo berhasil menangkap kedua tangan Karen dan menghentikan pukulannya "memang apa ruginya dicium sesama Pria?" Kyo mengangkat alisnya bingung "Aku bukan Pria!" karen berusaha melepaskan diri

"haha... saat ini kau Pria Karen!"

"ini hanya sementara... ini bukan tubuh asliku!"

"hmm..?" Kyo merasakan suhu tubuh Karen berubah menjadi sedikit panas "Kau demam Karen?"

"ha?" karen bingung

"tubuhmu makin panas saja...."

Karen tau dan merasakan tubuhnya juga memanas, dia yakin sudah waktunya dia berubah kembali menjadi wanita "Sudah batasnya.." Karen berbisik pelan dengan tersenyum membuat Kyo sedikit bingung

sedetik kemudian BUUM....

Tubuh Karen berubah kembali menjadi Wanita dengan sedikit asap yang keluar dari kepalanya, Kyo yang melihat sedikit terkejut dan diam sesaat "huaaah... akhirnyaaa...." Karen terlihat lega sambil membetulkan poninya yang sedikit berantakan

Kyo yang masih bingung kembali mengarahkan kedua tangannya tepat ke Dada Karen yang sedikit menonjol "Kyaaaaa!!! dasar Mesuum!!!" refleks Karen meluncurkan pukulan ke wajah Kyo hingga Kyo kesakitan "Aaaakh..."



******
 
Di Kelas



"ternyata kau itu wanita sungguhan ya?" Kyo bertanya sambil mengompres wajahnya yang sedikit lebam dengan es karena pukulan Karen

"sudah sejak awal aku bilang padamu, kalau aku ini WANITA... kau saja yang tuli!" Karen duduk dengan melipat tangannya didada bukan karena takut akan dipegang lagi oleh Kyo tapi karena sudah menjadi kebiasaannya jika kesal akan melipat tangannya di dada.

"Wanita mana ada yang berdada kecil sepertimu, dan tidak ada manis-manisnya.. aakh...sakit..." kyo meringis saat es mengenai pipinya

"yang seperti itu hanya wanita lemah..."

"ha?"

"iya. bermanja-manja pada seorang Pria, menggantungkan hidupnya pada Pria yang belum tentu rela berkorban nyawa demi menyelamatkannya.... wanita lemah yang tidak dapat menjaga dirinya sendiri, mudah di permainkan oleh Pria hidung belang dan Jalang" oceh Karen tidak henti-hentinya

"hei-hei, dapat dari mana semua opini itu? yang kau katakan itu salah, tidak semua wanita manis itu lemah..." Kyo menyodorkan handuk kecil berisikan es batu menyentuh dahi Karen

"ah, dingin!" pekiknya mengindar dan kemudian mengangkat alisnya "Berani bertaruh?" tantang Karen sambil tersenyum menggoda

"ha? bertaruh apa?" Kyo kembali mengompres Pipinya yang sedikit lebam

"bertaruh yang barusan ku ucapkan, wanita manis itu lemah" Karen cengengesan yakin akan ucapannya

"jangan yakin dulu... kaulihat didepan sana?" Kyo menunjuk ke arah wanita dengan pakaian Feminim dan dandanan yang manis sedang bersama seorang Pria yang sepertinya bukan lain adalah pacarnya sendiri

"perhatikan dia, wanita itu manis kan?" Karen hanya melihat tanpa membalas komentar dari Kyo "namanya Rebeca, kau perhatikan dia sedang apa itu"

mereka sama-sama melihat Pria yang bersama wanita bernama Rebeca itu mengeluarkan sejumlah uang dari dompet, dan memberikannya pada Rebeca

"cih... itu pemalakan..." wajah Karen terlihat tidak suka

"kau belum melihat semuanya... coba perhatikan sebentar lagi..." pinta Kyo kembali dengan terkekeh

pria yang bersama Rebeca kini pergi dari kelas, Rebeca terlihat sangat senang dengan uang yang di perolehnya, tidak lama kemudian ada Pria lain yang menghampirinya, pria yang berbeda dari yang pertama.

Sikap Rebeca terlihat sangat manja dan mempesona, sehingga semua Pria yang dekat dengannya pasti sangat gemas padanya... tidak lama kemudian terlihat kembali Pria tersebut mengeluarkan sejumlah uang dan diberikan pada Rebeca sama persis seperti Pria yang pertama

"Hei..!!! itu keteraluan..!!" Karen kesal sendiri melihatnya

Kyo hanya terkekeh melihat reaksi Karen tersebut "nah.. kau lihat sendiri kan? wajah yang manis dan lembut itu adalah senjata terbesar wanita untuk memanfaatkan pria.. hahaha"

"jika memang kenyataannya seperti itu, aku bersyukur aku bukan jenis wanita yang manis khukhukhu"

"kau bukan wanita" bantah Kyo lagi-lagi membuat Karen panas kembali mengingat kejadian sebelumnya yang dilakukan Kyo pada dirinya

"aku tidak akan memaafkanmu atas kejadian tadi!" katanya kecut

"yang bagian akhir itu aku minta maaf, ku kira dadamu masih belum tumbuh" Kyo mengucapkannya dengan santai sambil menunjuk ke dada Karen

"biarpun aku sedang jadi Pria, kau tidak berhak juga menyentuhku,Bodoh!"

