Kim Jong-Un, Penjagal Koruptor dari Korea

YUmee_miru

Well-known member
2061826.jpg
Kim Jong-Un, presiden korut




INILAH.COM, Jakarta - Kim Jong Un, Presiden Korea Utara yang baru akan berusia 31 tahun pada 8 Januari tahun ini, 12 Desember 2013 baru lalu, membuat dunia terkejut.

Di saat masyarakat internasional masih terus memperjuangkan pemberlakuan Undang-Undang Hak Azasi Manusia (HAM) secara global, Presiden negara sosialis-komunis itu membunuh pamannya Jang Song Thaek, 67 tahun, dengan cara keji.

Sang paman, setelah ditangkap, diadili oleh pengadilan militer, divonis bersalah dengan ganjaran hukuman mati. Song Thaek kemudian ditelanjangi dan kedua tangannya diikat ke belakang.

Dalam keadaan tak berdaya, paman yang ikut membantu Kim agar punya 'grip' dalam rezim militer Korea Utara, dijebloskan ke dalam kandang anjing. Di situ, sudah menunggu 120 ekor anjing herder yang sudah lima hari sengaja tidak diberi makan.

Serta merta anjing-anjing peliharaan diktator muda itu memangsa Song Thaek. Saat tubuh Song Thaek dikoyak anjing-anjing herder, sekitar 300 pejabat Korea Utara disuruh menyaksikan langsung drama pembunuhan itu. Satu jam kemudian tragedi itu baru berakhir.

Presiden Korea Utara yang menggantikan ayahnya Kim Jong Il, tahun 2011, menyatakan puas dengan eksekusi tersebut. Rasa puas disampaikannya secara khusus dalam pidato resmi di malam pergantian tahun baru, melalui saluran televisi pemerintah.

Song Thaek, almarhum, dieksekusi dengan tuduhan berlapis: korupsi, bermain perempuan dan mau menggulingkan kekuasaan lewat kepemimpinan di Partai Komunis Korea Utara, satu-satunya partai yang ada di negera tersebut.

Bagi para pengamat Korea, baik yang berada di Asia maupun di Amerika Serikat, negara yang menempatkan Korea Utara sebagai negara berbahaya karena kemampuannya memproduksi senjata nuklir, eksekusi itu dilihat sebagai sebuah fenomena baru.

Karena membunuh secara kejam atas seorang manusia yang masih ada hubungan kekeluargaan, dengan cara keji, hanya mungkin dilakukan oleh manusia yang tidak punya rasa peri kemanusiaan.

Sementara Korea Utara, selama 50 tahun terakhir ini dikenal sebagai negara yang tidak peduli dengan penegakan HAM. Negeri komunis yang punya konsep sendiri tentang HAM dan peri kemanusiaan.

Kekhawatiran pun mengemuka. Sebab Kora Utara memiliki alat pemusnah manusia, berupa senjata nuklir. Penggunaan senjata pemusnah manusia itu, hanya bisa diputuskan oleh pemimpin tertinggi di Korea Utara. Nah, siapa lagi, kalau bukan Kim Jong Un, pemimpin termuda di dunia saat ini.

Ada kekhawatiran, kalau sampai 'darah mudah' nya yang berbicara, Korea Utara bisa saja menggunakan senjata nuklirnya untuk memusnahkan bangsa lain, manusia yang berkewargangeraan non-Korea.

Kalau pamannya saja bisa dibunuh secara keji, bagaimana dengan orang lain? Demikian logika sederhana yang jadi bahan kajian. Analisa lain, menyoroti ambisi politiknya. Antara lain, Kim Jong Un ingin memperkuat dan melanggengkan Dinasti Kim (Komunis) di Korea Utara. Sehingga untuk kepentingan itu, Kim harus menyingkirkan semua anasir yang bisa menggagalkan rencananya. Termasuk Song Thaek, yang isterinya merupakan adik perempuan terkecil dari mendiang ayah Presiden Korea Utara itu sendiri.

