Pasca-lengser, SBY akan Buka Warung Nasi Goreng atau Jadi Sekjen PBB?

presiden-sby-bu-ani-makan-sate-padang.jpg


TRIBUNNEWS.COM – Tiga bulan berselang dari pemilu legislatif, rakyat Indonesia akan mengikuti Pemilu lagi, yakni Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Pemilu ini untuk mencari presiden baru. Disebut baru karena masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kurang dari setahun lagi, tepatnya 20 Oktober 2014. Ia sudah dua periode menjabat, masing-masing 5 tahun, atau sudah maksimum seperti diatur konstitusi; 10 tahun menjabat.

Kira-kira apa target Ketua Umum Partai Demokrat tersebut 'pascalengser keprabon', dan tidak berkegiatan lagi di Istana Presiden? Betulkah pensiunan jenderal kelahiran Blitar, Jawa Timur 9 September 1949 itu akan membuka warung makan menu khusus nasi goreng? Atau punyakah dia ambisi mendunia, menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, misalnya?

Untuk urusan warung makan pernah terlontar dari Presiden SBY sendiri. Kendati nada berseloroh, SBY memang dikenal pintar mengolah nasi goreng. Bersama Ny Kristiani Herawati atau Ny Ani Yudhoyono, SBY beberapa kali menyajikan menu nasi goreng buatannya sendiri untuk disantap tetamu negara dalam acara resepsi makan bersama.

Nah, selain bercita-cita membuka warung nasi goreng SBY juga pernah berucap akan menjadi pembicara seminar-seminar nasional dan internasional. Tujuannya untuk berbagi ilmu kepada masyarakat luas menceritakan pengalamannnya selama menjabat Presiden RI dua periode, selama 10 tahun.

Namun apa pekerjaan SBY setelah pensiun dari presiden belum diputuskan. "Yang jelas, Insya Allah, apa pun yang akan saya lakukan nanti pastilah sesuatu yang halal," kata SBY.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah menafsirkan maksud SBY ingin menjual nasi goreng racikannya di rumah makan. "Mungkin dia (SBY) tidak mau lagi berpolitik setelah pensiun dari presiden. Atau mungkin juga SBY ingin bikin album lagu karena kita tahu SBY senang ciptakan lagu," kata Iberamsjah.

Iberamsyah menyarankan SBY untuk memilih kegiatan sosial setelah pensiun dari presiden. Kegiatan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah pensiun mengabdikan diri pada kegiatan sosial yakni menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), merupakan contoh bagus. "SBY carilah kegiatan seperti itu yang memberi simpati dari masyarakat," kata Iberamsjah.

Dalam setahun terakhir berhembus kabar bahwa SBY menyiapkan diri untuk mencalonkan sebagai Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Banyak gelagat SBY yang diperlihatkan ke publik mengenai cita-cita SBY itu setelah pensiun. Misalnya SBY rajin dan berperan aktif dalam kegiatan internasional.

Ketika Presiden SBY meraih penghargaan World Statesman Award dari organisasi Appeal of Conscience Foundation (ACF), sebuah yayasan antaragama di Amerika Serikat, dapat dimaknai satu anak tangga menuju kursi Sekjen PBB.

"Tetapi untuk jadi Sekjen PBB modal itu tidak cukup. Harus minimal punya pengalaman dalam bidang perdamaian dengan karier diplomatik yang banyak," kata Iberamsjah.

Lain halnya dengan Politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat. Kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu Martin menilai SBY cocok jadi Sekjen PBB. SBY adalah salah satu putra terbaik bangsa yang pernah dikenal oleh rakyat Indonesia. "Saya kira tidak ada orang yang tidak mengetahui jasa dan peran beliau yang sangat besar," kata Martin.

Menurut Martin, kelebihan SBY banyak bukan hanya karena kepemimpinan di pemerintahan atau politik, tapi juga memiliki bakat yang luar biasa dibidang seni dan budaya. "Tidak banyak kepala negara atau kepala pemerintahan di negara lain yang memiliki seorang pemimpin yang memiliki segudang bakat seperti Presiden SBY," kata Martin.

Anggota DPR dari Partai Gerindra ini berpendapat, kelak jika jabatan SBY sebagai Presiden RI berakhir, sudah selayaknya didukung jadi Sekjen Perserikatan Bangsa (PBB).