"dilihat dari segi manapun, kau itu memang seperti Pria, tidak heran jika sesama pria memegang tubuh temannya kan? lagipula, seperti dalam dongeng, pangeran akan kembali dalam wujud aslinya bila mendapatkan ciuman dari sang Putri, jadi pastinya saat aku menciummu, itulah wujudmu yang sebenarnya"

"kau terlalu banyak mengkhayal ya?" Karen sebal. baru disadari oleh Karen kalau Kyo pasti sudah menyebarkan rahasianya ini keseluruh kelas, tapi semua mahasiswa dikelas itu semua baisa-biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa

"mencari siapa kau?" Kyo bertanya melihat Karen yang sejak tadi melihat kesana-sini

"kau pasti sudah menyebarkan keanehanku pada seisi kampus kan? tapi kenapa semua orang bersikap seperti biasa?" Karen heran

"kau kira aku ini tukang gosip ya?" Kyo sebal dan meletakkan handuk yang sudah tidak dingin di atas meja

"siapa tau kan?" Karen acuh-tak acuh menyigapi Kyo

"huh, untuk apa aku menyebarkan hal aneh seperti itu tanpa bukti? yang ada pasti aku akan dikira sudah gila!" Kyo kini duduk bersandar pada dinding kelas sambil menghadap langit-angit "bagaimana bisa kau berubah seperti itu? jangan bilang kau seorang putri dari dalam dongeng!?"

"..... menggelikan..." Karen memandang Kyo jijik

"hei... tidak ada yang mustakhil di dunia ini kan? lihat saja dirimu itu, yang terjadi padamu saja sudah merupakan hal yang mustakhil"

"kau bisa melupakan apa yang sudah kau lihat itu, mudah saja bukan?"

"bila aku bisa, akan ku lupakan"

Karen beranjak dari kursinya dan mendekatkan wajahnya kehadapan Kyo "awas saja bila sampai kau menyebarkan apa yang sudah kau lihat... aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan padamu" ancamnya menunjuk-nunjuk hidung Kyo

Kyo memperlihatkan wajah Takut yang dibuat-buat untuk mencemooh Karen "uuh... menakutkan..." terbesit didalam kepala Kyo untuk memanfaatkan situasi ini, dengan senyunya yang penuh arti dia ikut mendekatkan wajahnya pada Karen "jika kau mau aku tidak memberitahukannya pada seisi kampus... yentunya itu tidak Gratis...khukhukhu"

Karen menyadari akan kelicikan Kyo dan itu sangat mengena baginya "owh... Firasatku benar-benar buruk kali ini..." katanya menutup mata, Kyo nyengir lebar pada Karen tanda kemenangannya



******
 
Yosh!!!!

Karena selama ini tia belum kasih gambaran dari Para Tokoh... sekarang Tia kasih View Picture nya dari Tiap Tokoh >///<

kita mulai dari...

Karen

aku ambil karakter ini dari Utaite 96Neko... dia cocok banget sama karakter Karen

another_96neko_by_yuu15-d5bvvuu.jpg
96neko_by_cj1426-d542ijc.jpg





Kyo

aku ambil karakter Kyo dari Utaite juga yang bernama Kogeinu cerewet dan banyak omong sesuai sama facenya yang imyut2



Kogeinu.png




karakter yang lainnya akan menyusul ^-^​
 
Last edited:
Hari Berikutnya

Karen terlihat sedang duduk di sebuah meja kecil yang tidak jauh dari sebuah tempat tidur yang cukup besar, sebuah pulpen ada di genggamannya, dan Karen sibuk mencoret-coret buku tulis yang berisikan materi kuliahnya

wajah karen sangat tidak menyukai apa yang dia kerjakan, dia meletakkan kembali pulpen di atas meja dan marah-marah "kenapa aku jadi musti mengerjakan Tugas kuliahmu?!"

terlihat Kyo dengan santai duduk didepannya sambil meminum jus yang dia sediakan "itu tugasmu, makanya kau kupanggil kerumahku ini, kalau kau tidak mau ya tidak apa-apa, besok akan aku tempelkan di mading apa yang terjadi kemarin" senyumnya penuh kemenangan

"dasar kau ular...!!" Karen melemparkan bantal kecil yang ada disampingnya, ditangkap gesit oleh Kyo sambil tertawa ringan

"sudah kerjakan saja... hanya saru mata pelajaran saja kok, jadi harusnya kau berterima kasih padaku.."

Karen mengangkat Tugasnya dengan cemberut "iya satu, tapi membuat ringkasan sebanyak ini sama saja dengan tiga mata kuliah!"

