7 Fakta Mengagetkan Pengemis Tajir Walang

spirit

Mod
084012_walang1.jpg

Seorang pemulung di kolong jembatan tugu Pancoran, Walang (54), didapati membawa uang Rp 25 juta dalam gerobaknya. Pura-pura mendorong gerobak berisi rekannya yang sakit, ia mengais belas kasih warga Jakarta.

Walang ditangkap oleh petugas Sudin Jakarta Selatan (Jaksel) pada hari Selasa (26/11/2013) bersama rekannya Sa'aran (60). Walang adalah warga Subang yang baru 15 hari lalu berada di Jakarta.

"Kedua pengemis ini berasal dari Subang," ucap Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.

Menurut Miftahul, Walang yang merupakan aktor intelektualnya mengemis dengan mendorong gerobak. Sedangkan Sa'aran berada di gerobak dan mengaku sakit.

"Padahal berpura-pura saja," kata Miftahul.

Dari gerobak yang dibawanya ditemukan sejumlah barang-barang bekas dan kantong plastik berisi uang dengan total Rp 25.448.600. Pada petugas, pria paruh baya ini mengaku uang tersebut dari hasil mengemis.

Berikut beberapa fakta menarik mengenai Walang dan gerobaknya yang disita petugas seperti dirangkum detikcom, Kamis (28/11/2013):
 
084122_184018_pemulung.jpg

Uang Ditaruh Dalam 'Brangkas' Di Gerobak
Walang ternyata memiliki sebuah brangkas untuk meletakkan uang hasil mengemisnya. Brangkas ini diletakkan di dalam gerobak yang senantiasa digunakannya untuk mengemis bersama Sa'aran.

Brangkas ini berupa laci yang melekat pada badan gerobaknya dan di gembok. Laci ini tersembunyi di antara tumpukan barang rongsokan yang ada di dalam gerobaknya.

Rp 25 juta yang ada dalam brangkas tersebut dibaginya di beberapa kantong plastik. Ada plastik yang berisi uang Rp 7 juta sedangkan kantong lain berisi uang sebesar Rp 2 juta rupiah.

"Ada 10 gembok. Uangnya digembok," kata seorang petugas Dinas Sosial Jakarta Selatan.

084157_walang2.jpg

Tak Ada Rumah di Jakarta
Walang sudah mengemis di Jakarta sejak 5 tahun yang lalu. Pria asal Subang ini tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta.

Selama ini ia hanya berkeliling di Jakarta Selatan dan tinggal di tempat tidak berpenghuni.

"Walang nggak punya tempat tinggal. Dia <i>mobile</i> di tempat kosong," ujar Miftahul Huda

Jika ingin beristirahat, Walan dan rekannya Sa'aran akan tidur di emperan-emperan toko. Ia bahkan mengaku tidak pernah mandi dan berganti baju sejak datang ke Jakarta 5 tahun yang lalu.

Walang dan Sa'aran mengenakan pakaian lusuh. "Ngakunya sejak di Jakarta nggak mandi, nggak ganti baju. Kalau mau tidur di emperan-emperan toko," kata Miftahul.

084440_walang3.jpg

Di Kampung, Dikenal Dengan Nama "Haji Walang"
Di Jakarta, Walang adalah satu di antara ratusan pengemis yang tak memiliki tempat tinggal. Namun kondisi sebaliknya justru terjadi di kampung halamannya, Subang, Jawa Barat.

Di Subang, Walang cukup terkenal meski belum pernah melaksanakan haji pengemis tajir ini dipanggil dengan sebutan "Haji Walang"

"Walang di kampungnya terkenal dengan sebutan Haji Walang. Biasalah orang di kampung suka sebut haji, padahal belum naik haji," kata Miftahul.

085033_pengemis.jpg

Punya Bisnis Ternak Kambing di Kampung
Tidak selamanya pengemis berarti hidup melarat. Walang salah satu bukti nyata bahwa kehidupan pengemis bisa sangat sejahtera di kampung halamannya.

Di Subang, Jawa Barat, "Haji Walang" memiliki bisnis ternak kambing.

"Walang di kampung ternak kambing," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda.

Selama ini, bisnisnya diurus oleh keluarganya. Ia memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang hidup berkecukupan.

"Anak pertama sudah menikah. Sedangkan anak kedua sekolah di SMK, anak ketiga masih SD," bebernya.

085153_walang1.jpg

Uang Rp 25 Juta untuk Tambahan Naik Haji
Dari pengakuan Walang, ia mengemis untuk bisa naik haji. Rencananya, uang yang ada saat ini untuk tambahan biaya naik haji.

"Walang itu sudah membayar ongkos naik haji dan uang mengemis yang sekarang buat tambahan dana naik haji," kata Miftahul.

Namun sayang, ia sudah lebih dulu diamankan petugas Dinas Sosial sebelum melaksanakan niatnya tersebut.

-detikNews​
 
itu Fakta...!! hahahaha rata2 pengemis di kampungnya kaya... lebih kaya dari kita yang udah banting tulang kerja di perusahaan swasta -_-
 
itu Fakta...!! hahahaha rata2 pengemis di kampungnya kaya... lebih kaya dari kita yang udah banting tulang kerja di perusahaan swasta -_-

ternyata mengemis jauh lbh banyak penghasilannya daripada kerja kantoran. Mereka pengemis ngga butuh ijazah sedangkan pekerja kantoran butuh ijazah dan surat kelakuak baik segala
 
ternyata mengemis jauh lbh banyak penghasilannya daripada kerja kantoran. Mereka pengemis ngga butuh ijazah sedangkan pekerja kantoran butuh ijazah dan surat kelakuak baik segala
kerjaan mereka juga cuma duduk sambil menadahkan tangan aja -_-
 
kalin mo ngemis, ah.. Tp di luar negeri :D mayan.. *becanda :p

Dulu waktu lagi ibadah haji, pas pulang dari Masjid Nabawi, kalin lihat para pengemis orang kulit hitam, dengan tangan-tangan yang buntung. Eh, gak disangka malah ada orang Indonesia. Ntah knapa dia ngemis di negara orang.
Lalu, pikir ku pun melayang..
Seandainya ngemis di saudi, paling engga, tiap orang minimal ngasih 1 riyal. Anggap aja segitu. Pada tahun itu, 1 riyal = 3000 rupiah.
Kalo dalam sehari ada 500 orang yang ngasih (misal 1 org 1 riyal). Wuih.. 1,5 jt! Sebulan = 45 jt! Setahun? Waahhh hebat. Hahaha khayalan tingkat tinggi. Hahahahaha
 
semalam pak walang d wawancarai d acara Hitam Putih. Rupanya duitnya bukan 25 juta saja tapi 37 juta. semua uang hasil ngemis 33 juta dan yg 4 juta hasil jual sapi d kampung. Sehari ngemis pak walang dapat menghasilkan 150rb
 
buset!
Eh, pas di hitam putih.. Pak Walangnya udah mandi gak, ya? Kan katanya udah gak mandi selama 5 tahun (mo nyaingin Kailash Singh (yg gak mandi hampir 40 thn) kayaknya nih orang). Hahahaha
 
buset!
Eh, pas di hitam putih.. Pak Walangnya udah mandi gak, ya? Kan katanya udah gak mandi selama 5 tahun (mo nyaingin Kailash Singh (yg gak mandi hampir 40 thn) kayaknya nih orang). Hahahaha

udah cakep dia pk baju baru. Tak lupa ia nampang sambil unyu2 d depan kamera :)
 
Back
Top