"Akan kita dukung Pak SBY untuk menjadi Sekjen PBB yang akan datang menggantikan Sekjen PBB yang sekarang (Ban Ki Moon)," kata Martin. "Saya kira kalau semua rakyat Indonesia ikut mendoakannya dengan tulus, saya yakin SBY akan berhasil jadi Sekjen PBB," kata Martin.

Menjelang akhir masa jabatannya, Pengamat Politik UI Iberamsjah memperkirakan Presiden SBY kemungkinan besar tidak akan terlibat langsung di politik usai pensiun jadi presiden. Pasalnya, selama 10 tahun menjabat Presiden kelihatannya SBY gagal total tidak berhasil membawa rakyat Indonesia menjadi lebih sejahtera.

"SBY sadar di politik tidak akan laku lagi," kata Iberamsjah. Namun demikian, Iberamsjah mengatakan kemungkinan SBY berada di belakang layar terus memantau situasi politik terkini terutama Partai Demokrat yang didirikannya itu.

"SBY harus pintar mencari penggantinya di Demokrat nanti atau mencari orang-orang yang bisa dipercaya mengganti dinasti Cikeas. Bisa anaknya, iparnya, atau keluarganya sebab kalau orang lain akan bisa membahayakan dirinya," kata Iberamsjah.

Demikian pula, kata Iberamsjah, untuk Capres Demokrat akan dipilih keluarga dekat atau teman dekat SBY yang bisa dipercaya. "Risiko politik SBY setelah pensiun jadi Presiden masih besar. Bisa saja kasus Century akan diungkit nanti," kata Iberamsjah.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua menyebut adik ipar Presiden SBY yakni mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhie Wibowo memiliki peluang lebih besar untuk menjadi Capres Demokrat dibandingkan 10 kandidat lain peserta konvensi Capres Demokrat. "Pak Pramono Edhie punya peluang lebih besar jadi Capres," kata Max.

Max mengatakan, tidak bermaksud mendahului hasil survei serta bisa memandang enteng kandidat Capres peserta lainnya. Namun, kata Max, itulah faktanya nanti.

"Kita tidak bisa pandang enteng Pak Dahlan yang sepertinya diam-diam saja dan calling down. Pak Hayono Isman juga punya peluang sebab dia mantan menteri. Namun Pramono Edhie dia negarawan dan punya visi bagus dan saya tahu banyak beliau sebab relasi saya di Komisi I DPR dulu," kata Max.

Max kembali memuji Pramono Edhie yang sama-sama memiliki latar belakang militer. "Sama dengan Pak SBY yang background-nya dari militer punya disiplin tinggi, kesetiaan, dan kehormatan bagi bangsa dan negara," kata Max.

Politisi Demokrat lainnya, Ruhut Sitompul bahkan dalam berbagai kesempatan terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Pramono Edhie Wibowo sebagai Capres dari Partai Demokrat.

"Kesebelas peserta konvensi Partai Demokrat semuanya capable dan sempurna untuk maju sebagai presiden. Tapi pak Pramono Edhie merupakan kandidat yang paling baik dilihat dari rekam jejak dan silsilah keluarganya," kata Ruhut.

Jika hanya Pramono Edhie yang diunggulkan sebagai Capres Demokrat lalu bagaimana dengan 10 Capres peserta konvensi Demokrat lainnya? Juru Bicara Komite Konvensi Capres Demokrat, Rully Charis, ketika dikonfirmasi TRIBUNnews.com mengatakan Komite sesuai dengan aturan tetap berpedoman pada ketentuan bahwa pemenang konvensi adalah peserta yang memiliki elektabilitas tertinggi pada survey bulan April 2013 mendatang.

"Saya pikir ekspresi apapun dari para pendukung peserta konvensi adalah wajar sebagai wujud harapan besar mereka untuk memenangkan konvensi," kata Rully.

Rully mengatakan proses konvensi yang masih lebih dari 5 bulan ke depan tentu masih membuka peluang besar bagi peserta konvensi untuk menarik hati rakyat meraih elektabilitas tertinggi pada survey April mendatang. "Dan itu tentu tergantung kerja keras dan kreativitas dari tim kampanye mereka," kata Rully.


sumber : tribunnews.com

sudah pak sby ngak usah bingung jadi penyanyi dangdut saja untuk mengantikan bang rhoma yang mau nyapres
 
sudah pak sby ngak usah bingung jadi penyanyi dangdut saja untuk mengantikan bang rhoma yang mau nyapres

kalau begitu jadinya kebalik dong, tadinya presiden jadi penyanyi dangdut, dan tadinya penyanyi dangdut jadi presiden :D
 
Back
Top