Puisi Politik "Air Mata Buaya" untuk Megawati

spirit

Mod
Sekjen PDIP: Yang jual aset negara siapa?

MERDEKA.COM. Serangan bertubi-tubi terus dihadapi oleh PDIP pasca penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal capres. Partai Demokrat, PKS dan Partai Gerindra yang melancarkan beragam serangan politik.

Salah satu sasaran empuk bagi lawan PDIP yakni soal penjualan aset negara Indosat ke Singapura saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden. Hal ini yang terus disindir oleh para lawan politik PDIP.

Menanggapi sindiran ini, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo tak mau bicara banyak. Dia malah meminta tuduhan itu ditanyakan langsung kepada partai yang menuduh.

"Yang jual aset negara siapa? Tanya ke Gerindra," kata Tjahjo dalam pesan singkat, Rabu (26/3).

Sebelumnya, lewat puisi, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyindir Mega yang mengaku nasionalis tapi menjual aset negara. Puisi itu diberi judul 'Air Mata Buaya'.

Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir juga hal tersebut. Dalam kampanye di Brebes, Jawa Tengah, SBY menyatakan bahwa selama 10 tahun pihaknya tak pernah menjual aset negara.

"Kita tidak pernah menjual aset negara. Kita tidak pernah bikin perjanjian migas yang merugikan negara. Kita tidak pernah menjual kapal tanker yang merugikan negara," ujar SBY

Berikut puisi 'Airmata Buaya' yang ditulis Fadli Zon seperti disampaikan dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (26/3):

Airmata Buaya

Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara anti korupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya

Fadli Zon, 26 Maret 2014
 
kalin juga gak suka ama bu mentega.. (hahaha di ii ada bu mega juga soalnya.. biar gak salah)
Yang kalin suka cuma jokowinya..



Emang bener..
SBY gak pernah jual aset.. Tapi ngejual manusia ke Arab, Malaysia, dll..
Noh Satinah hampir senasib ama Ruyati..
 
kasian itu TKI yang mau di hukum pancung besok tanggal 3... apakah ada orang dermawan yang mau mengulurkan bantuan ya?
 
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
sepertinya sih bukan karena harta ya, beliau & keluarganya sudah berkecukupan sekali selama hidupnya

haus kekuasaan & ambisi pribadi mungkin ya, masalahnya kalau untuk ambisi & cita2 pribadi, jangan menggunakan aset negara dong, he
 
Airmata Buaya

Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara anti korupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya

Fadli Zon, 26 Maret 2014

masih mau memilih jokwi dan PDIP ?

bisa bisa kalau jokwi terpilih jadi presiden bisa bisa freport dan papua bisa lepas dari NKRI

mending pilih bang rhoma dan PKB

lihat dari lirik lagu lagu bang rhoma banyak mengandung makna dan nilai untuk indonesia
 
tetap jokowi :)

Eh, coba deh, perhatikan sipadan-ligitan sebelum dan sesudah dilepas..

dulu, kalin berani bilang, sipadan-ligitan itu surga yang terbengkalai..
Sekarang jadi surga yang terawat.. :)
 
jokowi boneka nya megawati

apa jadi nya nanti kalau seorang presiden ada presiden lagi di balik layar

kalau mau mengambil keputusan harus dengar titah atau petunjuk dari seorang megawati
 
Back
Top