Jokowi Capres 2014

Kalina

Moderator
Jokowi: Saya yang akan tentukan cawapres


MERDEKA.COM. PDI Perjuangan sampai saat ini belum menentukan soal kriteria untuk menjadi pendamping bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun keputusan untuk memilih calon wakil presiden sepenuhnya dipegang oleh Jokowi.

Jokowi mengatakan, PDI Perjuangan akan melakukan seleksi untuk menentukan pendampingnya. Salah satu caranya dengan menentukan kriteria yang harus dipenuhi oleh bakal calon wakil presiden.

Jokowi mengatakan, sebagai pembahasan awal ia mengaku sudah berbicara dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Saya sudah bukan sekali dua kali dengan Bu Ketum. Didahului dengan kriteria, muncul beberapa nama, kemudian dikerucutkan hingga tiga nama, kemudian terakhir saya yang menentukan," katanya di posko kemenangan Jokowi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).

Jokowi mengungkapkan, dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya akan melalui beberapa tahap. Namun saat ini partainya masih sedang menyusun kriteria yang akan untuk menentukan cawapresnya.

"Pertemuannya enggak lama. Tapi kemarin membicarakan banyak hal. Jadi kemarin dengan Ibu Mega tidak membicarakan siapa yang menjadi cawapres, cuman kriterianya saja," jelasnya.

Setelah mengetahui kriteria untuk cawapres, Jokowi mengungkapkan, baru akan memasukkan nama-nama yang memenuhi kriteria. Lalu dilakukan penyaringan agar jumlahnya lebih sedikit.

"Jadi dari 50 nama nanti dikurangi jadi 30 nama. Dari 30 nama dieliminasi lagi jadi 10 nama. Nah dari 10 nama dikurangi lagi lima nama atau tiga nama," tutupnya.
 
Pemilu Indonesia di Mata Dunia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan anggota legislatif yang berlangsung di Indonesia kemarin menarik minat dunia internasional. Laman majalah bergengsi TIME menyebutkan antusiasme pemilik suara di seluruh Indonesia mendatangi tempat pencoblosan kali ini dipicu oleh »Efek Jokowi”, merujuk pada Joko Widodo, calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Para pemilik suara yang abstain atau golput, menurut TIME, sempat meningkat dari pemilu 2004 ke 2009. Golput mencapai 29 persen pada 2009, meningkat dari 16 persen pada 2004. Namun profil Gubernur DKI Jakarta yang dinilai bebas korupsi dan bersedia mendengar rakyat, dinilai mampu mengubah apatisme pemilih tersebut.

»Jokowi dipandang sebagai figur yang membawa harapan dan alternatif dibanding tokoh-tokoh lain,” kata Wimar Witoelar, bekas juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, seperti dilansir TIME.

Bahkan situs berita CNN menyebutkan Jokowi sebagai sosok karismatik yang dapat dibandingkan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada pemilu 2008. Pria 52 tahun mantan eksportir furnitur, tulis CNN, membangun reputasinya sejak menjadi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah.

»Dari sosok yang tidak begitu dikenal publik, sosok kedua tokoh tersebut mampu menyedot perhatian banyak orang,” ujar Douglas Ramage, analis dari Bower Group Asia yang berbasis di Jakarta, kepada CNN. Laman ini juga menyinggung calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menjadi pesaing Jokowi.

Sejumlah kantor berita asing juga menyoroti pelaksanaan pemilu legislatif di Indonesia. Kantor berita Inggris, Reuters, menulis mengenai proses pemilu di bagian timur Indonesia. Faktor keamanan selama pemilu berlangsung menjadi perhatian besar. Adapun kantor berita Amerika, Associated Press, menyebutkan pemilu ini sebagai perayaan bagi negara yang proses demokrasinya masih berjalan.

Redupnya partai-partai berbasis Islam dalam pemilu kali ini menjadi perhatian harian New York Times. Meski rakyat Indonesia dinilai semakin religius, pengaruh partai Islam justru semakin turun. Sebab, partai-partai Islam dianggap gagal mengangkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tobias Basuki, peneliti untuk Center for Strategic and International Studies, mengatakan skandal korupsi dan seks petinggi Partai Keadilan Sejahtera juga memicu kekecewaan pemilih terhadap politikus Islam.
 
ih ih siapa pula yang mau nyoblos & dicoblos kamu, bayy??!!
yang ada kalin dikibas pake kipasnya.. Lol..




Lagian nih, ya.. Pak Pres bisa-bisanya... Lol..




Jokowi presidenku, Husein idolaku.. :p
 
wah jadi PDI beneran udah pasti nyalonin Jokowi toh? Kirain Jokowi hanya sebagai pendongkrak aja supaya PDI menang, pada akhirnya Meghawati lagi yg bakal mimpin
 
Akhirnya PDIP berkoalisi dgn Nasdem. Akan ketat persaingan pilpres dan jika cawapres Yusuf Kalla ΰϑ∂h hampir dipastikan Abu Rizal Bakrie terlempar dan Pilpres berjalan 2 putaran
 
Akhirnya PDIP berkoalisi dgn Nasdem. Akan ketat persaingan pilpres dan jika cawapres Yusuf Kalla ΰϑ∂h hampir dipastikan Abu Rizal Bakrie terlempar dan Pilpres berjalan 2 putaran antara Jokowi vs Prabowo
 
siapapun nanti yg jadi asal jgn meghawati lagi aja... itu sih yang tia mau.. takutnya ini semua di bawah kendali Meghawati :(
 
aq tetap dukung jokowi..
Kalo pun kalah, masih bisa nyapres lagi 5 tahun mendatang. Kan antara empat puluh sampai anam puluh :D
 
Back
Top