Tapi ada pula yang menganalisa, boleh jadi eksekusi itu lebih difokuskan pada upaya pembersihan korupsi di birokrasi pemerintahan Korea Utara. Cara ini ditempuh dengan meniru konsep China. Ketika China memulai pembangunan ekonominya di 1979, di bawah pimpinan Deng Xiao Peng, pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama.

Korban atas kebijakan Deng Xiao Peng, memakan sejumlah petinggi China, Gubernur, walikota atau pemimpin partai. Eksekusi juga dilakukan di depan umum, mirip dengan eksekusi di Korea Utara yang menelan koran Song Thaek.

Yang membedakan, caranya, Di China belum ada laporan, pembunuhan terhadap koruptor dilakukan oleh lebih dari seratus anjing herder. China selama ini merupakan 'mentor' sekaligus 'pelindung' rezim di Korea Utara semenjak negara itu dipimpin oleh kakeknya (Kim Il Sung) kemudian ayahnya (Kim Jong Il). Kedua Kim senior sudah meninggal semuanya.

Rujukan tentang China mengemuka, sebab hubungan China dengan Kim Jong Un, sangat baik. Kim dilaporkan sering berlibur ke China dan diperlakukan sebagai tamu penting pemerintah.

Sejumlah laporan juga menyebutkan, Kim Jong Un, sudah mulai membuka pintu bagi wisatawan asing ke negerinya. Dan yang menjadi leader dalam promosi itu, Kim Jong Un sendiri. Promosi yang dilakukannya, mengingatkan hal serupa yang dilakukan pemimpin China, Deng Xiao Peng (almarhum).

Masuk akal kalau Kim Jong Un terinspirasi atas suksesnya pembangunan China. Sebab kedua negara itu sama-sama penganut ideologi sosialis-komunis. China saat ini, sekalipun masih merupakan negara komunis, tetapi sistem ekonominya sudah tidak berbeda dengan sistem kapitalis. Padahal komunis dan kapitalis selama ini dianggap dua konsep yang tak mungkin digabungkan.

Eksekusi hukuman mati di China terutama bagi koruptor, berdampak positif bagi pembangunan dan citra China. Korupsi dan jumlah koruptor di China, turun drastis. Bahkan ada yang menyebut, negara berpenduduk terbesar di dunia itu, tercatat sebagai anggota PBB yang "zero korupsi".

Dampak dari kebijakan memerangi korupsi ini telah membuat China menjadi salah satu negara terkuat ekonominya di dunia. Di 2011, kekuatannya melampaui Jepang.

Sukses China boleh jadi semakin membuat Kim Jong Un tak ragu menerapkan apa yang sudah dilakukan tetangganya. Adopsi Kim Jong Un atas konsep China ini, dilihat sebagai hal yang positif oleh Beijing. Buktinya China saat ini sedang membangun jalur kereta api super cepat ke Korea Utara. Jalur itu menghubungkan Shenyang (China) dan Dandong (Kore Utara) yang berjarak sekitar 207 kilometer.

Proyek yang lebih pantas disebut sebagai bantuan China kepada Korea Utara, diproyeksikan selesai di 2015. Salah satu tujuannya menjadikan Korea Utara sebagai mitra dagang China.

Pengaruh China pada Kim Jong Un, makin menjadi sorotan. Sebab gaya hidup Presiden Korea Utara ini, tidak sama dengan orangtua apalagi kakeknya. Dia lebih modern. Kim pernah disekolahkan di Swiss, selama 5 tahun (1993 - 1998). Ia juga pernah bekerja di Kedutaan Besar Kora Utara di Swiss. Ia lancar berbahasa Inggris dan Jerman.

