menyayangi itu menyakitkan

LaLa_aini

New member
ini adalah pengalaman peribadi saya yang sdha berlalu sejak tahun 2005, dan sampai sekarang rasa sakit itu belum juga berlalu dalah hdup saya, masih suka menguras air mata di malam hari, menyakitkan memeng menyayangi sesorang dan kemudian dia pergi begitu saja dalam hidup kita

dia adalah sahabat, teman,kakak dan bahkan sudah saya anggap ibu

saya adalah anak bungsu yang kekurangan kasih sayang dari keluarga saya dan bahkan di lepaskan begitu saja oleh mereka, dan akhirnya semasa kuliah saya bertemu dengan nya. aku memangil nya kakak...dia adalah orang baik dan penyayang mngkin karena dia tidak mempunyai adek cewek jadi perhatianya tertuju pada saya yang hanya adek angkaty baginya

semua hdup saya...dan kasih sayang saya semuanya tercurah padanya...kami seolah tidak butuh teman atau orang lain, namun saya begitu ketergantungan padanya

hingga akhirnya dia meningalkan saya tanpa pesan...dia pergi begitu saja...dan saya mengunjungi tempatnya...namun dia telah berubah tak seperti dulu lagi

dia cuek...namun saat saya akan pulang berpamitan dari tempatnya, saya melihat dia menagis...

dan kini pun...saya masih sangt menyayanginya...sungguh! dia adalah segalanya bagi saya.....


 
mencintai itu = bodoh
dicintai itu = lebih bodoh
tidak punya cinta = rajanya bodoh

yang cerdas = saling kasih sesama insan
wow...bener gak sih...
 
semua hdup saya...dan kasih sayang saya semuanya tercurah padanya...kami seolah tidak butuh teman atau orang lain, namun saya begitu ketergantungan padanya

Menurut pemikiran saya, ada satu goresan kata yang bisa menjawab masalah ini, yaitu bahwa menggantungkan semua harapan hidup kita kepada orang yg kita sayangi, bahkan kitapun memvonis hidup kita, bahwa tidak ada yg kita butuhkan selain dirinya, adalah sebuah kesalahan besar !.

Mengapa ?
Karena ketergantungan kita padanya, hanya membuat kita dan dia menderita. Mungkin saja dia berpikir hidup ini akan menjadi terkekang karena kita. Kemana kaki melangkah tidak sebebas dulu ketika kita tidak disisinya. Rasa kita menyayanginya dirasakannya telah berubah menjadi rasa menguasai. Apabila rasa (menguasai) ini terlalu keliatan, maka jadilah rasa menyebalkan yg lebih dominan. Apalagi rasa menguasai itu menjelma menjadi rasa ingin memiliki. Habis deh...

Pemikiran saya:
Dia meninggalkanmu karena dia ingin kamu hidup lebih dewasa dan tidak memiliki ketergantungan. Pahamilah, bahwa dia sedang melakukan yg terbaik untuk kamu...

Saran saya:
Kunjungi si kakak lagi. Paling bagus, bawa teman dekat kamu (mungkin yg bisa dianggapnya sebagai pacar kamu, misalnya). Perbaiki hubungan ini dengan mengajaknya bicara baik2. Ungkapkan semua kegelisahan2 yg mungkin membuatnya "lari" dari kamu. Haturkan maaf, jika dia berprasangka ingin menguasai. Tunjukkan bahwa kamu bisa hidup tanpa ketergantungan dengannya. Bersikaplah, bahwa apa yg dilakukannya adalah sebuah langkah positif buat kamu agar lebih bisa mandiri dan menyikapi hidup ini dengan lebih baik lagi. Nyatakan kepadanya bahwa kamu telah menganggapnya sebagai saudara kandung, bukan lagi saudara angkat agar dia lebih merasa nyaman...

Salam
 
Back
Top