Kehakiman, Antara Keadilan Hukum dan Korupsi

zackysetya

New member
Dewasa ini praktik penegakan hukum di Indonesia dapat dikatakan masih dililit berbagai permasalahan yang menjauhkan hukum dari tujuan utamanya yaitu memberikan keadilan, kepastian, dan manfaat bagi masyarakat. Secara kasat mata publik dapat melihat banyak kasus yang tidak hanya mengusik rasa keadilan masyarakat, namun juga menampakkan wajah yang diskriminatif dalam penegakannya.

Terkadang jengkel juga melihat keadilan yang sangat diskriminatif. Terlebih bagi rakyat kecil, seperti tak ada celah untuk mendapatkan keadilan. Salah satu contoh yang cukup dikenal masyarakat dimana terlihat adanya diskriminasi tersebut adalah perbandingan antara proses hukum terhadap kasus “pencurian” dua buah kapuk randu atau buah semangka. Kasus tersebut cukup cepat diproses dengan tersangka yang merupakan rakyat kecil langsung dijatuhi hukuman penjara. Tanpa ampun. Berbeda dengan penanganan beberapa kasus korupsi yang sangat lamban dan tidak pernah ada kepastian kapan akan dituntaskan. Hukum dalam tataran inilah yang saat ini dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat kebanyakan.

Hukum yang sepantasnya memiliki tujuan tertinggi untuk menegakkan keadilan pun tak bisa diandalkan. Aparat penegak hukum justru menjadi bagian dari penyebab buruknya penegakan hukum di negeri ini. Hakim yang diharapkan sebagai benteng terakhir untuk mewujudkan terpenuhinya rasa keadilan bagi masyarakat melalui putusan-putusannya ternyata juga menjadi salah satu pihak yang berkontribusi terhadap buruknya penegakkan hukum itu sendiri. Begitu pentingnya peran penegak hukum dalam hal ini hakim. Jika hakim saja mudah disuap, bagaimana hukum dan keadilan mau berjalan?

Publik bisa menilai, kinerja hakim dan jaksa dalam menangani kasus-kasus khususnya korupsi. Meskipun sudah jelas barang bukti dan lain sebagainya, kenapa penanganan dan putusan hukum itu sangat lambat? Terkadang sampai muncul kasus korupsi-korupsi baru. Dan sepertinya semua itu tak jelas kemana akhirnya, sampai publik juga lupa karena saking banyaknya koruptor yang ternyata masih melenggang bebas, masih bisa tersenyum, bahkan melambaikan tangan bak pahlawan. Tak akan ada habisnya membahas korupsi di negara ini. Yang jelas, diharapkan para penegak hukum ke depannya bisa berbuat adil, tidak ikut-ikutan korup sehingga bisa dijadikan panutan bagi masyarakat. Khususnya masyarakat yang berniat menjalani profesi ini, yang rela bersaing tiap tahunnya dalam rekrutmen CPNS. Terlepas dari suap, penerimaan CPNS 2013 ini dipastikan oleh pemerintah tidak ada praktek suap. Jadi seleksinya murni lewat tes. Untuk mempelajari soal-soal cpns dan software CAT CPNS silahkan join member soalcpns.com (Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia)
 
Back
Top