Sehingga secara psikologis, adaptasi dan pandangannya tentang dunia luar, ekonomi yang maju dan modernisasi, relatif lebih mudah dan cepat. Latar belakang pendidikan Eropa ini, juga membuat gaya hidup Kim Jong Un, agak kebarat-baratan. Baru beberapa minggu Kim menggantikan ayahnya, ia sudah memamerkan isterinya kepada publik.

Secara alami, isterinya yang masih muda, terlihat cantik, seksi terutama karena pakaian dan asesoris yang dikenakannya, buatan Eropa. Yang jadi pembicaraan sekarang, apa dan bagaimana sepak terjang Kim Jong Un ke depan setelah ia menjagal seorang koruptor dari lingkar dalam pemerintahan. Atau apakah Korea Utara akan menjadi negara satelit China yang sesungguhnya ?

Yang terakhir ini jika terjadi, bakal jadi sorotan lagi, tak kalah menariknya dengan cara Kim Jong Un mengeksekusi seorang koruptor.


Kim Jong Un Biarkan Mantan Kekasihnya Di Eksekusi Mati

550322_473406199394114_848186348_n.jpg



Pyongyang, infobreakingnews - Eksekusi tembak mati terhadap wanita cantik Hyon Wol, 24 tahun, menjadi kegemparan dunia. Hal ini baru pertama kali terjadi pada pemerintahan di negara komonis Korea Utara, apalagi diketahui sebelumnya perempuan itu adalah mantan kekasih Kim Jong Un, yang kini sebagai pemegang tampuk kekuasaan dinegara komunis tersebut.

Wol ditembak mati akibat pelanggaran UU Pornografi , dimana setelah putus pacaran dengan Kim, Wol menjadi sakit hati dan kemudian menerima tawaran untuk film p0rno.

Kejamnya Kim, langsung memerintakan agar eksekusi mati dengan tembakan senapan mesin itu dilakukan setelah 3 hari Wol ditangkap (25/8/2013), di depan kedua orangtua nya. Wol yang sempat menjalin kasih dengan Kim selama 2 tahun itu, sempat ditentang oleh Kim Jong II, ayah Kim Jong Un.

Wol yang berprofesi sebagai penyanyi di eksekusi di depan keluarganya. Skandal film panas yang menjadi penyebab ditembaknya Wol berawal dari munculnya video syur wanita tersebut bersama personel orkestra Unhasu dan Wangjaesan Cahaya Musik.

"Mereka dieksekusi dengan senapan mesin, sementara anggota kunci dari Unhasu Orchestra, Wangjaesan Cahaya Musik Band, dan Moranbong Band, serta keluarga korban menyaksikannya," kata seorang sumber.

Wol dikenal sebagai pelantun lagu propaganda pemerintah setempat seperti I Love Pyongyang, yang semustinya dianugrahi Bintang Negara, justru ditembak mati didepan keluarga dan kerabat musiknya, sebagai pelampiasan rasa hati, dan rasa cemburu Kim terhadap mantan pacarnya yang cantik itu bermain film p0rno dengan pemain musik yang sejak awal menjadi rivalnya dalam bercinta.

Padahal menurut keluarga dan teman terdekat Wol, mereka dipisahkan oleh almarhum diktator Kim Jung II, setelah Wol beberapa kali melakukan obosrsi kandungannya akibat hubungan intimnya dengan Kim Jung Un yang kini menggantikan kedudukan ayahnya itu.

Peristiwa kejam terhadap Wol yang telah mati ditembak dihadapan orangtuanya ini menjadi bukti betapa Komunis itu memang jahat dan sadis.

Tidak jelas?

Belum lama ini, Korea Utara di bawah kendali pemimpin muda Kim Jong-un mengeksekusi mati mantan pacarnya, Hyon Song-wol beserta 11 musisi lain lantaran dinilai melanggar UU Antipornografi dengan tersebarnya video seks. Namun saat itu, video seksnya belum jelas seperti apa.

Kini ada dugaan baru, bahwa bukan video hubungan seksual yang menjadi penyebab dieksekusinya Song-wol, melainkan rekaman tarian vulgar yang dilakukan wanita berparas ayu itu.