Karen teringat akan sesuatu, saat datang kerumah Kyo, tidak ada siapapun disana, malah yang membukakan pintu adalah Kyo sendiri, padahal rumahnya itu lebih besar dari rumah nenek Karen, seharusnya dia pasti tidak tinggal sendirian

"keluargamu kemana? sepi sekali dsini"

"orang tua dan adikku sedang keluar kota untuk beberapa hari, aku tidak ikut karena harus belajar, karena sebentar lagi ujian semester akhir.."

Karen cemberut dan mengembungkan pipinya "belajar katamu?...sekarang aku yang sedang belajar, kau malah enak-enakan memandoriku, dasar Pria pesum" Karen melepaskan Pulpennya untuk protes

"sudah jangan banyak Protes.. kerjakan saja" perintahnya melirik sambil meminum jusnya

Ting Tong....

Suara bell berbunyi "siapa sih siang-siang begini?" Kyo bangun dari duduknya untuk turun ke lantai satu membukakan pintu

"mungkin orang tuamu kembali lebih cepat?" Karen sedikit berteriak

tidak sampai dua menit Kyo turun dia sudah kembali dengan berlari dan menutup pintu dengan keras "kenapa kau? benar orang tuamu datang?"

wajah Kyo terlihat pucat dan cemas "ini lebih gawat...." Kyo melihat kearah Karen dengan seksama "ada apa? jangan melihatku seperti itu" Karen jadi sedikit takut

"aaaaaarrgh!!!! bagaimana ini...!!! kalau sampai dia melihat ada wanita didalam kamarku pasti akan dikira yang tidak-tidak..!!!" katanya panik mengacak-acak rambutnya yang coklat

"bukankah kau tidak menganggapku wanita sebelumnya?" Karen cuek memainkan Pulpen di jarinya

mendengar perkataan itu, Kyo jadi teringat akan kejadian dimana Karen bisa berubah menjadi Pria, dengan bersemangat Kyo mendekati Karen dan memegang pundaknya

"Berubahlah menjadi Pria Karen! kumohon!"

bagaikan tersambar petir Karen dibuatnya, permintaan itu sangat aneh baginya "apa maksudmu!?"

"kalau sampai dia melihatmu dalam wujud wanita habislah aku!! cepatlah berubah jadi Pria...!!!" Kyo terus saja mengguncang-guncangkan tubuh Karen

"aku tidak bisa!!! mana bisa aku berubah??!! dan aku tidak mau berubah jadi Pria!!!" Karen segera bangun dari duduknya dan selangkah menjauh dari Kyo

"ayolah, hanya sebentar, sampai 'Dia' pergi dari sini..!!" pintanya mendekat perlahan

"jangan mendekat! kalau berani macam-macam kutusuk kau!" ancam Karen dengan bodoh mengacungkan Pulpen kearah kyo

"ayolah..!!! hanya berubah saja..!! katakan bagaimana caramu berubah?!" paksa Kyo mendekat

mendengar ucapan Kyo refleks telapak tangan Karen menutup mulutnya "aha! ternyata kau harus dicium seperti sebelumnya ya!" Kyo langsung menerkam Karen

"Kyaaa!!! tidak! jangan sentuh aku Bodoh!!!" Karen meronta namun percuma Kyo sudah membuatnya terpojok di dinding

"hanya kecupan ringan saja..." Kyo cengengesan

"dasar Pria mesum! lepaskan! aku tidak mau dicium olehmu!" Karen lagi-lagi menghantam kepala Kyo dengan kepalanya hingga Kyo kesakitan

"aaakh!! kenapa kau malah memukulku! aku hanya minta tolong padamu!"

"permintaanmu itu sangat tidak masuk akal dan aku tidak mau! lebih baik aku pulang saja!!" Karen menuju pintu keluar

disaat yang bersamaan sebelum karen membuka pintu, terdengar suara seorang wanita dari arah luar pintu memanggil Kyo "Kyoo... Kau didalam?"

Kyo yang panik langsung menarik Karen dan melemparkannya ke atas Kasur kemudian menindih dan menciumnya tanpa sempat Karen melawan

Mulut mereka berpagutan sesaat hingga kemudian pintu kamar terbuka dan ada seorang wanita muda yang masuk dan terkejut dengan apa yang ia lihat didalam kamar itu

Kyo terkejut dan memalingkan wajahnya dengan sangat cemas...



******
 
Yosh!!!!

Karena selama ini tia belum kasih gambaran dari Para Tokoh... sekarang Tia kasih View Picture nya dari Tiap Tokoh >///<

kita mulai dari...

Karen

aku ambil karakter ini dari Utaite 96Neko... dia cocok banget sama karakter Karen

another_96neko_by_yuu15-d5bvvuu.jpg
96neko_by_cj1426-d542ijc.jpg





Kyo

aku ambil karakter Kyo dari Utaite juga yang bernama Kogeinu cerewet dan banyak omong sesuai sama facenya yang imyut2



Kogeinu.png




karakter yang lainnya akan menyusul ^-^​

Karen-nya KAWAII
meski agak boyish, tapi kecantikannya alami XD
 
Back
Top