Situs berbagi video China, YouKu mengunggah video tarian erotis 3 wanita. Media China Chnqiang News menyebut salah satu dari 3 perempuan itu adalah Song-wol

Dalam laporan Daily Mail, Song-wol menari dengan memakai pakaian yang dinilai tak pantas. Mengenakan pakaian rumbai dan topi koboi. Tarian diiringi lagu Elvis Presley berjudul Aloha Oe.

Koran Korea Selatan, Chosun Ilbo mengabarkan Song-wol menjadi salah satu dari 12 tahanan yang dieksekusi mati dengan cara ditembak senapan mesin pada 20 Agustus 2013 lalu, 3 hari setelah para tersangka tersebut ditahan.

Para terpidana dinyatakan bersalah atas rekaman video ##### dan menjual rekaman tersebut.

Dalam proses eksekusi, sejumlah anggota kelompok musik populer Korut, juga keluarga para terpidana mati dipaksa untuk menyaksikan adegan berdarah itu.

Lantas, mereka yang menjadi saksi eksekusi segera dijebloskan ke kamp tahanan. Atas tuduhan terlibat dalam kejahatan tersebut.

"Mereka dieksekusi dengan senapan mesin. Sejumlah personel utama Unhasu Orchestra, Wangjaesan Light Band, dan Moranbong Band, juga sejumlah anggota keluarga para tahanan menyaksikannya," kata seorang sumber dari China kepada Chosun Ilbo.

Berdasarkan laporan intelijen Korsel, Kim Jong-un lulus kuliah di Bern, Swiss, kemudian pulang ke negara asalnya 10 tahun lalu. Saat itulah ia bertemu Hyon Song-wol dan memadu kasih. Menurut kabar, Kim Jong-il, ayah Jong-un, sempat menentang hubungan keduanya.

Song Wol pun menikah dengan perwira militer Korut dan memiliki satu anak. Namun, setelah menikah pun, perempuan ayu itu masih kerap bertemu dengan Kim Jong-un. Mereka diduga menjalani cinta terlarang.

Istri Kim, Ri Sol-ju juga pernah menjadi anggota Unhasu Orchestra. Dan ia dilaporkan cemburu dan keberatan dengan masa lalu suaminya itu. Juga dengan menyebarnya profil bekas pacar yang populer di negara paling tertutup di dunia itu.

"Kalau alasan, karena video erotis seperti tidak mungkin. Ini lebih karena faktor istri Kim," ujar Profesor Jepang yang ahli di bidang Ilmu Hubungan Internasional Korea, Toshimitsu Shigemura.

Korut dikenal sebagai negara tertutup dan mengisolasi rakyatnya dari dunia luar. Karenanya, sangat sulit untuk mendapat keterangan atau konfirmasi dari negeri komunis itu
 
Last edited:
bagi Kim Jong-Un siapapun yg terbukti bersalah melanggar undang2 harus d hukum. Beda dgn indonesia, udah nyata2 korup masih cengar cengir nampang di TV dan d kelilingi para kuasa hukumnya
 
SADIS!!!!!

disana HAM tidak berlaku apa?? tegas si boleh, tapi sampai mengeksekusi orang dengan dijebloskan ke kandang anjing kelaparan, itu sih kelewatan

pantas saja ya Korea Utara dan Korea Selatan masih terus perang... Korea Utara terlalu kejam menurut tia....

sampai mantan kekasih sendiri di tembak mati.... aku bersyukur ga dilahirkan di negara itu
 
wewwwwwwww sih Kim Jong Un,ini uda kebablasan

inilah kalau kekuasaan suatu negara di kuasai oleh satu dinasti

550322_473406199394114_848186348_n.jpg


nasib mu apes banget padahal cantik tetapi harus mati muda

coba kamu tinggal di indonesia,di mana para perempuan sangat di hormati dan di hargai
 
Back
Top